Orang bilang, kita harus berpikir dua kali agar tak menyesali hal yang dilakukan selanjutnya. Untuk Fushikawa Sensou, hal itu sudah menjadi pandangan hidupnya.
Gadis berusia 15 tahun yang harusnya merasakan indahnya masa SMA, harus menghadapi dunia...
Notes : setelah menghilang 1 minggu dari dunia per wattpad an, ILYA AKHIRNYA KAMBEK hahahaha, maaf gais, disibukkan dengan PTS dan Beberapa lomba, Ilya juga bikin beberapa art, kali aja tertarik ni. Btw base posenya bukan punya aku 😭🗿
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
sudah bacotnya, mari kita ke cerita!! Happy reading, don't forget to comment, and sorry for the typos!
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Setelah kejadian aneh yang menimpa Sensou beberapa hari alu, akhirnya dia kembali ke kebiasaannya.
Hari ini Aizawa-sensei memasuki kelas dengan perban yang masih terpasang. Sensou menopang wajahnya menggunakan kedua tangannya. Mata hitam miliknya makin terlihat hitam karena memikirkan kemana pergi nya Dabi berminggu minggu ini.
"...... seperti yang kalian ketahui mengenai festival olahraga UA..."
Sensou tersentak dari lamunan nya dan mengalihkan perhatiannya pada pembicaraan Aizawa.
"Semua murid wajib mengikuti festival ini, kelas 1, 2 dan 3 tentunya terpisah. Ku harap kalian bisa memberikan yang terbaik disini"
Ucapan Aizawa membuat Sensou mengubur wajahnya di balik tangan. Dia sudah malas melakukan segala hal dan kini ditambah festival olahraga UA yang bukan event biasa.
"Jangan sia-siakan kemampuan kalian dan berikan yang terbaik, PLUS"
"ULTRA!!!"
_ _ _ _ _ _ _
"Sensou-chan! Apa kau bersemangat mengenai festival Olahraga??"
Uraraka menghampiri Sensou yang sedang membaca novelnya. Sensou hanya mengangguk kecil. Uraraka mengangguk kencang lalu meremas pundak Sensou.
"Kita harus berjuang!! OSUU!!" Sensou yang melihat perubahan wajah Uraraka berusaha untuk menahan tawanya. Perempuan ini sangat bersemangat. Sensou sudah tahu cerita mengenai keluarga Uraraka. Dan dia sedikit salut betapa pedulinya Uraraka dengan kedua orangtuanya.
Dia sih tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika dia yang ada di posisi Uraraka. Punya Ortu saja tidak.
"SEN-CHAN!!"
Sensou terlonjak dari temlat duduknya dan melibat Hoshiko yang ada di depan kelas. Melambai padanya.
"Oh, Yamashita-san!!" Kaminari melambaikan tangannya pada Hoshiko. Hoshiko hanya tersenyum dan mengampiri Sensou.
"Ayah bilang, setelah sport festival, dia ingin membicarakan sesuatu" Bisik Hoshiko pelan. Sensou mengangguk dan menarik Hoshiko keluar.
"Aku pergi ke Cafetaria duluan" Sensou berucap pada Jirou yang dibalas "ya"
_ _ _ _ _ _ _
"Ada masalah apa?"
Hoshiko menggumam sebelum memberikan sebuah kertas.
"Seseorang memberikan ini pada ayah"
Sensou mengambil kertas itu, di terkejut hingga berhenti untuk berjalan.
Putri yang malang itu kini menjadi kesatria hebat.
Pelayan setianya bahkan bisa bertemu kembali.
Lalu bagaimana dengan sang pangeran?
Mati, atau kembali mendapatkan putri nya?
Sensou mengigit bibir. Dia melirik Hoshiko yang sama khawatirnya.
"Tidak mungkin si gila ith kembali kan?" Ucap Hoshiko pelan.
Sensou tahu, selain kepintaran Hiro yang berbeda dengan Hoshiko, obsesi mereka berdua pada Sensou tentu saja berbeda. Hiro, pintar, namun dia memiliki otak gila.
Pernah sekali ketika mereka masih sangat kecil, Sensou, Hoshiko dan Hiro bermain putri, pelayan da pangeran. Begitu Hoshiko bilang dia ingin menjadi pengerannya, Hiro melukai Hoshiko dan berkata bahwa Senaou lah yang akan di selamatkan olehnya.
".... Hiro"
_ _ _ _ _ _ _
"Wah wah.... putri ku sudah me dapat pesannya!!"
Pemuda berambut pirang menatap ke bawah dari atas gedung. Matanya terus memperhatikan satu gedung yang berada di ujung kota.
![Just the way u like (BNHA x AntiHero!Oc) [SLOW UPDATE!!]](https://img.wattpad.com/cover/231331980-64-k107710.jpg)