5. Jaemin

18 5 0
                                    

Anak-anak Dream sekarang lagi berdikusi. Jisung memaksa untuk menyetujui syarat yang diberikan WayV. Tapi Jaemin, Chenle sama Renjun gak setuju soal ini.

"Gue gak mau tau, pokoknya gue harus nemuin itu file. Lo ngerti gak sih Seori tuh keluarga gue satu-satunya, dan ini tuh emang ada yang gak bener." Kata Jisung.

"Ya tapi lo mikir juga dong! Bukan nyawa lo doang yang jadi taruhannya, tapi kita juga." Kata Chenle.

Chenle sebenernya mau bantuin Jisung, tapi syarat yang dikasih wayV bener-bener gak bisa dia terima.

Nyawa bukan suatu hal yang dapat dijadikan mainan. Tapi sahabat juga gak kalah penting bagi mereka. Mereka juga gak bisa diam aja.

"Kalo lo gak mau ikut biar gue aja sendiri" kata Jisung.

"Gak usah sok jagoan lo!" kata Chenle.

"Kalo lo gak bisa bantu diem aja bangsat!"

Bugh!

Jaemin memukul rahang Jisung. Yang dipukul hanya menatap nyalang Jaemin. Tidak percaya apa yang dilakukan Jaemin lakukan padanya barusan.

"Kenapa? Kaget?" Kata Jaemin.

"Gue udah muak ya dari tadi liat kelakuan lo yang gak rasional!" Tambahnya.

Beberapa dari mereka juga kaget melihat kelakuan Jaemin yang gak biasa. Jaemin emang jarang berdebat tapi sekalinya dia benar-benar muak dia akan langsung turun tangan.

"Gak usah main tangan bisa gak lo!" Kata Haechan.

"Dari tadi dikasih pengertian pake omongan emang dia bisa ngerti? Enggak! Gue juga tau Seori keluarga lo satu-satunya tapi lo mikir gak sih kalo misal kita langsung setuju kita bener-bener gak tau apa yang kita hadapin. Seenggaknya coba pikirin nyawa lo sendiri" Kata Renjun.

Jisung cuma nunduk doang habis ditonjok Jaemin. Gak lama dia beranjak pergi ke kamarnya.

"Mending lo pada istirahat deh. Emosi gini gak bakal kelar" kata Jeno.

🔍🔍🔍


"Kompres tuh" kata Chenle sambil menaruh semangkuk air dingin dan handuk di meja.

"Thanks" kata Jisung.

"Nanti gue coba cari informasi tentang kota Neo kalau emang se-berbahaya itu, sorry gue gak bisa biarin kalian ambil kesepakatan sama Yangyang" kata Jaemin.

Jisung hanya sibuk mengkompres pipinya yang sedikit memerah. Sebenarnya Jaemin sedikit merasa bersalah namun jika dia tidak ambil tegas mereka bisa semaunya sendiri.

"Sorry" kata Jaemin sambil menepuk punggung Jisung. Kemudian dia langsung berangkat.

"Haechan! Buka hp lo" kata Jeno.

Ternyata grup angkatannya mau mengadakan acara yang gak tau tujuannya buat apaan.

Angkatan 20, 21, 22
N.Culture Institute of Techology

Jhonny 20
Info!

Acara wajib untuk seluruh angkatan 20, 21, 22. Yang gak ikut, bisa bilang ke gue alasannya! Yang sengaja gak ikut siap2 hukuman!

Udah dapet persetujuan dari pihak kampus.

Kim Junkyu 22
Kemana?

Lee Sojin 21
Wajib banget?

Eric 22
Kapan?

Jaehyun 20
Besok. Kota Neo

Jungwoo 21
Wajib!

Ryujin 22
Anjir kota Neo

Choi Yeonjun 21
Dadakan kaya yg bulat bulat

Lucas 21
?

Doyoung 21
Ada masalah bilang disini!

Beomgyu 22
Widi serem ugha atas gue xixixi

📍📍📍

Haechan yang membaca mengerutkan dahinya. Soalnya dia juga bingung ini grup apaan. Karena yang masuk grup ini hanya orang-orang yang 'dikenal' banyak orang.

Isinya kurang lebih hanya 50 orang dari 3 angkatan. Jadi untuk apa pihak kampus menyetujui acara ini? Agak mencurigakan karena tujuannya adalah kota Neo.

"Grup apaan sih ini?" Kata Haechan.

"Gak tau. Sok asik!" Jawab Chenle.

"Jadi kita ikut nih? Kayanya anak WayV juga pada ikut soalnya di grup tadi pada masuk semua" kata Jeno.

"Gue ikut" kata Jisung.

📍📍📍

Sementara di kampus Jaemin sedang mencari keberadaan WayV untuk menanyakan maksud dari syarat yang dikasih.

Laki-laki itu melangkahkan kakinya ke salah satu meja kantin. Jaemin berusaha menurunkan egonya untuk menemui WayV dengan cara seperti ini.

"Hubungan kalian sama kota Neo apa?" Kata Jaemin to the point.

Bisa dilihat dengan jelas kalau mereka yang ditanya sempat melihat Jaemin dengan tatapan curiga.

"Gue minta alasan yang kuat untuk menyetujui syarat ini" sambungnya.

"Lo gak butuh alasan lain dengan Jisung yang mencari info tentang Seori itu cukup buat alasan lo" jawab Ten.

WayV gak mau gegabah dengan memberitahu alasan sebenarnya pada Jaemin. Lebih tepatnya pada anggota lama NCT.

"Oke, satu lagi maksud kejadian Kota Neo bisa jadi alasan matinya Seori apa?" Tanya Jaemin lagi.

"Gak ada jawaban pasti. Cuma feeling" kata Dejun pelan. Namun masih bisa didengar oleh yang lain.

"Lo gak punya banyak waktu buat mikir. Gue yakin tanpa izin dari lo pun temen-temen lo pada ikut karena besok udah dimulai" kata Lucas.

Yang lain pergi meninggalkan Jaemin sendiri yang sedang bergelut dengan pikirannya. Dia melihat ponselnya karena dari tadi merasakan banyaknya notif masuk.

"Anjing!" Umpatnya setelah membaca isi grup.

📍📍📍

Thank you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Neo City TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang