3• | Membuat rencana |

26.5K 4.1K 20
                                    

Di sebuah taman rumah sakit duduk seorang gadis diatas kursi rodanya sambil melihat ke arah jalanan yang ramai.

Syakilla masih tidak percaya dengan apa yang ia alami saat ini, dia sekarang berada di tubuh Luna, salah satu tokoh antagonis yang berakhir tragis di salah satu novel kakaknya yang baru saja ia baca.

Syakilla beberapa kali membuang nafasnya dengan kasar. Memikirkan semua ini membuatnya frustasi. Apalagi dia sangat mengkhawatirkan sahbatnya Mita.

Dan tak lama terlihat seorang gadis berlari kearahnya dengan menggerutu dan wajah menahan kesal.

"Gila!! Gila gilaa!! Gue ga amnesia anjir, gue ini Mita bukan Salsa!! Aggrhhh" teriaknya frustasi.

Syakilla yang mendengarnya kemudian terkejut dan melihat siapa gadis yang mengaku sebagai Mita itu.

"MITA! " teriak Syakilla refleks kemudian dia membungkam kembali mulutnya.

"Astaga Sya kalo itu bukan Mita sahabatnya Syakilla gimana ish mulut! " gerutu Syakilla sambil menepuk pelan mulutnya.

Namun di depan terlihat gadis itu melotot tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia kemudian melihat ke arah suara tersebut dan mendapati seorang gadis dengan penampilan bule sedang duduk di atas kursi roda tak jauh darinya sambil menggerutu dan ia mendengarnya.

"Sya!! Lo Syakilla? " tanyanya dengan cepat sambil melangkah mendekati gadis itu.

Terlihat ekspresi terkejut dari gadis yang berada diatas kursi roda itu kemudian dengan polosnya dia mengangguk.

"Lo Syakilla kan? Syakilla yang kakaknya penulis novel?!!! Sahabatnya Mita kan? Ini gue Syaa Mita! Sahabat lo!! " teriaknya histeris sambil memeluk gadis didepannya.

Syakilla kemudian mengangguk dan mereka menangis bersama di taman rumah sakit yang sepi itu.

"Ya ampun Mit, ini beneran kamu kan! " tanya Syakilla a.k.a Luna.

Mita mengangguk, kemudian menatap Syakilla dari atas sampai bawah.

"Lo ngosplay jadi bule Sya? Tapi cocok si." kata Mita sambil mengamati penampilan sahabatnya itu.

Syakilla menggeleng.

"Perkataan lo terkabul Mit, aku jadi Luna" kata Syakilla lemah sambil menunggu ekspresi apa yang akan sahabatnya itu keluarkan. Dann bumm..

"Aluna?! Luna yang mati ditangan Alex?!!!! " terlihat Mita menatap horor syakila yang terlihat mengangguk lemah.

"Hah, tenang aja gue juga masuk ke dalam tubuhnya Salsa yang mati karena kegoblokannya sendiri." jawab Mita sambil berjongkok di sebelah Syakilla.

Syakilla terlihat terkejut kemudian dia menepuk pelan bahu Mita, sahabatnya.

"Mit,, aku gamau mati dua kali" kata Syakilla sambil menunduk.

"Siapa yang bilang kita bakal mati?! " tanya Mita yang kini sudah berjongkok di depan Syakilla. Syakilla terlihat menatap Mita dengan tatapan bingung dan di balas dengan tatapan terkekeh dari Mita.

"Heh karena sekarang kita jadi Salsa sama Luna alangkah baiknya kita ubah aja sekalian jalan ceritanya..." kata mita.

"Maksud kamu? " tanya Syakilla bingung.

"Sejak kapan sahabat gue jadi goblok gini... Maksudnya kita bakalan ubah alur cerita ini, lu bilang gamau mati lagikan? Kita gabakalan mati, kita bakalan jadi penonton aja. Gimana? " tanya Mita.

Kemudian mereka berdua tersenyum misterius sampai seorang wanita datang dengan beberapa orang dibelakangnya.

"Sayang kamu disini? Astaga bunda cari dimana-mana" kata seorang wanita yang merupakan ibu dari Luna.

Syakilla hanya tersenyum gugup sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Emm maaf bun" kata Syakilla sambil menunduk.

"Engga papa sayang, lain kali jangan pergi sendirian ya, kasih tau bunda atau ayah mau kemana jangan sendirian kaya gini. Bunda khawatir sama kamu sayang" kata wanita itu sambil tersenyum dan Syakila mengangguk..

"SALSABILA!! " teriakan membahana seorang wanita membuat tiga orang itu menengok ke arah belakang. Tepat di belakang mereka terlihat seorang wanita dan pria yang memegangi salah satu telinganya mendekat.

"Astaga, kamu ini mamih cariin kemana-mana ternyata disini ya!" omelnya sambil mendelik ke arah Mita.

Mita yang dipelototi oleh wanita itu hanya tersenyum kikuk kemudian angkat bicara.

"Gu-eh aku ga amnesia ya mih! Enak aja tadi dikira kemasukan jin sekarang amnesia" jawab Mita sambil terbata di awal kalimatnya.

Syakilla terkikik geli mendengar jawaban sahabatnya itu.

"Astaga anak siapa kamu!" kata wanita tadi sambil berjalan menuju mita.

"Mih, gausah teriak-teriak malu ada orang itu, cantik-cantik lagi" bisik Mita sambil melirik Syakilla dan Helena.

"Eh ada orang juga disini, maaf ya tadi saya kebawa emosi. Lagian kamu si main kabur-kabur aja" kata wanita yang berada disamping Mita sambil menjewer kuping gadis itu.

"Aduh mih jangan di jewer ntar kuping Mi- Salsa jadi lebar gimana" kata Mita sambil mencoba melepaskan jeweran maut.

"Emang cocok Mita jadi Salsa" gumam Syakilla lirih sambil terkekeh.

"Gapapa tante, lagian Salsa tadi yang nemenin Luna disini. Kalo engga ada Salsa Luna sendirian disini " kata Syakilla sambil menormalkan diri karena mengganti nama panggilan dirinya dan juga Mita.

"Yaudah ayo pulang! Permisi ya dek, eh iya cepet sembuh juga" kata wanita yang merupakan ibu Salsa sambil tersenyum ke arah Syakilla namun tangannya masih menjewer telinga Mita.

"Iya tante,Salsa,om hati-hati di jalan ya..." kata Syakila dengan senyum manis di wajahnya.

Terlihat ketiga orang tersebut sudah pergi dari hadapan Syakila. Tinggal dirinya dan juga Helena, bunda Luna.

"Ayo sayang kita kedalem, kata dokter kamu boleh pulang hari ini" kata Helena sambil mendorong kursi roda. Syakilla hanya menjawab dengan anggukan.

Dan mulai saat ini dirinya akan memerankan peran sebagai Luna dan tentu saja sahabatnya akan memerankan peran sebagai Salsa.

Semoga saja ia dan sahabatnya itu bisa mengubah alur dan menyelamatkan diri dari kisah tragis yang sudah menantinya.

MENGUBAH TAKDIR TOKOH ANTAGONIS [ 01 ]Where stories live. Discover now