Chap 17: A Bird? (Edited vers)

355 79 5
                                    

Notes : ini mah revisi gede banget wkwkwk. LAST CHAPTER I WILL EDITED GUYS. NANTI MALAM, KU POST CHAP BARU💘💘💘 LUV Y'ALL

______________________________________

Semua orang memiliki batas kesabaran.

  Tentu saja. Bahkan seseorang bisa marah pada sahabatnya karena suatu hal. Atau bahkan seorang majikan pada peliharaannya yang sangat dia sayangi.

  Begitu pun Sensou. Dia sudah lelah. Semakin lama, rasanya dia semakin menyesali keputusannya untuk memasuki UA.

  Hal yang diinginkannya hanyalah kedamaian. Astaga, apakah hal itu terlalu berat untuk dimilikinya?

  Bertemu dengan villain dan berteman, kembalinya sepupu gila, dan perebutan hak asuhnya.

  Sudah seperti drama korea saja. Dirinya seperti terjebak di sebuah novel fanfic buatan remaja berumur 16 tahun saja.

  Sensou menghela nafas untuk yang kesekian kali. Memutuskan untuk melewati pertarungan pertama. Anatara Mudoriya dan Shinsou.

  Toh, dia sudah bisa menebak siapa yang bakalan menang.

  Di belakangnya, suara sayup-sayup pertarungan menemani Sensou. Dia duduk di sebuah bangku dekat vending machine, meminum kotak susu kopi yang ke 3 di hari ini.

  Kepalanya masih terus berputar dan menimbang. Apa perlu dia gunakan teknik itu?

A sacrivice.

  Sensou memang kejam. Tidak berperasaan. Tapi dia juga manusia. Apa dia mau membuat seseorang berdiri di ambang kematian hanya untuk dijadikan wadah efek sampingnya?

  Dia terjebak di kepalanya sebelum sebuah suara menginterupsinya.

"Ahh? Murid kelas 1? Kenapa ada di luar arena?"

  Suara playfull nan malas memasuki gendang telinganya. Dari ujung matanya, dia melihat sebuah sayap berwarna merah, menjutai hingga tanah. Langsung saja dia berbalik, dengan tangan yang siaga.

"Ohh, tenang, aku hanya ingin menyapa mu saja"

  Pria dengan surai dirty blonde mengangkat tangannya. Apa pria ini pakai eyeliner? Dan apa itu di punggungnya? Sayap?? Quirknya kah?

"Ehm, namaku Hawks. Kau?"

  Sensou tersenyak. Hawks? Pro hero Hawks? Setahu dia, Hawks tidak termasuk ke daftar hero yang ikut mengawasi festival olahraga. Kenapa dia disini?

"Sensou. Fushikawa Sensou. Kelas 1-A" ucapnya, menerima uluran tangan Hawks.

"Quirkmu, unik sekali loh"

"Ha?"

  Sensou berkedip beberapa kali. Memperhatikan wajah Hawks yang masih tersenyum. Dia bisa merasakan aura bahagia keluar dari pria ini. Seperti Kirishima dan Kaminari.

"Emm, terimakasih. Kalau begitu, aku permisi..."

  Sebelum Sensou sempat meninggalkan tempat itu, Hawks menahan tangannya.

"Jangan melakukan hal yang gegabah ya, Sensou-chan!"

  Perkataan Hawks membuat Sensou kesal. Apa-apaan sih ini orang. Untung pro hero, kalau tidak dari tadi sudah dia kasari.

"Terserahlah"

______________________________________

  Sepasang manik mata berwarna emas-kecoklatan memperhatikan punggung gadis besurai hitam menghilang di kejauhan.

"Bagaimana hawks-san?"

  Hawks mengangkat bahunya lalu mengepakkan sayap merahnya, mencari tempat yang tak terlalu ramai. Rooftop U.A

"Tidak mencurigakan. Hanya seperti angsty teenager yang sedang mengalami pubertas"

  Suara di headphone Hawks terjeda sejenak sebelum melanjutkan.

"Keep your eyes to her. Kita masih belum tahu, apakah dia yang disebutkan oleh Villain yang kau tangkap itu"

  Hawks menghela nafas dan mengangguk pelan walau lawan bicaranya tidak bisa melihatnya saat ini.

"Yaa, baiklah~"

______________________________________

  Ketika kaki Sensou masuk ke arena, dia sedikit heran karena keheningan yang terjadi.

"Kenapa?"

  Pertanyaan Senaou membuat Ochako yang ada di tempat duduk nya terkejut. Dia mengelus dada lalu menjawab,

"Pertarungan Deku-kun dan Shinsou dari jurusan umum terasa singkat"

  Sensou mengangguk mengerti lalu mencari kursi yang sedikit jauh. Dia melihat salah satu dibangku bagian atas, cocok untuk memperhatikan pertarungan secara luas.

"Setelah ini, giliran siapa?"

  Ochako membalikan tubuhnya dan menatap Sensou.

"Jika tidak salah sih, Todoroki-kun dan Sero-kun. Setelah itu baru kamu kan?"

  Sensou menangguk pelan dan mengucapkan terimakasih. Dia memperhatikan pertarungan yang akan mulai di depannya.

  Suara present mic yang menyambut 2 petarung ke arena membuat telinga Sensou sakit. Ya mau bagaimana lagi, dia harus menonton ini, untuk menganalisis quirk Todoroki juga.

  Sensou mendecak kagum. Padahal Sero pasti sudah tahu bahwa dirinya tidak mungkin menang dihadapan Todoroki, tapi cowok itu masih bisa memasang senyum percaya diri.

"SILAHKAN, DIMULAI!!!"

  Baru saja aba-aba di teriakkan, sebuah bongkahan es besar menyelimuti setengah stadion. Membuat Sensou terkejut di tempat duduknya.

  Cowok setengah-setengah itu bisa melakukan hal ini? Kenapa dia kalah di battle trial saat semester awal? Sensou menetralkan kembali wajahnya. Melihat kearah arena dan bertemu dengan pandangan pemuda bersurai dwi warna itu.

  Mereka saling menatap, seakan sedang menyampaikan sesuatu layaknya deklarasi perang di ruang tunggu. Sensou mendecih lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Eh, SENSOU-CHAN, SEMANGAT!!!!"

"Oh iya, setelah ini giliran Sen-chan!! SEMANGATTT!!!"

  Teman-teman Senaou memberi semangat padanya. Dia mengangguk pelan sekali lagi mengucapkan terimakasih.

  Dia melangkahkan kakinya menuju ruang tunggu. Bersiap untuk pertarungannya.

"Ibara Shiozaki"

  Setahunya, dia adalah anak kelas B yang memiliki quirk tanaman sulur dari rambutnya. Dia menimbang, apakah perempuan ini bisa tidur dengan nyaman? Lalu bagaimana dia keramas?

  Pemikiran tidak penting itu segera dia singkirkan jauh jauh. Dia mulai memikirkan kelemahan dari tumbuhan.

"Ah, api"

  Tapi artinya, dia benar-benar harus mendorong keberuntungannya. Dan tentu saja. Terpaksa menggunakan teknik itu.

"Hmm... Himemura-chan. Mohon bantuannya" bisik Sensou pelan.

______________________________________

Just the way u like (BNHA x AntiHero!Oc) [SLOW UPDATE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang