24: Akhir

409 32 36
                                    

Selamat Membaca

"Kamu kemana lagi sih Qi kok perginya sama Kenan? Kan ada aku"



"Aku cuman pergi beli buku aja kebetulan buku yang kami butuhkan sama, lagian kamu kan udah punya buku itu juga"



"Kan aku bisa pinjamkan kamu" Qilla mengusap wajahnya frustasi mendengar ucapan Jeno.



"Aku butuh nya bukan dari pinjaman, aku butuhnya memiliki, punya aku sendiri bukan punya kamu"

"Kan bisa pergi minta anter aku Qi kalau mau beli"



"Semua kegiatan aku nggak harus selalu sama kamu Jen, i know kamu pacar aku tapi kamu nggak bisa ngelarang kegiatan aku sama temen cowok yang lain" Jeno memalingkan wajahnya kearah lain.



"Kenapa? Aku aja selalu pergi sama kamu, enggak pernah sama cewek lain tapi apa kamu malah berani pergi sama cowok lain"



"JENO KAMU KENAPA SIH!? Segitu enggak percaya nya sama aku? Takut aku selingkuh? Takut aku ninggalin kamu? Takut aku berpaling?, Aku gak pernah kepikiran berbuat buruk kayak gitu Jen. Kenapa kamu susah banget percaya sama aku?"



"Aku awalnya gak pernah ngeraguin kamu tapi kamu ngeraguin aku kayak gini bikin aku mikir 2x buat lanjutin hubungan sama kamu" Jeno menggenggam tangan Qilla, menahan Qilla agar tidak keluar dari mobilnya.



"Aku bukan ngeraguin kamu Qi, aku cuma takut karena kamu pergi nya sama Kenan"



"Karena Kenan? Lalu tempo hari kamu juga marah karena aku pergi sama Arza, Kemarin juga kamu marah karena aku pergi sama Farel-"



"Aku enggak marah waktu kamu pergi sama Arza aku marah karena kamu enggak izin ke aku"



"Sudah lah Jen aku capek debat sama kamu, gak akan ada habisnya" Qilla menyingkirkan tangan Jeno dari tangannya dan membuka pintu mobil.



"Mau kamu apa sih Qi!? Aku capek debat sama kamu terus!" Air mata Qilla jatuh mendengar bentakan Jeno.



"Mau aku? Kita putus"










---o0o---










"Lo sama Qilla kenapa diem-dieman?" Tidak ada menjawab pertanyaan Devina.



"Qilla besok malam aku ngadain birthday party kamu datang ya" Rina datang memberikan undangan ke Qilla, karena yang lain sudah dikasih duluan hanya Qilla saja yang belum.



"Ah okay thanks udah ngundang gue" Qilla tersenyum sekilas ke Rina, tentunya Rina membalas dengan senyuman.



Setelah dari bangku Qilla, Rina menghampiri bangku Kenan.



"Harus datang loh ya? Kalau enggak entar aku samperin kerumah kamu" -Rina



"Emang tau rumah gue?" -Kenan



"Lupa ya kita kan pernah ngerjakan tugas bareng?" -Rina



"Oh iya lupa, iya-iya pasti datang kok" -Kenan



Istiqlal and Katedral✓Where stories live. Discover now