Tadi Lucas nangis gara-gara mimpi itu lagi. Seori sering masuk ke dalam mimpinya. Tapi Lucas gak tahu kenapa yang sering dimimpiin malah sesuatu yang tragis. Untung yang lain tidak lihat Lucas nangis. Kalo ada yang lihat gengsi lah.
Jadi dulu waktu mereka masih SMA, Lucas pernah suka sama Seori. Tapi dia mencoba untuk memendam perasaannya karena Seori saat itu suka sama Taeyong. Karena gak mau rebutan cewe sama temen sendiri akhirnya Lucas mencoba mengalah.
Dulu gak ada yang namanya Drim, 127 atau WayV. Adanya NCT. Entah sejak kapan mereka jadi musuhan hanya karena hal-hal yang seharusnya bisa di bicarain baik-baik. Tapi karena orangnya banyak artinya isi kepalanya juga banyak.
Beda pendapat, gak terima, diem-dieman akhirnya kalau ketemu yang ada hanya berantem. Sampai akhirnya mereka jadi berkelompok, tidak pernah bersapa lagi.
Hari ini anak Wayv mau ketemu sama Jisung dan kawan-kawan untuk membicarakan maksud dari permintaannya yang kemarin. Semuanya ikut. Anak Drim juga semua ikut.
Setelah kelas kuliah selesai, mereka langsung pergi ke Cafe Neo dekat kampus. Selama perjalan tidak ada candaan apapun, seolah memang bukan waktunya untuk bercanda.
Semua sudah ada di dalam Cafe yang cukup besar. Saat mereka datang semua mata langsung melihat ke arah mereka. Heran, karena tidak biasanya anak WayV dan Drim bersamaan. Karena sudah biasa menjadi pusat perhatian jadi mereka tidak merasa terganggu dengan itu.
"Jadi gimana?" tanya Kun to the point. Sebenarnya keadaan saat ini benar-benar canggung. Tapi mereka berusaha tidak pernah terjadi apa-apa.
Terlihat Jisung menghela nafas.
"Seperti yang kemaren gua bilang, ada yang gak beres sama kecelakaan Seori."
Oiya karena dulu mereka sekolahnya bareng. Jadi semua anak wayv pada kenal sama Seori.
"Gua sebenernya cuma butuh bantuan Yangyang doang, bukan WayV" Jisung menekannya dua kata terakhir.
"Gue tau, tapi Yangyang gak bakal bantuin lo kalau Gue gak setuju." balas Kun santai.
"Ck. Ribet" Renjun berdecak.
Awalnya Renjun pikir mereka cuma akan bertemu dengan Yangyang. Tapi tanpa di duga rombongan WayV juga ikut. Kalo tahu gini Renjun gak mau ikut.
Ten yang mendengar decakan Renjun, melirik tidak suka. 'minta tolong kok songong!' pikir Ten.
"Gak beres gimana maksud lo?" Lucas jadi penasaran ke mana arah pembicaraan ini.
"Beneran ada yang gak beres apa emang lo-nya aja yang gak nerima Seori meninggal?" Tanya Ten.
"Kita butuh kejelasan"
"Ck, ribet lo pada. Jeno jelasin coba" Haechan nyuruh Jeno buat jelasin kejanggalan yang di maksud.
Jeno melirik Jisung seolah bertanya apa memang harus dijelaskan apa tidak. Melihat Jisung menganguk, Jeno langsung menjelaskannya apa yang mereka tahu.
"Oke, bakal gue jelasin. Pertama, dari semenjak pas kecelakaan kita gak dibolehin buat lihat mayat Seori." Terlihat jelas kerutan di kening anak WayV.
"Kedua, di tempat kejadian sebenernya ada cctv. Tapi pas kita cek, file cctv hari itu katanya udah diambil sama pihak kepolian buat kepentingan penyelidikan. Aneh. Karena kita gak ada yang lapor polisi sama sekali."
"Bahkan kita udah cek ke kantor polisi buat nanya kebenarannya. Dan hasilnya? mereka bilang gak ada penyelidikan kasus kecelakaan saat hari itu."
"Dan lo tahu? Seminggu sebelum kabar kecelakaan Seori sempet ilang." Chenle menambahkan.
Setelah penjelasan panjang lebar Jeno jadi haus. "Haus euy" ucap Jeno tanpa sadar.
"Beli minum jangan kaya orang susah!" kata Chenle.
Setelah mendengar penjelasan dari Jeno dan Chenle. Dejun ingat sesuatu yang membuatnya bingung dan tidak percaya. Berbagai macam pikiran masuk ke kepalanya.
"Jadi maksud lo ada yang emang sengaja bunuh Seori?" Dejun.
Hendery yang mengerti maksud pertanyaan Dejun menepuk pundak Dejun. Seolah menenangkan, mereka juga menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi.
Anak Drim mengangguk. Semua langsung menunggu keputusan jawaban dari anak WayV.
"Jadi gimana Yang?" Kata Jaemin.
"Lengkap dong kalo manggil nama gue biar gak timbul fitnah!." Kata Yangyang ngegas.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
