11. Hot Library 🔞

7K 379 32
                                    

.
.
.

Apa pun tentang Luffy akan selalu membuat Law kehilangan akal sehat. Termasuk ciuman polos yang sejak tadi si mungil lancarkan kepadanya. Antara geli namun tetap nikmat, bibir basah itu bergerak perlahan menyapu permukaan leher Law, sementara kedua tangan mereka saling meraba sensual bagian tubuh lawan yang dapat dijangkau.

Jika ingin tahu bagaimana posisi mereka saat ini, maka semua hanya mengalir sebagaimana mustinya. Luffy yang dibiarkan mengambil alih permainan usai ciuman sebelumnya pun reflek menarik tubuhnya mengikuti tubuh besar Law. Kini ia berdiri di atas meja menggunakan kedua lututnya seakan bersimpuh, agar lebih leluasa melakukan aksinya.

Seperti yang sudah di duga, hal tersebut hanya akan memberikan ide-ide terbaru dari otak cabul sang Dominan. Saat Luffy masih sibuk menginvasi lehernya menggunakan lidah dan bibir basahnya, telapak tangan Law sudah melaju dari pinggang menuju permukaan kenyal pantat sintal Luffy.

"Aah-! "

Sehingga pemuda kecil itu reflek menggelijang dan melenguh kala Law tidak hanya meraba di sana tetapi juga meremasnya gemas. Tak berhenti sampai di situ, Law masih terus meremas bongkahan daging tersebut, seperti tengah menguleni adonan roti.

Luffy memilih untuk membenamkan wajahnya di perpotongan leher Law dengan kedua tangan patuh meremat kain baju di atas dada prianya tersebut. Lagi pula ia sudah tak sanggup bergerak bebas jika salah satu bagian tubuh sensitifnya diperlakukan semena-mena begitu. Yang ada tubuhnya menjadi panas dingin, melemah, sehingga terlampau sulit menahan beban tubuhnya sendiri.

Law beringsut makin menunduk, menciumi pundak Luffy sambil tetap aktif menguleni di bawah sana. Kini tangan itu bergitu cekatan memisahkan masing-masing dari pantat Luffy yang mana langsung membuat pemuda itu mengencangkan pegangan tangannya. Dalam keadaan kedua lutut bergerak merekah lebih lebar, ia malah semakin banyak memberi jalan bagi tangan nakal pria dominannya untuk meraba sensual pintu kenikmatannya di bawah sana. Sehingga yang mampu Luffy lakukan hanya mendesis terangsang dalam keadaan ujung kejantanannya tak henti meneteskan cairan precum.

Napas Luffy sudah menderu kembang kempis di dekat telinga Law. Terdengar begitu merdu dan mengundang. Luffy sedikit terhenyak kala pergerakan tangan lelakinya terhenti memainkan bokong sintalnya. Alih-alih itu, Law malah mendorong tubuh Luffy sehingga terjadi cukup jarak untuknya memamerkan kejantanan raksasanya yang sudah mengacung tinggi. Tampak adidaya dan mendominasi. Aromanya pun mampu membuat submissive manisnya terbuai tak berdaya.

Seakan terkena hipnotis, Luffy reflek menunduk menghirup wangi lelehan precum di depannya. Tangannya terulur menyentuh ujung lubang kencing itu, tanpa diduga Law mendesis antara kaget tapi anehnya itu malah menimbulkan rasa suka-cita pada syaraf rangsangnya.

"Luffy-ya berhenti menggoda! Cepetlah lakukan!"

Percayalah bahwa perintah penuh penekanan itu tidak ada maksud memengintiminasi. Itu hanyalah respon Law yang tengah putusasa didera nafsu. Ia pun mengarahkan ujung kelaminnya tepat di depan bibir bengkak sang tunangan. Berharap pemuda manis itu segera memuaskannya.

Luffy patuh melakukan sesuai keingin Law. Mula- mula lidahnya terjulur melumasi urat-urat kencang tersebut dengan air liurnya. Law mendesis merasakan geli bercampur nikmat. Ini bukanlah pertama kalinya pemuda manisnya melakukan servis untuk juniornya di bawah sana, tapi tiap hal itu terjadi ia selalu merasakan kepuasan baru.

Deru napas Law terdengar makin berat saat menatap penuh nafsu mulut kecil Luffy yang tampak kualahan melahap ujung kemaluan raksasanya. Baru ujungnya saja sudah kualahan. Law tak yakin rongga kecil itu mampu dimasuki seluruh miliknya.

Meski demikian, ia bisa merasakan kobaran birahinya malah bertambah kuat. Luffy yang kualahan memakan penisnya begitu manis dan menggiurkan. Menuntun jiwa sadistiknya untuk melakukan eksperimen keji.

Marsmellow [Oneshoot] - LawLu🔞Where stories live. Discover now