Dalam dekap sepi
Dia meringkuk, sesenggukan
Ada yang hilang darinya, musnah
Padahal sebelumnya masih dia genggamSisa air matanya telah kering
Dia masih tersudut, bergeming
Kesedihan telah merenggut cerianya
Tak ada senyum manis yang biasa terlukis diwajahnyaIsaknya masih tersisa
Meski air matanya tak lagi ada
Kehilangan, benar-benar menghancurkan
Meski telah hilang namun meninggalkan dukaSusah hati dirasa sepanjang malam
Entah mungkin tak akan pernah usai
Siapapun melihatnya tentu turut iba
Dia berantakan, luluh lantak yang dirasaDalam dekap sunyi
Dia bergeming, sisa tangis memenuhi ruang
Lepas, hilang, tak ada yang tersisa
Yang tinggal hanya kesengsaraanMematung, dan dia terpenjara
Pikirannya kembali menerawang
Sebelum lepas, sangat terasa dekat
Dia belum siap menerima hilangnyaSebelum hilang, dia masih mendekap
Bahkan sekarang aroma itu masih memeluknya
Masih menghangatkan dia yang hancur
Setelah hilang, dia hanya bisa mengenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
PoetryDia telah mengakar sangat kuat Tidak akan roboh meski diterjang badai Dia telah mengudara bersama bayu Tidak akan gerah meski terik menampar buana Dia ... Dialah rasa yang telah mengikat