After Possesive Psikopat#7

5.2K 573 1K
                                    

Pembaca baru tolong vote-nya!

Ceritanya singkat, Namun melekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceritanya singkat, Namun melekat.
Bukan takdir tapi sekedar hadir.

°°°

Bukan hanya kisahnya, tapi juga sosoknya yang begitu melekat! Cantik, baik, lugu, menggemaskan, dan polos hal itulah yang membuat semua orang yang mengenal gadis cantik bernama Netta, sangat sulit mengikhlaskan kepergian itu. Terus berharap Netta akan kembali, nyatanya raga yang sudah luluh lantak menyatu dengan tanah itu, sudah tidak bisa lagi di tarik ke dimensi yang sama. Itulah hidup, ada yang takdir dan hanya sekedar hadir.

Reno terdiam. "Net, aku kangen kamu. Sangat malah, andai dulu aku biarin kamu sama Ken, kamu gak bakal pergi ninggalin Ken, aku, dan orang-orang yang sayang sama kamu. Ini semua salah aku, aku egois Net, aku egois!"

Punggung Reno tersandar ke tembok, beberapa kali ia mencoba menengadahkan kepalanya, tapi air mata tetep saja mencuat.

"Gak! Aku gak boleh nangis, iya Reno gak boleh nangis, Reno harus kuat, harus buktiin sama Netta, kalau Reno bukan lagi, Reno yang dulu. Aku janji bukan demi kamu, tapi demi hidup ku yang jauh lebih baik, aku gak mau sedih, dan aku bakal terus cari cara biar cowok yang kamu cintai bisa senyum dan bahagia lagi. Aku bakal usaha bikin ken berubah." Ucap Reno menguatkan dirinya sendiri, ia masih yakin di ujung sana masih ada kebahagiaan.

Klek!!!

"Yuk cabut!" Ajak Ares yang baru saja keluar dari toilet. Ya memang, Ares sudah macam betina yang ketika ketoilet harus di temenin di depan pintu.

Dengan sigap Reno membersihkan sisa air matanya. "Lagian Lo Res, kayak perawan aja, minta di temenin!"

Mata Ares melotot. "Oh jadi Lo gak ikhlas gitu? Gue bukan apa-apa takutnya ada yang ngintip, gak mau aja aset besar gue yang dirawat baik, di liat orang."

"Apanya yang besar?" Otak reno bulan gosong.

"Ya apalagi kalau bukan si Otong! Itu satu-satunya harta berharga gue, kalau gak ada, siapa yang mau sama gue? Nanti gak ada keturunan!"

Cuih! Reno meludah. "Halah paling kek biji kuaci aja bangga!" Skiptis Reno, membuat Ares menampar bibir lemes itu.

Mata Ares sudah melotot tajam, bahkan jika bisa di lihat hidung cowok itu sudah mengeluarkan asap saking kesalnya. Jadi, sebelum terjadi itu, Reno nyengir setelah itu mundur perlahan, dan...

"LARI!!!!"

"RENOASYUIUUUU!!!!" Teriak Ares kencang, menyusul berlari.

After possesive Psikopat [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang