18: pernyataan cinta

226 41 24
                                    

Musik diatas mungkin vibesnya cocok buat chapter ini hehe

Selamat Membaca




"Mamah dulu pernah gak suka sama orang lain selain papah? Atau misalnya cinta beda agama gitu pernah gak?"



"Kenapa tiba-tiba kamu bahas itu? Tapi memang ada ceritanya walau papah kamu yang ngalamin bukan mamah" Qilla duduk dihadapan mamahnya sembari memperhatikan mamahnya mau berbicara.



"Dulu sebelum papah kamu dijodohin sama mamah, katanya papah kamu punya pacar orang Dayak— namanya mamah lupa yang mamah inget mereka pacaran cuman beda agama"



"Kalau mamah liat mantannya papah kamu kadang suka minder soalnya orangnya cantik banget sampe sekarang juga, tapi kata papah kamu ya papah kamu udah lupain juga jadi mamah gak pernah bahas masalah ini"



"Jangan minder deh mah kalo bukan karena mamah pasti aku gak secantik ini, intinya mamah wanita paling cantik deh"



"Hahahaha bisa aja kamu, emangnya kenapa tiba-tiba nanya gini? Jangan bilang kamu lagi suka orang tapi beda agama?" Qilla menggeleng keras.



"Bohong pasti kamu suka siapa itu Jeno eh iyakan? Daffa Jelano yang sering kesini, mamah hapal loh dia kalo kamu gak ada aja tetep ngasih sesuatu entah buat mamah atau adik kamu"



"Anaknya baik menantu idaman itu apalagi mukanya ganteng, tinggi, pinter lumayan bisa memperbaiki keturunan" walau sudah dapet restu dari emak tetap saja.



"Beda agama mah" Mamah Qilla diam.



"Cari yang seiman ya Qi? Masih banyak cowok baik contohnya Kenan, Farel, kalo sama mereka mamah setuju kok"



"Udah mah nggak udah bahas itu, Qilla pengen cari jodoh dibandung aja"










---o0o---










"Untuk materi hari ini ibu akan memberikan kertas untuk kalian isi setelah lulus kalian akan langsung bekerja atau kuliah, kalau kuliah kalian mau kuliah dimana dengan jurusan apa jadi kalian tulis lengkap"



"Qilla tolong bagikan ya" sesuai perintah gurunya setelah Qilla membagikan kertasnya secara rata dia bergegas mengisi data tersebut.



"Ibu kasih waktu 15 menit untuk mengisi setelah itu kalian kumpul"




















"Semuanya sudah mengumpulkan ya?"



"Biar ibu liat hm... Ada pasangan baru ya dikelas?" Sontak semuanya nengok kearah Devina dan Erlang.



"Loh kok pada nengok kearah Devina sama Erlang? Yang ibu maksud Qilla sama Kenan"



"Hah? Enggak ah Bu saya temenan aja sama Kenan" elak Qilla.



"Tapi universitas tujuan kalian kok sama? Jurusan yang kalian ambil saja sama" Qilla dan Kenan melotot tidak percaya.



Istiqlal and Katedral✓Where stories live. Discover now