Chap 3: Enterance Exam (Edited vers)

625 117 5
                                    

  Angin pagi menyapu kulit Sensou, Suara burung yang berkicau menambah tentram suasana pagi hari itu. Ditemani dengan Mp3 miliknya, dia berlari di sepanjang trek lari.
  Pikiran nya tidak ada di dalam tubuhnya, dia menerawang banyak hal. Keputusan, bagaimana kedepannya, dan rencana dia dengan Dabi mengusik kepala nya terus menerus.

'Apakah ini yang dia mau?'

  Sensou menggelengkan kepalanya dan berusaha menyingkirkan keraguan. Didalam hatinya, Sensou sedikit merasa ragu, apalagi dia baru saja bertemu dengan Dabi. Sama sekali tidak memiliki seseorang di pihaknya membuat Sensou sulit untuk mempercayai seseorang, trust isuess nya terkadang membantu dan juga menyusahkan.

  Menurutnya, Dabi sudah termasuk sebagai orang yang aneh. Well, dirinya juga aneh. Dan itu lah hal yg Sensou benci, mungkin karena ke anehannya sendiri membuat orang-orang aneh di sekitarnya tertarik pada dirinya. Seperti kemarin malam sehabis dia mengambil uang saku dari suruhan pamannya.

Himiko Toga.

_ _ _ _ _ _ _

"Are? Malam-malam begini ada juga anak perempuan lain keluar rumah?"

  Sensou berbalik dan melihat manik emas. Seorang perempuan yg mungkin 1 atau 2 tahun lebih tua dibandingkannya tersenyum.

"Selamat malam..." Gumam Sensou. Setelah itu, dengan terburu-buru dia pergi ke arah sebaliknya.

"Yahhh, jangan pergi dulu dong! Aku Toga Himiko, namamu siapa?" Tanya nya ceria. Sensou mengedipkan matanya beberapa kali sebelum berhenti berjalan dan berbalik menghadap ke Toga yabg berdiri di bawah lampu jalan.

"Fushikawa... Fushikawa Sensou" Ucapnya pelan. Himiko tertawa kecil lalu menyerahkan sesuaru pada Sensou.

"Aku iseng berjalan-jalan lalu melihat jepit rambut merah ini. Pada akhirnya tidak sengaja membeli 4 buah. Ambil lah, terimakasih sudah mau berkenalan denganku~" Himiko melambaikan tangan setelah meyerahkan jepit rambut berwarna merah darah.

  Baru saja Sensou akan mengucapkan terimakasih kembali, Perempuan itu sudah hilang dari depan matanya.

"Aneh..."

_ _ _ _ _ _ _ _

  Bisa-bisanya dia mempertaruhkan kehidupannya pada Dabi dan juga perjanjian konyol itu. Kenapa juga otaknya sama sekali tidak berpikir 2 kali mengenai hal ini. Padahal jika dipikir pikir, dia bisa saja hidup tenang setelah berumur 18 tahun dan pergi dari rumah. Mencari perkejaan bukanlah hal yang sulit untuknya. 3 kerja part time siang dan juga 2 part time malam. Sudah cukup untuk biaya kehidupan sehari hari.

  Sensou semakin tenggelam dalam otaknya. Mungkin, ini karena dia tidak mau melihat siapapun terluka. Tidak mau melihat orang lain bahkan anak-anak diperlakukan tidak adil seperti dirinya.

BRAK

  Ditengah lamunannya, Sensou menabrak dada seseorang dan membuat mereka berdua terjatuh.

"Gah, gomenasai" Sensou mendongak dan matanya bertemu dengan bola mata berwarna crimson. Wajah yang garang yang sangat dia kenal.

"Bakugou-san? , maaf" Gumam Sensou lalu berdiri dan mengulurkan tangnnya pada Bakugou, "Tidak butuh, Lain kali lihat-lihat kalo lari, Kimoi Chibi" ujar Bakugou, dia kembali berjogging meninggalkan Sensou dengan wajah bingung.

"Tumben sekali dia tidak menyertakan cemoohan lain" Sensou bergumam. Sudahlah tidak penting, Sensou melanjutkan aktivitasnya yang tertunda, dia melihat jam yang ada di tangan sebelah kanan nya. 1 jam lagi sebelum Enterance exam.

  Dia menghela nafas. Bagaimanapun caranya, dia harus bisa masuk ke UA, meningkatkan Quirknya, dan menunjukan pada dunia bahwa dia bisa menjadi seseorang. Namun jika dia gagal....

Just the way u like (BNHA x AntiHero!Oc) [SLOW UPDATE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang