19

30.9K 3.7K 291
                                    

Baru pukul lima pagi tapi Haechan sudah berada di dapur rumah Mark. Berkutat dengan alat-alat masak untuk membantu Taeyong menyiapkan sarapan. Biasanya dia nggak pernah bangun sepagi ini.

"Haechan, gimana hubungan kamu sama Mark?" tanya Taeyong kepo.

"Baik-baik aja Mom, sejauh ini nggak pernah ada masalah." jawab Haechan.

"Dia nggak nakal kan sama kamu?" tanya Taeyong lagi.

"Nggak Mom." jawab Haechan. "Tapi Kak Mark galak sama Echan." sambungnya mengadu.

"Oh dia galak? Kamu diomelin terus ya sama dia?"

"Huum."

"Hey, nggak usah ngadu yang macem-macem. Gue ngomel karena lo nakal!" tegur Mark yang tiba-tiba datang.

Haechan bersembunyi di belakang tubuh Taeyong. "Mommy~"

"Ck Mark Jung!" sentak Taeyong. "Bisa nggak sih kamu sekali-kali romantis sama pacar kamu?! Ngomel mulu kerjaannya!"

"Nggak bisa!" jawab Mark santai sembari menyesap teh hangat.

"Mark Jung!" sentak Taeyong lagi.

"Apa, Nyonya Jung?" jawab Mark santai. Ia tertawa lalu berlari ke kamarnya begitu melihat Taeyong membuka sandal dan bersiap memukul kepalanya menggunakan sandal itu.

"Kamu kok tahan sih sama anak itu?" tanya Taeyong pada Haechan. "Putusin aja lah!"

"Hahaha bisa dong Mom. Echan kan sayang sama Kak Mark." jawab Haechan. "Walaupun Echan nggak tau Kak Mark beneran sayang Echan atau nggak." sambungnya sedih.

Taeyong tersenyum, ia mengusap surai Haechan dengan lembut. "Haechan dengerin Mommy ya."

"Mark itu anak yang nggak bisa ngungkapin rasa sayang lewat perkataan, bahkan bilang sayang ke Mommy aja bisa dihitung pake jari. Tapi coba deh kamu liat cara Mark memperlakukan kamu, perhatian yang dia kasih ke kamu. Walau kelihatannya galak dan nggak sayang, tapi sebenernya dia itu sayang banget sama kamu." ucap Taeyong panjang lebar.

"Masa sih Mom?" tanya Haechan nggak yakin.

Taeyong mengangguk seraya tersenyum. "Kamu tau nggak, siapa yang selalu Mark ceritain ke Mommy dan yang lainnya saat lagi kumpul keluarga?"

"Nggak tau Mom. Emangnya siapa?" Haechan penasaran.

"Itu kamu. Dia selalu nyeritain kamu setiap lagi kumpul keluarga, sampe adek-adeknya itu bosen dengernya." jawab Taeyong.

"Aku?" Haechan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu. Dia--

"MOM, JANGAN BUKA KARTU YA!"

.

.

.

"ASTAGA KAK, AKU LUPA!" seru Haechan tiba-tiba.

"Apa? Lupa apa?" tanya Mark nggak paham.

"Aku lupa bawa baju olahraga." jawab Haechan panik.

"Ck lo tuh kebiasaan, kenapa ceroboh banget sih?!" omel Mark galak.

"Iya, tadi kan buru-buru. Huhu, gimana dong Kak?"

Mark menghela napas sebelum membuka tasnya dan mengeluarkan baju olahraga miliknya dari dalam sana. "Nih pake aja punya gue!" ucapnya sembari menyodorkan baju itu pada Haechan.

"Tapi nanti Kakak gimana?" tanya Haechan.

"Itu urusan gampang." jawab Mark. "Nih ambil!"

"Tapi nanti Kakak--

TSUNDERE (MarkHyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang