14

459 28 14
                                    

Mark menanti dengan sabar di ruang tamu rumah dinas Perdana Menteri Lee. Ia buru - buru berdiri ketika melihat ibu Haechan masuk ke ruang tamu dan tersenyum kearah Mark. 

"Masuk saja ke kamar Haechan, dia sudah mau ditemui kok," kata Yoona.

Mark menganggukkan kepala dan melangkah disamping Yoona yang mengantarkan ke kamar Haechan. Ia menatap pada perempuan paruh baya yang beberapa kali menghela nafas panjang. 

"Mark.. berhenti sebentar..." ucap Yoona tiba - tiba. 

Mark menuruti ucapan Yoona, mereka berhenti di sebuah lorong panjang pada rumah kayu itu. Yoona memberikan kode pada para pelayan untuk menyingkir dari sekitar mereka dan ketika suasana benar - benar sepi, Yoona menatap serius kearah Mark yang membuat Mark mau tidak mau harus membalas tatapan Yoona. 

"Dibandingkan dengan kasus pembunuhan yang menimpa kekasihmu... jujur saja aku lebih terkejut mendengar bahwa Haechan memiliki hubungan dengan laki - laki yang lebih tua darinya 11 tahun," kata Yoona. 

"Maafkan saya... waktu itu saya tidak tahu jika Hae..."

"Tidak... aku tidak menyalahkanmu. Haechan bilang bahwa dia juga membohongimu," Yoona menarik nafas dalam - dalam, "Akupun dengan ayah Haechan memiliki selisih umur yang tidak sedikit, tetapi... tetap saja rasanya hancur mendengar anakku satu - satunya sudah sejauh ini dariku."

Mark tidak tahu harus berbuat apa ketika Yoona mulai terisak lirih dan menghapus sendiri tetes airmatanya. 

"Aku tidak bisa menghalangi jika memang benar Haechan mencintai polisi itu tapi..." Yoona menggenggam erat pada tangan Mark, "Maukah kau menjaga Haechan untukku. Dia satu - satunya harta paling berharga untukku. Dia satu - satunya yang aku sayangi."

Mark menganggukkan kepala tanpa mengucap janji ataupun mengiyakan permintaan Yoona secara lisan. Tetapi dia memang akan menjaga Haechan baik diminta maupun tidak diminta oleh Yoona. 

@@@@@@

Johnny sudah mengunjungi banyak rumah pejabat, orang kaya ataupun konglemerat di Korea Selatan karena memang dia banyak menangani kasus berat bersama dengan Hyunbin. Hanya saja baru kali ini dia mengunjungi rumah yang dari pintu gerbang menuju ke pintu utama harus menggunakan mobil golf, melewati halaman depan yang begitu luas dengan gazebo dan danau buatan. Johnny sudah mengunjungi banyak orang, termasuk orang mencurigakan dan berbahaya seperti Yuta yang ia duga adalah Yakuza. Tetapi dia belum pernah bertemu dengan orang seperti Bang Chulyong yang begitu santai menemuinya hanya dengan kimono yang tidak terikat, memamerkan celana kolor berwarna hitam dan memamerkan tubuh sixpack berwarna tan. Hanya dengan satu tatapan, Johnny tahu bahwa Chulyong bukan Darker. Dari video yang berhasil Doyoung dapatkan dari sebuah website aneh bernama Red Room, Darker memiliki warna kulit yang lebih cerah. 

"Ada apa?" tanya Chulyong singkat begitu duduk dihadapan Johnny. 

"Saya dari kepolisian dan hendak memeriksa blackbox mobil ferari anda," jawab Johnny. 

"Boleh.. aku antarkan ke garasi," Chulyong bangkit berdiri melangkah menunjukkan jalan. 

Johnny menatap kembali pada Chulyong, ia memandangi punggung Chulyong yang terbalut kimono bermotif bunga sakura itu. 

"Apa kalian akan mengumumkan pelakunya jika sudah ketemu?" tanya Chulyong tiba - tiba. 

"Karena ini kasus besar, maka sudah pasti akan diumumk..." Johny berhenti bicara dan berhenti melangkah ketika tiba - tiba saja Chulyong berhenti dan membalikkan badan menatap padanya. 

"Apa kalian yakin akan menemukan pelakunya?" tanya Chulyong. 

Johnny terdiam sesaat, "Tentu..."

Red Room - Where Sin is HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang