Day 17

458 93 0
                                    

Terima kasih Tuhan.

Hari ini, aku masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan dia.

Bahkan, hari ini dia kembali membawa buku tersebut.

Dewi fortuna sedang berpihak padaku.

Waktu yang sudah kutunggu-tunggu, akhirnya datang juga.

Aku memberanikan diri ini untuk duduk di depan dia yang sedang asik membaca sambil mendengarkan lagu, sedikit-sedikit dia bergumam dan menggerak-gerakan kepalanya asik mendengarkan lagu tersebut.

Terlalu asik dia membaca dan mendengarkan lagu, dia sampai tidak sadar bahwa aku sudah duduk di depan dia selama 7 menit.

Untung saja, café hari ini tidak terlalu ramai pengunjung.

Muka kaget itu, sangat menggemaskan.

Taeyong sudah keluar dari rumah sakit, dia di vonis sudah sembuh dari penyakitnya, Kata dia.

Oh, aku jadi tau sekarang alasan mengapa dia sendu dan sembab kemarin. Menangisi kepergian Taeyong.

Benar, Taeyong merupakan sahabat dekatnya di rumah sakit ini.

Aku sempat bertanya, kenapa dia sangat menyukai buku ini.

Ah, aku sangat bodoh. Ketauan sekali ya, kalau aku ini selalu memerhatikannya?

Namun, sepertinya dia tidak peduli.

Jawabannya simpel, menurut dia buku ini menarik dari judulnya dan setelah baca setengah, ia mulai jatuh cinta.

Dia bercerita mengenai buku ini padaku, cukup memakan waktu lama. Hampir satu jam, sampai-sampai Yuta, si barista shift selanjutnya sudah datang.

Aku suka, sangat suka dengan buku tersebut. Sangat tertarik untuk membaca juga, bahkan sampai lupa waktu karena mendengarkan dia bercerita dengan semangatnya mengenai isi buku tersebut.

Atau sebenarnya, aku suka karena dia yang menyampaikan ya?

Ah, aku lupa akan satu hal. Bertanya siapa namanya.

Yasudah, aku kembali berharap Tuhan tidak bosan memberikanku kesempatan untuk bertemu dengan dia, esok hari.

30 Days || JOHNTENWhere stories live. Discover now