05

43.1K 4.8K 296
                                    

Tok..Tok..

"Permisi!" Haechan mengetuk pintu dan menyembulkan kepalanya ke dalam kelas 12 IPA 2, kelas Mark.

"Eh Haechan!" sapa Changbin. "Kiw, Kak Mark, ada Dek Haechan nih!"

"Kak Mark, Dek Echan-mu dateng nih!" kali ini Lucas.

Haechan hanya tersenyum. Ia sudah terbiasa dengan sikap teman-teman Mark yang berisik dan rusuh itu. Awalnya dia bingung, gimana bisa Mark yang pendiam dan berkpribadian tenang bisa berteman dengan modelan macam Lucas dan Changbin?

"Lo ngapain ke sini?" tanya Mark pada Haechan.

"Aku ke sini bukan mau nemuin Kakak kok." jawab Haechan membuat Changbin dan Lucas menahan tawanya.

"Terus mau ngapain?" tanya Mark lagi.

"Aku mau nemuin Kak Yerin hehe." jawab Haechan diiringi cengiran di akhir kalimat. Ya, Mark dan Yerin memang sekelas.

"Gue?" Yerin yang tak sengaja mendengar ucapan Haechan pun menunjuk dirinya sendiri.

"Iya Kak Yerin." Haechan berlari menghampiri Yerin yang duduk di kursinya.

"Ada apa Chan?" tanya Yerin ramah.

"Aku mau daftar eskul jurnalistik Kak. Masih bisa nggak ya?"

"Oh masih dong." jawab Yerin. "Kamu mau daftar?" tanyanya dan Haechan menganggik antusias.

Yerin mengeluarkan buku berisi list nama murid yang mengikuti eskul jurnalistik dari dalam tasnya. "Kamu tulis nama kamu di sini ya Chan." ucapnya lalu menyodorkan buku itu dan juga bolpoin pada Haechan.

Haechan pun menuliskan nama lengkap dan kelasnya di buku itu. Setelah selesai ia kembali menyerahkan buku dan bolpoin itu pada Yerin. "Udah selesai nih Kak."

"Oke deh. Eskul jurnalisitik ini diadakan setiap hari rabu di ruang seni ya Chan." ucap Yerin memberitahu.

"Oke deh Kak. Kalo begitu aku permisi Kak!" pamit Haechan.

"Iya Chan. Semoga betah ya Chan!"

Haechan terkekeh pelan. Setelah urusannya dengan Yerin selesai ia ingin keluar dari kelas itu tapi Mark memanggilnya.

"Chan!" panggil Mark. "Mau ke mana?" tanyanya.

"Ya mau balik ke kelas lah Kak." jawab Haechan.

"Sini dulu!" titah Mark, ia membuat gesture agar Haechan mendekat ke arahnya.

"Apa Kak?" tanya Haechan menghampiri Mark.

"Gimana? Udah daftar?" tanya Mark.

"Udah dong Kak." jawab Haechan semangat.

"Bagus. Tapi inget ya, lo harus tekun. Jangan kayak tahun lalu, baru dua kali pertemuan udah keluar." ucap Mark.

Ya, tahun lalu saat Haechan menduduki kelas 10, ia pernah mengikuti eskul paskibra. Tapi baru menghadiri dua kali pertemuan Haechan mengundurkan diri dari eskul itu. Alasannya karena capek dan panas. Dia takut kulit tan-nya itu bertambah coklat.

"Hehehe, eksul jurnalistik kan nggak panas-panasan Kak, jadi aman lah." balas Haechan.

"Ya udah sana balik ke kelas!" titah Mark. "Belajar yang bener, jangan bolos, jangan bercanda terus, jangan--

"Kakak tuh pacar aku atau Mama aku sih?!" sela Haechan. "Bawel banget!"

"Gue bilangin tuh demi kebaikan lo!" balas Mark.

"Ck iya iya." balas Haechan jengah. "Udah ya Kak, aku ke kelas dulu. Bye!" Haechan melambaikan tangannya lalu keluar dari kelas itu.

.

.

.

"Jadi si Guanlin itu masih ngedeketin lo sampe sekarang Jun?" tanya Haechan pada Renjun.

"Iya masih. Capek banget gue ngeladeninnya Chan." balas Renjun.

"Kuat juga tuh anak ya, padahal udah berkali-kali lo tolak." ucap Jaemin kali ini.

"Tapi kenapa nggak lo terima aja sih Jun?" tanya Haechan. "Si Guanlin kan kaya, lumayan duitnya bisa diporotin buat beli makanan ama skincare."

"Itu namanya matre goblok!" balas Renjun ngegas.

"Ya elah Jun, lo minta uang sepuluh juta perhari juga uangnya si Guanlin nggak bakal habis." ucap Haechan.

"Ekhem!" deheman itu membuat ketiganya menoleh. Haechan tersenyum senang ketika mengetahui siapa itu.

"Kak Mark!" seru Haechan, ia memeluk lengan Mark manja.

"Ayo ke kantin!" ajak Mark.

"Ayo Kak!" balas Haechan. "Jun, Na, gue duluan ya. Papai!" Haechan melambaikan tangan pada kedua temannya.

Setelah sampai di kantin pasangan itu pun duduk di kursi kosong yang ada di sana.

"Mau pesen apa?" tanya Mark.

"Mau burger Kak." jawab Haechan.

"Nggak ada!" ucap Mark cepat. "Jangan makan junkfood terus!"

"Sekali lagi deh Kak, besok-besok nggak ada junkfood lagi. Pwease!" mohon Haechan dengan muka memelas.

"Nggak, gue pesenin nasi goreng aja. Lo tunggu sini!" ucap Mark lalu beranjak memesan makanan membuat Haechan mengurucukan bibirnya.

'Mama, mau burger!' jerit Haechan dalam hatinya.

Tak lama Mark kembali Mark kembali dengan membawa dua porsi nasi goreng. "Nih makan!" ucapnya menyodorkan sepiring nasi goreng pada Haechan.

Haechan cemberut tapi tetap memakan nasi goreng itu. Laper dia tuh:(

Meanwhile Mark Jung: sedang fokus memandangi wajah menggemaskan Haechan ketika sedang makan.

"K-kakak kenapa sih, kok ngeliatin kayak gitu?" tanya Haechan gugup. Gimana nggak gugup kalo ditatap seintens itu sama pacar sendiri?

Mark tidak menjawab, ia malah mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan.

"K-kak mau ngapain? I-ini tempat umum Kak!" ucap Haechan gugup.

Mark semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan membuat si mungil memejamkan matanya erat.

"Lo kalo makan tuh yang bener!"

Nani?!

Setelah membersihkan sisa makanan di sudut bibir Haechan, Mark pun menjauhkan wajahnya.

"Lo kenapa merem Chan? Lo mikirin apa emang hm?" tanya Mark dengan nada meledek.

"ISH KAK, NGESELIN BANGET!!" teriak Haechan kesal membuat kekehan keluar dari bibir Mark.

"Chan, nanti gue nggak bisa nganterin lo pulang ya." ucap Mark.

"Loh, kenapa?!" tanya Haechan.

"Hari ini gue latihan basket, lo lupa?" jawab Mark.

Haechan menepuk pelan dahinya sendiri, "Oh iya aku lupa. Ya udah kalo gitu nanti aku minta Bang Dery atau Bang San jemput aku."

"Kalo mereka berdua nggak bisa jemput bilang ke gue ya. Biar gue suruh salah satu temen gue buat nganter lo pulang." ucap Mark.

"Ay ay captain!"

Tbc...

TSUNDERE (MarkHyuck)✔Where stories live. Discover now