3

22 11 3
                                    

"Cinta kan gak harus memiliki, Sal" - Lea

•••

Cahaya rembulan kini menemani Lea yang sedang duduk di balkon kamarnya. Melamun sambil menatap rembulan adalah aktivitas favoritnya di malam hari.

Udara malam yang dingin tak membuat Lea terganggu dari aktivitasnya. Entah apa yang di lamunkan Lea setiap malam.

Kringggg... kringggg... kringggg...

Sontak dering hp Lea membuyarkan lamunannya. Dengan cepat Lea mengambil hpnya di atas nakas sebelah tempat tidurnya. Tertera di layar hpnya,

Salma is calling...

Tak banyak berfikir Lea langsung menjawab telpon dari sahabatnya. "Halloo, Sal?"  Sapa Lea. "Le lo beneran pulang sama Rifal tadi siang?" Tanya Salma blak - blakan langsung ke poin inti pembicaraan.

Beginilah sifat Salma jika ia sudah di ambang batas penasaran untuk berbasa - basi saja tidak sempat. Lea yang sudah mengerti akan sifat sahabatnya ini pun tampak sudah terbiasa.

"Iya Sal, lo kok tau sihhh? Padahal sekolah udah sepi banget tadi kan mau hujan." Jawab Lea seadanya toh emang bener adanya kan.

"Sumpah Le? Ada yang liat lo anjirrr. Mana temen sekelas si Bella lagi, takut gue anjir lo diapa - apain" ucap Salma panik.

"Serius??? Tapi ya gapapa sih lagian kan gue ditawarin masa gue nolak sih" kata Lea santai. "Iya juga sih Le, tapi lo tau kan kalo si Bella juga suka sama Rifal. Belum lagi mereka sekelas, and selama yang lo tau gada yang berani dekatin Rifal gara - gara si Bella" ucap Salma mencoba mengingatkan Lea.

"Yaudah sih Sal, gue mah gapapa. Toh cinta kan gak harus memiliki, Sal" kata Lea. Memang benar apa yang dikatakan Lea. Lagi pun sejak awal dia menyukai Rifal dia sudah memikirkan matang - matang jika suatu saat cintanya hanya menjadi angan - angan.

"Iya sih Le, semoga aja besok Bella gak apa - apain loh deh. Sumpah gue panik banget tadi pas denger tu orang bicarain lu" ucap Salma.

"Hahahaha santai aja kali Sal. Btw gue masih ngga nyangkaaa anjir dianter pulang sama Rifal asli udah kayak di wattpad - wattpad gitu idup gue tadi" cerita Lea sambil tertawa.

"Yeee dasar, tu kan bahagia kan luu. Yaudah dehh gue tutuppp yaaa, sampaiii jumpaaa besokkkk di sekolahhh Lea sayangggggggggggg. Good night muaachhhh" ucap Salma mengakhiri perbincangan mereka malam ini.

Setelah telpon dimatikan oleh Salma, Lea kembali meletakkan hpnya di atas nakas. Lalu ia pergi menutup pintu balkonnya dan bersiap - siap untuk tidur.

•••

Kelas XI A1

Terlihat seorang gadis di dalam kelas itu sedang menidurkan kepalanya di atas meja dengan berbantalkan tumpukan tangannya. Ya gadis itu adalah Lea. Hari ini Lea datang ke sekolah pagi - pagi sekali dengan suasana hati yang tidak baik.

Suasana kelas yang masih sepi dan udara sejuk di pagi hari membuat rasa kantuk Lea mulai muncul. Semalam ketika ia berniat untuk tidur, entah apa yang memasuki pikirannya yang membuat dia sulit memejamkan mata.

Lea terjaga hingga pukul 01.00 dini hari. Tak banyak yang dilakukannya semalam. Ia hanya mengingatkan kehidupan masa kecilnya sembari sesekali meneteskan air mata.

Saat ia ingin memejamkan matanya, seseorang memukul mejanya sontak membuat Lea terkejut dan langsung duduk tegak. "Astaga Bell, ngagetin ajaa ada apa?" Tanya Lea.

"Jadi lo beneran pulang bareng sama Rifal kemaren?" Tanya Bella sarkas. Lea yang masih dalam keadaan tidak baik - baik saja menjawab dengan sedikit kesal, "Iya, kenapa? Rifal kok yang nawarin gue ga salah kan gue kalo nerima tawaran dia?" Cerca Lea.

"Kok lo rese sih Le, santai aja dong. Atau jangan - jangan lo suka ya sama Rifal? Makanya lo gini" ucap Bella.

"Kalo iya emangnya kenapa? Lo mau larang gue gitu biar jauhin dia kayak lo larang - larang anak - anak yang suka sama Rifal?" Jawab Lea sembari mengeluarkan apa yang dia pendam selama ini.

Beginilah Lea jika sudah terbalut perasaan badmood. Apa yang dipendamnya akan diucapkannya tanpa banyak berfikir.

"Ada apa ni kok ribut - ribut?" Tanya Salma yang baru saja datang dan memasuki kelasnya.
"Loh Bell, kok lo ada di kelas gue? Ada apa?" Tanya Salma lagi.

"Jadi beneran lo suka sama Rifal?" Tanya Bella pada Lea dan menghiraukan pertanyaan Salma tadi. Salma yang mendengar pertanyaan Bella bingung dengan keadaan dua temannya itu.

"Iya gue suka sama Rifal" jawab Lea. Salma yang mendengar jawaban sahabatnya terkejut.

Bagaimana tidak Lea yang berniat untuk tidak akan memberi tahu siapa - siapa kecuali Salma tentang seseorang yang disukainya sekarang ia malah terang - terangan memberitahu orang.

"Ta tapikan lo tau kalo gue suka sama Rifal Le. Kok lo tega sih" ucap Bella.

"Iya emang Bell, tapi mau gimana lagi perasaan seseorang ga ada yang tau. Gue juga gatau kenapa suka sama dia" kata Lea.

"Gue minta maaf Bell untuk sikap gue yang tadi. Suasana hati gue lagi ga baik, oya kalo lo emang suka sama Rifal perjuangin aja Bell. Gue juga sebenarnya sungkan mau kasi tau lo tentang ini tapi udah keceplosan duluan, gue minta maaf ya bel" kata Lea lagi, ia sebenarnya tidak ingin berkata kasar pada temannya ini hanya saja Lea tadi terbawa suasana hatinya.

"Ya deh makasih ya lo mau relain Rifal buat gue. Pasti gue perjuangin kok, buat ucapan lo yang tadi gapapa gue cuman anggep kayak angin lalu aja. Em yaudah deh gue balik kelas dulu dahh" ucap Bella sembari meninggalkan kelas Lea.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang ikut mendengarkan perdebatan mereka dari awal hingga selesai.

Hai hai haiiiiiiiiiii.......
Gimana ni untuk part yang ini? Kalo kalian jadi Lea kira - kira kalian bakal ngasih tau perasaan kalian juga ga ni??
Kira - kira siapa ni yang nguping??

Penasaran??? Stay tuneee yaa!!
Jangan lupa vote & comentt

Have a nice day🌼
Jangan lupa follow wattpad aku ya!

AZALEAKde žijí příběhy. Začni objevovat