7. Kecelakaan Kecil

28.4K 3.5K 164
                                    

Setelah membeli barang-barang yang diinginkannya, Xiao Qi tersenyum puas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah membeli barang-barang yang diinginkannya, Xiao Qi tersenyum puas.

Hari ini dia benar-benar sangat puas karena bisa membeli apa pun yang terlihat menarik di matanya tanpa Omelan mommy nya lagi.

Gadis cantik itu kini tengah berada di rumah makan bersama sang ayah karena sudah merasa kelaparan.

Shopping bersama Tuan Qi benar-benar menyenangkan.

Mungkin di masa mendatang, dia harus mencari pria kaya raya sehingga bisa memoroti dengan mudah.

Ya, sepertinya itu bagus.

Andai saja dia bisa kembali ke tubuh aslinya.

Mereka berdua bagaikan pinang dibelah dua. Perbedaannya hanya di rambut. Xiao Qi asli berambut hitam kecoklatan sedangkan dia berambut merah.

"Makan lah, putriku. Kau pasti sangat kelaparan setelah berjalan-jalan di semua toko tadi."

Xiao Qi mengangguk semangat dengan senyuman manisnya, membuat Tuan Qi semakin gemas dengannya.

Tanpa mempedulikan Tuan Qi lagi, akhirnya dia mulai makan.

Wajahnya sangat ekspresif sehingga berhasil membuat Tuan Qi bahagia.

Mereka berdua makan dalam diam. Kala sudah selesai, mereka langsung keluar karena Xiao Qi merengek untuk kembali melanjutkan perjalanan dengan alasan belum puas.

Dia memang belum puas menjelajahi zaman kuno ini. Dia belum puas menikmati semua barang-barang di zaman kuno. Barang-barang yang nantinya akan menjadi sangat berharga di zaman modern.

"Ayah, aku mau itu." Tunjuk Xiao Qi pada penjual makanan yang sedang sibuk mengipasi barang dagangannya.

"Akan ayah belikan untukmu."

"Oke, ayah. Tapi sekarang aku ingin buang air kecil, yah. Bagaimana ini?" Tanya Xiao Qi sedikit panik.

Tuan Qi mengeluarkan sekantong uang dari sakunya lalu memberikan ke Xiao Qi. "Pegang lah uang ini. Nanti jika diperlukan kau bisa memakainya langsung."

"Baik, ayah."

"Tempat pembuangan airnya ada di sana. Kau hanya perlu menyebrang sebentar, putriku."

Xiao Qi mengangguk mengerti. Dia langsung bergegas pergi ke tempat yang ditunjuk ayahnya. Menyelesaikan kegiatannya secepat mungkin dan kembali ke tempat semula.

Namun melihat penjual makanan yang berjajar membuat niatnya kembali tertahan.

Matanya berbinar senang melihat semua makanan tersebut. Buru-buru dipesannya semua makanan tersebut.

Tidak hanya satu dua jenis makanan, tapi sepuluh sekaligus. Akibatnya, tangannya menjadi penuh oleh kantong plastik.

Orang-orang yang melihat tingkahnya terkekeh geli dan gemas secara bersamaan. Di mata mereka, tingkah Xiao Qi tampak seperti anak kecil yang sangat menggemaskan.

"Huft, aku sudah tidak sabar melahap semua makanan ini. Setelah ini, aku akan langsung membawanya pulang." Gumamnya seraya meniup poninya pelan.

Tanpa melihat kanan kiri, Xiao Qi menyebrangi jalan dengan hati berbunga-bunga akibat memikirkan melahap semua makanan setibanya di kediaman.

Tidak sadar ada kuda yang melaju kencang ke arahnya.

"AWAS, NONA!! KUDA ITU AKAN MENABRAKMU!!"

Teriakan itu berhasil mengagetkan Xiao Qi. Matanya melotot terkejut melihat seekor kuda hitam berjalan dengan cepat ke arahnya.

Saking terkejutnya, ia melemparkan semua makanannya ke arah kuda itu seraya menjerit histeris. "AAAAAAA!! HENTIKAN KUDANYA!!!"

Matanya terpejam rapat, bersiap menerima diinjak kuda. Tapi itu tidak terjadi, tubuhnya baik-baik saja.

Secara perlahan ia mengintip keadaan lewat sela jemarinya.

"Oh no!! Makananku kenapa bersarang di kepalamu?!" Jeritnya kaget.

"Arghhh!! Makananku terbuang percuma!! Aku tidak terima ini!! Belikan aku kembali semua makanan itu!!" Jeritnya tidak terima sembari menatap tajam si pelaku yang kepalanya tertutup plastik makanan.

Kala plastik makanan tersebut disingkirkan dari kepala si penunggang kuda, semua orang menjadi terdiam.

Wajah tampan pria yang sudah berlumuran saos itu terlihat sangat murka.

Xiao Qi menutup mulutnya tidak percaya.

"BERANINYA KAU!!"

Bentakan pria itu membuat Xiao Qi lari secepat kilat. Gadis cantik itu sama sekali tidak menghiraukan teriakan keras pria itu maupun mempedulikan makanannya yang teronggok mengenaskan di jalanan.

Firasatnya mengatakan bahwa pria tadi akan memperlakukannya buruk jika masih berada di sana lebih lama lagi.

"Kau kenapa lari-larian, putriku? Apakah ada yang menganggumu?! Katakan ke ayah!" Cemas Tuan Qi.

"Kita harus segera pulang ayah!! Ada singa ngamuk!!"

"APA?!"

Bersambung...

Xiao QiWhere stories live. Discover now