END - Our Way

1.6K 216 69
                                    

Media: NCT 127 — Angel

×××

Alea menatap pantulan dirinya di kaca, ia merapihkan rambutnya yang ia beri sedikit gelombang dibagian bawahnya. Kembali ditelitinya make up di wajah dan dress putih nya, takut-takut ada yang salah atau berlebihan. Setelah memastikan penampilannya baik, ia lalu menyampirkan tas selempangnya di pundak dan keluar dari kamar.

"Kakak" Panggilnya sambil menelisik seisi rumah. Senyumnya perlahan terbit saat melihat sosok yang ia panggil sedang duduk manis di sofa ruang tengah sambil menonton kartun di televisi dengan tusuk fruit candy strawberry di tangannya.

Alea melangkah ke sofa ruang tengah dan menekuk lututnya di lantai agar dapat tinggi tubuhnya sesuai dengan bocah laki-laki di depannya.

"Kakak dipanggil Bunda kok nggak jawab sih?" Alea pura-pura sebal.

Bukannya menjawab, bocah kecil itu justru menunjukkan fruit candynya yang tinggal sesuap. "Nda mau ini agi" Katanya lalu memakan sisanya.

Alea tersenyum dan mengangguk-angguk melihat anak laki-lakinya mengerjap-ngerjap dengan mata bulatnya. Sean namanya. Jung Sean.

Diusianya yang menginjak dua tahun hari ini, Sean masih belum jelas berbicara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Diusianya yang menginjak dua tahun hari ini, Sean masih belum jelas berbicara. Satu kata dengan kata lain masih terbilang acak. Sean juga masih kesulitan mengucapkan huruf R dan masih cadel. Pengucapannya juga belum terdengar jelas seperti kata Bunda yang masih diucapkan Nda, 'sendiri' masih diucapkan 'sendili' dan banyak lainnya. Alea sempat merasa sedikit kalah soal ini karena Sean sangat lancar memanggil kata Ayah. Apalagi Wooyoung terus mengejeknya karena Sean belum jelas melafalkan kata Bunda.

"Iya nanti Bunda buatin lagi, sekarang Sean ikut Bunda pergi ke kantor Ayah ya"

Alea lalu membersihkan tangan Sean yang lengket dengan tissue basah. Ia kemudian mengikat tali sepatu Sean yang terlepas lalu kembali menatap anak laki-lakinya.

"Ganteng banget sih yang lagi ulang tahun" Kata Alea sambil mencubit kecil pipi bulat Sean. "Mana Bunda mau liat gantengnya"

Sean lalu tersenyum lebar dan mengedipkan sebelah matanya membuat Alea tertawa senang melihat tingkah lucu anaknya. Tentu saja Sean pandai melakukan semacam ini karena selalu diajarkan oleh yang terhormat bapak Jung Wooyoung.

Alea berdiri dan meraih tangan kecil Sean agar ikut berdiri. "Yuk ganteng kita berangkat!"

"Yuk!" Sean membalas semangat.

Bocah laki-laki kecil itu tak henti-hentinya berbicara, menanyakan ini-itu yang menarik perhatiannya pada Alea selama perjalanan menuju kantor Wooyoung. Di ulang tahun ke-duanya Sean makin aktif berbicara, merengek, meminta ini-itu, berteriak, berlarian kesana kemari dan sangat aktif seakan tak memiliki rasa lelah. Benar-benar Jung Wooyoung versi umur dua tahun.

Hal ini kadang membuat Alea terserang migrain karena menghadapi satu Wooyoung saja kadang membuatnya mengelus dada apalagi ini ada dua. Wooyoung setiap melihat Alea kewalahan menghadapinya dan Sean hanya bisa tertawa gelu karena sadar bahwa dia dan Sean adalah sumber kebisingan rumah.

Our Way: Jung WooyoungWhere stories live. Discover now