Tepat seminggu setelah kematian kakaknya, Jisung masih belum bisa menerima kenyataan.
Dia masih merasa kehilangan yang teramat sangat. Kakak perempuannya, satu-satunya keluarga yang dia punya telah pergi.
Jaemin, Renjun, Chenle, dan Jeno masih menginap di rumah Jisung. Mereka sepakat mau menemani Jisung sampai cowok itu merasa tenang.
"Jisung masih di dalem?" tanya Jaemin yang baru sampai setelah membeli beberapa makanan.
"Masih" Jawab Haechan yang lagi fokus menonton sinetron azab kesukaannya.
"Anjir tontonannya" Jaemin masih bingung kok ada aja yang suka sinetron modelan kaya gitu.
Jaemin be like
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
"NAPA SII SHOMBONG AMAD!!!"
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
"Eitss santai"
"Le panggilin Jisung sono- suruh makan"
Chenle nurut aja, langsung aja dia buka pintu kamar Jisung yang gak pernah dikunci.
Soalnya Jisung pernah kekunci pas di rumah gak ada orang. Waktu itu dia panik banget sampe nangis, karena kejadian itu dia kapok ngunci pintu kamarnya lagi.
"Jun bawaain piring!" Renjun yang sedang makan kuaci, langsung ngambil piring.
"Jeno kemana?" Jaemin menyakan Jeno yang gak keliatan.
"Pulang, ngambil baju" Jawab Renjun
"Tau gitu kaga gue beliin"
"Tenang, jatah Jeno gue yang makan" Sela Haechan.
Selama ini mereka sudah berusaha mencari bukti, namun hasilnya nihil. Bahkan mereka harus membuang rasa gengsinya untuk meminta bantuan WayV.
Dan lagi-lagi tidak ada bukti yang kuat. Seolah-olah memang sudah direncanakan. Itu yang membuat Jisung makin marah.
Sebenarnya ada satu nama yang mereka curigai. Namun orang itu gak merasa menjadi penyebab kematian Seori.
🐒🐒🐒
hiyahiya
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
