Part 24

40.6K 3.2K 9
                                    


Pekan ini benar-benar hectic. Ujian Akhir Semester dan persiapan pernikahan yang harus dilalui bersamaan oleh Hanum. Sebenarnya tidak terlalu banyak yang harus disiapkan karena besok hanya akad nikah dulu dan resepsinya menyusul. Surat-surat untuk kelengkapan nikah juga sudah dibantu oleh ayahnya yang kebetulan bekerja di Kemenag.

Memang sesuai rencana, mereka akan menikah setelah usai Ujian Akhir Semester ini. Tapi ternyata tidak disangka setelah tanggal ditentukan dan pengurusan berkas-berkas selesai, pengumuman waktu KKN ( Kuliah Kerja Nyata) keluar. Dan... di luar dugaan, jadwal keberangkatan KKN ternyata sehari setelah akad nikah. Tapi itu tidak menjadikan kendala keduanya untuk tetap melaksanakan akad nikah di hari ahadnya.

Selama ujian, tidak jarang Bayu menanyakan ke Hanum tentang materi apa yang belum jelas atau membutuhkan referensi apa untuk membantu belajarnya. Dengan dalih ingin membantu, tapi ada sisi modusnya. Hahaha....

(Assalammu'alaikum. Gimana ujiannya hari ini? Lancar? Ada yang bisa dibantu untuk ujian besok pagi ?)

Hanum menghela nafasnya. Sudah bisa ditebak, pesan Bayu baru saja masuk. Dan selama ujian berlangung, tepatnya tujuh hari ujian, selalu saja mengirimkan pesan yang sama di waktu yang hampir sama. Hanum sendiri heran, bagaimana Pak Bayu bisa hafal betul mata kuliah yang dia ambil semester ini, padahal di kampusnya tidak menerapkan sistem paket, dimana mahasiswa dalam satu kelas harus mengambil mata kuliah yang sama sampai semester akhir. Mereka hanya kuliah yang sama selama dua semester awal, setelahnya mahasiswa menentukan sendiri mata kuliah yang harus diambilnya, walaupun tetap ada beberapa mata kuliah yang memang harus diambil di semester itu.

(Wa'alaikumsalam. Alhamdulillah, lancar Pak. Alhamdulillah, untuk materi besok pagi sudah ada, buku catatan dan buku referensinya. Terima kasih sekali atas tawarannya)

Akhirnya Hanum menjawab dengan jawaban yang sama.

(Alhamdulillah, kalau gitu. Proposalnya sudah dikumpulkan?)

(Sudah Pak) balasnya.

Pak Bayu memang tahu hari ini batas akhir pengumpulan proposal penelitian. Beberapa hari yang lalu, Pak Bayu meminta Hanum untuk mengirimkan proposal yang dibuatnya melalui email, eh memaksa lebih tepatnya. Kata beliau, sebelum dikumpulkan ke dosen pembimbing, Pak Bayu ingin meneliti proposal miliknya. Hanum tahu Pak Bayu saat ini juga menjadi dosen pembimbing proposal di kelas yang lain di semester yang sama dengan Hanum. Setelah diteliti, ternyata masih ada beberapa yang harus diperbaiki. Pak Bayu memberikan tulisan dengan warna merah, agar mudah diketahui. Memang setelah dikoreksi lagi oleh Pak Bayu, proposalnya menjadi lebih baik lagi. Entah harus bersyukur atau tidak dengan hal ini, tapi seperti kata Pak Bayu, beliau anti previllege. Lha ini namanya apa ya ? hahaha.

Eits, tapi itu tidak berlaku dengan mata kuliah yang diampu Pak Bayu lho ya, beliau tetap profesional kok.

(Kalau persiapan untuk pekan depan gimana?)

(Memang pekan depan ada apa ya Pak?)

Hanum sengaja bertanya seperti itu untuk menguji Pak Bayu, memang hanya dia saja yang bisa ngerjain.

(Memang kamu lupa ? Saya kok nggak yakin)

Balasnya. Benar kan?

(Mau saya ingatkan Num? Besok pekan depan kita MENIKAH.  Gimana ?Sudah ingatkan?)

Memang ya Pak Bayu ini, sengaja kata menikah dicetak tebal dan kapital.

(Kamu tanya begitu malah saya rasanya tidak sabar bisa segera hari ahad)

Semenit... dua menit tidak ada jawaban. Bayu pun mengirimkan pesan lagi

(Num.. jawab dong ?)

Cinta Sang Dosen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang