36. Kemunculannya

1.4K 111 0
                                    

Mungkin hal yang paling tak bisa kuhindari adalah berhenti kangen kamu.
— Freya Dhafina Galandra.

"Kalian sedang membicarakan apa? Sepertinya seru sekali." Agra menatap Almira dan Sophie bergantian.

"Nona Almira memberitahuku kalau Tuan sudah memiliki kekasih." sahut Sophie, Almira terkekeh lalu menimpali ucapan Sophie, "Dan Sophie jadi penasaran sama Freya."

Agra menggumam, "Nanti kamu juga akan bertemu dengannya kok." tatapan Agra berubah teduh saat memikirkan Freya. "Dia itu manis sekali." ucap Agra.

Dari senyuman Agra yang menyebut soal Freya, Sophie bisa menyimpulkan kalau Agra sungguh menyukai gadis bernama Freya. "Tuan, Anda terlihat begitu menyukainya."

"Tidak hanya menyukainya, Sophie..." lagi-lagi Agra tersenyum. "Aku sangat-sangat menyukainya. Dia duniaku."

"Dih, dasar bucin!" ledek Almira lalu tertawa. Sementara Sophie mengerutkan dahinya, "Apa itu 'bucin', Nona Al?",

Almira menoleh padanya, "Ah. Bucin itu budak cinta, Sophie."

"Eh bagaimana bisa seseorang menjadi budak cinta?" Sophie menatap Almira dan Agra bergantian.

"Hm... Sudahlah, Sophie. Suatu hari pertanyaanmu itu akan terjawab jika kau sudah jatuh cinta." ujar Agra lalu mengusap puncak kepala Sophie. "Suatu hari nanti, kau kan bertemu dengan pria yang memberikan apapun untukmu. Dan dia tidak akan pernah memiliki alasan untuk menyakitimu—",

"Aku bahkan tidak yakin dengan itu, Tuan. Bagiku, aku tidak memiliki kesempatan untuk bertemu pria seperti yang Tuan katakan. Maksudku, pria mana yang mau menerimaku?" sela Sophie.

Almira mendekati Sophie dan merangkulnya. "Jangan berkata begitu, Sophie... Kamu gadis baik, tidak ada pria yang tidak akan merimamu."

"Benar apa kata Almira. Dirimu sangat berharga, Sophie. Hal buruk yang pernah menimpamu, jika itu yang membuatmu berpikir seperti itu maka seharusnya kamu menghilangkan kekhawatiranmu, Sophie..." Agra memandangi Sophie dengan tatapan hangat layaknya seorang kakak. "Love yourself, Sophie. Jika kau pikir orang-orang akan mencibir dirimu, kami adalah keluargamu yang akan selalu menyayangimu."

Sophie merasa ingin menangis karna terharu akan ucapan Agra yang terdengar begitu tulus. Dulu Sophie meratapi kemalangan yang terjadi dalam hidupnya, ia merasa tak ada siapapun lagi yang peduli padanya. Terlebih sang ayah tiri yang ia percaya dan seharusnya menyayanginya malah memanfaatkan dirinya untuk keuntungan sendiri. Sekarang ia sudah menemukan keluarga barunya, yang menerimanya dengan baik.

"Terima kasih Tuan..." Sophie beralih memandangi Almira, "Terima kasih Nona Almira... Aku tidak tahu dengan apa aku bisa membalas semua kebaikan kalian padaku."

Almira menggeleng dan memeluk Sophie. "Kamu hanya harus belajar mencintai dirimu, Sophie. Kamu harus move on dari hal-hal buruk yang sudah terjadi. We love you, and never leave you. Ingat, kamu berharga jangan merasa rendah. Sophie Grantz yang kami kenal adalah perempuan tangguh dan selalu bersemangat."

Sophie tak bisa lagi menahan linangan air matanya. "Thankyou so much..."

Agra memandangi kedua gadis yang tengah berpelukan itu. Sungguh Agra berharap Sophie bisa benar-benar memulihkan dirinya dari rasa traumanya. Sophie itu masihlah muda belia, gadis baik sepertinya pantas untuk memiliki nasib yang lebih baik di masa depan.

"Sophie..." panggil Agra, gadis itu menoleh padanya. "Kamu masih suka merajut?",

Sophie mengangguk, "Tapi, sejak Ayah membawaku... Aku tidak pernah lagi melakukannya, Tuan."

Suamiku Bucin Banget!✔️Where stories live. Discover now