-Gerald's Affair- Last Day in Paris

14.9K 435 7
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Budayakan vote sebelum membaca

***

Gerald mengerjapkan kedua matanya ketika merasakan cahaya matahari menelusup masuk ke matanya, lalu membuka matanya dan mendapati Allura menatapnya kosong. Wanita itu terlihat sudah berpikir berat.

"Kau masih marah?" tanya Gerald yang berhasil membuyarkan lamunan wanita itu.

"Tidak" jawab Allura dengan senyuman manisnya.

Mendengar jawaban Allura, Gerald tertawa kecil. Tapi tak lama kemudian tawaan Gerald berhenti dan wajah pria itu berubah menjadi datar "Jangan berbohong" ucapnya penuh peringatan.

"Aku tidak berbohong" jawab Allura sambil menaikkan bahunya acuh, membuat selimutnya sedikit tersingkap dan menampilkan payudara yang tercetak dari luar bajunya.

Karena pemandangan indah dihadapannya ini Gerald mengalihkan perhatiannya pada sesuatu dibalik baju Allura. Ia mendesah pelan ketika melihat Gerald memperhatikan payudaranya yang sedikit tercetak dengan penuh nafsu.

"Aku lelah" ucap Allura sambil menahan tangan Gerald yang ingin menyentuh Payudaranya.

"Olahraga pagi itu nikmat, sayang" balas Gerald

Allura mendesah pelan ketika lidah Gerald memainkan payudaranya dan mengulum dengan penih nafsu. Tangan Allura secara refleks terangkat meremas rambut suaminya.

Tidak lama kemudian, hanya suara desahan dan erangan erotis yang menghiasi kamar itu. Laura tidak akan bisa menolak ajakan Gerald, setelah semalam ia mendiamkan Gerald pagi ini ia berhasil menjadi serigala yang memangsa Allura sampai ia kelelahan.

***

"Aku harus mengechek email dari kantor, apa kamu masih ingin disini?" tanya Gerald setelah mereka mandi bersama.

"Aku akan tetap disini, aku masih lelah" keluh Allura yang masih duduk diatas ranjang.

"Maaf, apakah perutmu sakit?" ucap Gerald sambil mengelus perut Allura singkat.

"Tadi aja diserang, sekarang minta maaf" cibir Allura yang disambut tawa kencang oleh pria itu.

"Tapi tadi kamu menikmatinya" balas Gerald, membuat Allura mencebik kesal. "Kalau begitu aku pergi ke ruangan sebelah sekarang".

Diperjalanan menuju ruangan sebelah, Gerald berbalik dan mengamati Allura yang tenggelam dalam pikirannya. Tidak ada senyuman seperti biasanya, Gerald menghela napas berat ia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya ada banyak hal yang harus di cek.

Gerald's Affair [ON GOING]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora