1. Waiting

14.3K 702 88
                                    

Luffy tak pernah sejengah ini menghabiskan akhir pekannya. Bagaimana tidak? Tunangan super keren tapi juga super sibuknya terpaksa harus membatalkan janji yang ia ikrarkan pada Luffy lusa lalu-untuk seharian menghabiskan hari minggu mereka dengan jalan-jalan ke kebun binatang. Semua gara-gara sang tunangan mendapat panggilan darurat dari rumah sakit tempatnya bekerja.

Tunangan Luffy, yaitu Trafalgar Law merupakan salah satu dokter bedah berbakat di rumah sakit kota grandline. Hari-harinya selalu disibukkan dengan serentetan jadwal operasi, seminar bedah, hingga terkadang menjadi dosen tamu di beberapa kampus kedokteran.

Hampir tidak ada waktu untuk sekedar bersantai, meminum teh bunga krisan di kafe dekat tempat tinggalnya, ataupun makan siang bersama teman kerjanya.

Semua orang sepakat bahwa Law terlalu berdedikasi pada pekerjaannya, sampai-sampai melupakan fakta bahwa ia masih muda, masih belum terikat pernikahan, dan tentu saja masih cukup pantas untuk sekedar menyisihkan akhir pekan berharganya bersama kawan atau pun pacar.

Sayangnya bukan Law banget kalau sampai mengabaikan permintaan koleganya di rumah sakit. Jadilah ia yang tidak satu pun pihak rumah sakit ketahui ternyata sudah memiliki seorang tunangan manis, -malah seenaknya diminta lembur saat hari liburnya tiba. Juga saat untuk pertama kalinya, dirinya -pada akhirnya bisa berkencan dengan tunangan imutnya.

Tentu sangat menyebalkan! Apalagi bagi si hiperaktif Luffy yang sudah menolak ajakan naik gunung dari teman-teman seperpopokannya yaitu Zoro, Usop, dan Nami. Lebih menyebalkannya lagi, ia juga sudah memberikan kupon gratis makan sepuasnya di restoran baratie favoritnya kepada coby sahabat sejurusannya. Padahal itu adalah kupon yang sudah lama ia inginkan, dan hanya bisa dipakai hari ini.

Kalau bukan demi berkencan dengan tunangan tercintanya, mana mau seorang Monkey D Luffy merelakan dua hal tadi.

Bisa dilihat dari raut jeleknya saat membaca memo kecil yang ditinggalkan Law di antara segunung sarapan yang pria itu siapkan sebelum berangkat kerja tadi subuh.

Luffy pun tak begitu bersemangat mengunyah telur dadar isi daging sapi favoritnya. Ia sampai berencana untuk tidak menghabiskan makanan tersebut sebagai bentuk protesnya kepada Law. Sayangnya makanan buatan tunangan serba bisanya ini terlalu lezat untuk disia-siakan.

Jika dipikir ulang, bukan salah lelaki itu sepenuhnya acara kencan mereka menjadi batal. Semua itu adalah resiko yang harus ditanggung oleh seorang berprofesi mulia seperti dokter.

Akhirnya setelah berpikir lebih mendalam menggunakan otak paspasannya, Luffy memilih untuk memaafkan Law. Lagi pula ini juga salah satu resiko yang juga harus ditanggung luffy ketika dirinya dulu bersedia menerima lamaran pria kaku tersebut.

Usai menghabiskan sarapannya, Luffy berpindah ke depan tv. Ia mungkin akan menghabiskan harinya hanya dengan berguling malas di atas sofa depan televisi. Namun saat menengok semua channel, tidak ada satu pun program tv yang menarik perhatiannya. Pemuda itu langsung mendesah kecewa. Ujung- ujungnya ia malah mondar-mandir, berpindah-pindah posisi sekaligus gerak tubuh; kadang duduk, kadang jongkok, kadang bertopang dagu, ada saatnya ia rebahan di atas meja makan sambil mengubah-ubah ekspresi wajahnya tak menentu, kemudian memanjat tangga menuju lantai dua___sebelum menggunakan peganggan berbahan besinya untuk berseluncur turun kembali ke bawah.

Sudah dibilang, pemuda berambut gagak ini terlalu hiperaktif, jalas ia tidak akan bisa diam di satu tempat. Saat sedang tidur saja ia bisa tiba-tiba berjalan ke luar rumah masih dengan mata terpejam. Tak mengherankan jika tingkahnya ketika dalam keadaan terjaga bisa se-antik itu. Bisa pula dibayangkan bagaimana respon Law dengan keunikan tunangannya ini.

Yap, Law jelas khawatir. Khawatir kekasih imutnya akan terluka saat dirinya tidak sedang bersamanya. Percaya atau tidak, dokter tampan ini bahkan kerap membuntuti Luffy yang sedang tidur berjalan di tengah malam, bergerak menyusuri komplek tempat tinggal mereka selama hampir dua jam, sampai akhirnya si mungil berhenti bergerak, lantas nyaris terjatuh ke atas parit atau pun ke tengah jalan seandainya ia tidak dengan sigap menangkapnya untuk kemudian digendong kembali pulang ke rumah.

Marsmellow [Oneshoot] - LawLu🔞Where stories live. Discover now