06. Berdua part II

359 78 11
                                    


Selamat membaca!















"Selamat datang di rumah Jingga!"

Jingga membuka kedua tangannya lebar lebar sambil meloncat girang di hadapan Kasaga. Senang rasanya saat Jenius dan Sehan ternyata belum pulang ke rumah. Untuk saat ini Jingga tidak perduli. Biarkan saja ia dengan Kasaga berdua di sini.

Kasaga hanya menghembuskan nafasnya lalu melangkah masuk ke area rumah dengan cat berwarna putih tulang. Lelaki itu masuk dengan sangat amat terpaksa karena hatinya mulai merasa tidak enak sekarang.

"Jadi kita mau kerja kelompok dimana? Kamar Jingga aja?"

Kasaga membulatkan matanya.

"Ahahahah Kasaga ini serius banget. Jingga bercanda kali. Di sini terlalu formal ga bisa sambil rebahan. Ga enak. Jadi mending di atas ayo" ujar Jingga seolah mengenalkan ruang tamunya yang terlihat berkonsep formal. Padahal saat Kasaga perhatikan tidak ada yang bermasalah disini.

"Terserah" jawabnya singkat.

Jingga mengangguk, tangannya langsung menarik Kasaga agar mengikutinya. Sampailah ia di tempat yang mana tempat ini biasa ia gunakan bersama ketiga kakaknya seperti menonton tv, bermain PlayStation, atau menonton film, dsb.

Kasaga menganggukkan kepalanya, ia cukup setuju dengan Jingga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kasaga menganggukkan kepalanya, ia cukup setuju dengan Jingga. Walaupun ini minimalis, setidaknya tempat ini lebih baik daripada di ruang tamu tadi. Mata Kasaga tidak bisa diam, jujur dekorasi rumah ini benar-benar nyaman untuk ditinggali lama-lama. Matanya kini terpaku kepada 4 pintu yang salah satu diantaranya berbeda warna sendiri.

Satu pintu pertama bawarna hitam polos, tidak ada apapun. Pintu kedua berwarna hitam polos juga namun ada sebuah sticker bola basket menempel disana. Pintu ketiga masih sama berwarna hitam, tetapi disana ada sebuah tulisan yang di mana Kasaga hampir saja tertawa membacanya. Cuma yang Jenius boleh masuk, yang bodoh ga usah.

Sampailah mata Kasaga menatap pintu ke empat, berwarna putih sendiri. Dan ada sebuah kalimat terpampang disana. Kamarnya Jingga, yang sebentar lagi jadi pacarnya Kasaga.

Mata Kasaga membulat saat membacanya. "Jingga, lo?—"

"Hm?" Jingga membalas tatapan Kasaga, Kasaga kikuk seketika saat melihat Jingga yang kini tengah telaten menyimpan makanan dengan rapih di atas meja. Tunggu? Sejak kapan gadis itu mengambil makanan ke bawah?

"Kenapa?" Tanya Jingga lagi.

Kasaga menggelengkan kepalanya cepat-cepat. "Itu maksudnya apa?" Tanya Kasaga menunjuk ke arah pintu kamar Jingga.

Jingga menatap kearah pintu. Ups ia ketahuan. "Oh itu? Kenapa? Kasaga ga keliatan buat baca?. Oke biar Jingga bacain. KAMARNYA JINGGA, YANG SEBENTAR LAGI JADI PACARNYA KASAGA!. Nah udah kan?" Tanya Jingga dengan mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali.

Be With You [Doyoung x Sana]Where stories live. Discover now