Day 21

438 90 0
                                    

Biasanya, aku selalu bosan menunggu diam sendiri di café.

Tapi, sekarang aku sangat senang menunggu.

Lebih tepatnya, menunggu Ten datang kembali membawa senyuman terindah miliknya itu.

Ya Tuhan, aku sepertinya sudah sangat jatuh kedalam keindahan parasnya itu.

Tepat jam satu, pintu café berbunyi tanda seseorang masuk kedalam café yang sedang sunyi ini.

Buru-buru aku melihat.

Disana, Ten berdiri sambil memegang buku, earphone serta tempat kacamatanya.

Kemarin, aku sempat berbicara padanya untuk membawa totebag agar tidak kesulitan membawa barang-barang tersebut.

John, aku lebih suka membawa seperti ini. Aku ingin memamerkan pada dunia, kalau aku ini juga bisa sibuk seperti orang lain! Aku tidak sakit. Gitu, katanya.

Hari ini, dia sangat fresh.

Aku senang, sepertinya kondisi dia semakin hari benar semakin baik.

Bahkan, dia sudah lebih ceria lagi setelah kesedihannya ditinggal oleh Taeyong.

Dia banyak bercerita mengenai perawat-perawat yang menangani dirinya.

Bercerita hidupnya yang menurut dia sangat monoton.

Bercerita banyak hal, yang mungkin tidak pernah dia ceritakan pada orang lain.

Kami berdua, menghabiskan hari sampai lupa waktu. Tak terasa sudah tiga jam kami bertukar cerita.

Bahkan entah kenapa, hari ini café sepi pengunjung. Seperti tau, di dalam café sedang ada dua insan yang sedang asik bertukar cerita tanpa ingin diganggu oleh siapapun. 

30 Days || JOHNTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang