crush || 최수빈

pick up

Kriiing~

Terdengar suara bel sekolah yang menandakan waktunya pulang bagi siswa dan siswi yang bersekolah di Bighit Highschool.

Tak lama setelah bel tadi berbunyi, murid-murid keluar kelas dengan wajah yang senang sumringah, tak terkecuali Yena.

Bahkan, bisa dibilang ia adalah yang paling semangat di antara semua murid. Oleh karena itu, ia berjalan dengan cepat ke arah perputaskaan, seperti yang mereka janjikan kemarin.

Setelah sampai di perpustakaan, Yena menoleh ke sana-kemari mencari Soobin. Namun tak dapat ia temukan laki-laki berlesung pipit yang manis itu.

Jadi gadis itu memutuskan untuk duduk di ujung perpustakaan. Sambil menunggu gebetannya datang, ia pun mengirimkan pesan untuk laki-laki itu.

choiming.soobin

bin, gua udah di perpus nih

Read

"Anjir, diread doang... gua kurang cantik apa sih woy sampe Soobin nolak gua..."

"Eh, nggak ding, gua belum nembak Soobin."

"Lah, gua kan cewek, Soobin lah yang seharusnya nembak gua, gua kan gengsi." di tengah-tengah monolog gadis itu, ternyata laki-laki yang ditunggunya sudah datang, "Lama banget lo, Bin. Kucing tetangga gua udah beranak noh nungguin lo." gadis itu menunjukkan story whatsapp tetangga nya itu kepada laki-laki di depannya.

Sayangnya laki-laki itu sedang tidak mood untuk meneladeni hal-hal seperti itu hari ini, "Ambil buku paket lo, biar gua jelasin." sambil menunggu gadis itu mengeluarkan bukunya, Soobin mengambil papan tulis dan spidol yang sudah disiapkan oleh pihak perpustakaan.

"Oke, kita mulai."

Beberapa menit berlalu, Soobin sudah menjelaskan beberapa materi yang tidak dimengerti oleh Yena di kelas, dan berkat teknik mengajar nya yang efektif dan menyenangkan—menurut Yena— juga kesabaran Soobin dalam mengajar, sekarang Yena sudah dapat mengerjakan soal-soal latihan di bukunya.

"Udah ngerti semua kan? Kalau udah gua mau kembaliin papan tulis sama spidol, lo pulang aja." Yena mengangguk pelan mendengar perkataan Soobin, "Makasih ya udah ajarin, Bin. Gua duluan." dan tanpa berlama-lama Yena menyiapkan barang-barangnya untuk pulang.

Setelah setengah perjalanan di lapangan, Yena masih tersenyum karena telah belajar bersama Soobin. Lalu ia menelepon kakak nya untuk menjemputnya. Dan tak lama kemudian terdengar suaranya di ponsel Yena.

"Kenapa, Dek?"

"Jemput gua dong, Bang. Gua udah selesai belajar, nih."

"Yah...gua lagi main ps sama Beomgyu, Dek. Nggak bisa."

"ANJIR BANG TERUS GUA GIMANA?!"

"Pesen gojek aja manis, oke Abang mau lanjut main, dadaah~"

"BANG TAPI GUA NGGAK ADA—"

Tut

"—uang. DASAR ABANG SIALAN, ANJIM. GUA NGGAK ADA UANG!!"

Gadis itu menghentak-hentakkan kakinya di lantai lobby dengan kesal, dan tengah mengabsen nama-nama hewan di kebun  binatang untuk kakak nya.

Bagaikan pangeran yang menunggangi kuda putih, Soobin datang dengan mengendarai motor dan melaju melewati Yena. 

"Hey, Soobin, tungguin gua, woy!" Yena berlari mengejar Soobin dengan motornya, dan untungnya jalanan sedang sepi, jadi Soobin dapat mendengar teriakan gadis berambut coklat itu. Laki-laki itu menepikan motornya dan menoleh ke belakang, sehingga gadis itu menghela nafas lega.

"Alhamdulillah, ternyata lo nggak budek ya, Bin." ujarnya tepat setelah ia tiba di samping Soobin, "Udah, buruan. Lo mau  bilang apa? Kalau nggak ada apa-apa gua pergi nih."

"Hehe, anu Bin... gua nggak ada yang jemput, lo bisa anterin gua pulang nggak, Bin? Please?"

Tanpa mempersalahkannya lagi, laki-laki itu mengangguk lemah mengiyakan. 

"Naik."

"A—anjir... serius  nih, Bin? Boleh?" Soobin mendecak kesal, "Ya iyalah, cepetan makanya naik."

"Alhamdulillah, makasih banyak ya, Bin..." Yena langsung saja menaiki motor Soobin.

"Nggak usah duduk ngangkang, lo mau paha lo keliatan ke mana-mana? Duduk nyamping."

"Tap—"

"Nggak ada tapi-tapi, kalau nggak gua turunin."

Untung Yena sabar.

TO BE CONTINUED

maapin aku yang telat publish, akhir² ini jadwalku sangat padat hiks, jadi maapin yak kalau sekarang suka jarang  publish ㅠㅠ