* J

657 95 1
                                    

Jaehyuk udah nangkring depan gerbang sekolah Doyoung.

Doyoung senyum dari jauh pas lihat lambaian tangan Jaehyuk.

"Doy tunggu dulu!" Haruto menghadang Doyoung.

"Apa lagi? Kita udah putus tolong lo jangan ganggu gue!" Tegas Doyoung.

"Aku bisa jelasin kok! Sebenernya aku masih sayang sama kamu tapi Je.....

"Gue gak perlu penjelasan lo!" Doyoung nepis tangan Haruto yang memegang bahunya.

"Ayo kak pulang!" Doyoung membuka pintu mobil dengan kasar begitupula saat menutupnya ia melakukan hal yang sama.



Sepanjang perjalanan Jaehyuk dan Doyoung cuma diem dieman sesekali Jaehyuk melirik Doyoung yang lagi cemberut.

"Kok berhenti kak?" Doyoung natap Jaehyuk yang tiba tiba memberhentikan laju mobilnya.

"Mobilnya mogok deh kayanya" kata Jaehyuk bikin Doyoung mengangakan mulutnya lebar.

"Tapi boong" Jaehyuk terkekeh.

"Iihh nyebelin banget sih" Doyoung manyun.

"Senyum dong! Daritadi cemberut mulu cape tahu lihatnya" Doyoung seketika senyum lebih tepatnya kepaksa.

"Kamu lagi marahan ya sama Haruto?" Tanya Jaehyuk melajukan kembali mobilnya.

"Aku udah lama putus sama dia kak" jawaban Doyoung membuat Jaehyuk rem mendadak.

"Aduh kak hati hati dong! Kepalaku hampir aja kepentok!" Doyoung kesel natap ke arah Jaehyuk.

"Ma-maaf Doy tadi kucing lewat ja-jadi reflek" Jaehyuk nyengir kaku.

Doyoung cuma diem dan Jaehyuk kembali menjalankan mobilnya.

"Udah putus? Dari kapan ya? Junghwan sialan kenapa dia gak cerita sama gue?" Bathin Jaehyuk. Walaupun selama di Belanda gak pernah kabarin Doyoung tapi Jaehyuk selalu nanyain kabar doi ke Junghwan bahkan Junghwan selalu ceritain semua kegiatan Doyoung bahkan Doyoung kentut lagi nonton spombop aja dia ceritain pokoknya gak ada yang terlewat.












Jihoon menatap sendu makhluk yang sedang tertidur pulas.

"Gue pulang dulu ya" Jihoon mengecup kening Junkyu lalu keluar dari kamar doi.

"Kalau ada apa apa lo hubungin gue ya!" Jihoon menepuk pundak Junghwan setelah sebelumnya dia memberi kontaknya pada Junghwan.

Junghwan ngangguk "beres kak!"

"Kak Jihoon mau balik?" Doyoung baru datang bareng Jaehyuk.

"Iya. Junkyu lagi tidur kebetulan gue masih ada kerjaan" jawab Jihoon.

Doyoung cuma ngangguk iyain.















"Kak Jaehyuk gak balik?" Doyoung natap Jaehyuk yang lagi main ps sama Junghwan.

"Bentar lagi mau ngalahin nih bocah dulu" jawab Jaehyuk tanpa natap Doyoung.

Doyoung kok kesel ya ngerasa di cuekin gitu.

"Kalau cuma mau main ps sama Junghwan mending kakak pulang!" Doyoung menghentakan kakinya lalu mendudukan bokongnya dengan kasar ke sofa.

Jaehyuk menghentikan jemarinya yang tengah memencet stik ps.

"Huuuuuuhhh gue menang!!! Yyeeeaaahhh!!!" Junghwan kegirangan mengepalkan tangannya ke udara.

Junghwan natap Doyoung lagi cemberut di bujuk Jaehyuk aja gak mempan.

Junghwan membisikan sesuatu ke Jaehyuk.

Jaehyuk ngangguk.

Jaehyuk narik tangan Doyoung membawa doi ke belakamg kebetulan ada kolam renang dan ayunan.

"Ngapain bawa aku kesini?" Tanya Doyoung judes.

"Kamu sensi amat daritadi. Kenapa? Mikirin Haruto ya gara gara tadi siang?" Jaehyuk menebak.

Doyoung matanya berkaca kaca Jaehyuk jadi bingung apa dia salah ngomong atau gimana duh gak taulah.

"Kenapa kakak bohong sama aku?" Air mata Doyoung mulai jatuh.

"So-soal apa?" Jaehyuk gugup.



Flash back on

Doyoung di suruh nyapu rumahnya Jaehyuk kebetulan emang kuncinya dititipin ke Junkyu. Doyoung gak nolak dan pergi bersama Junghwan.

Saat membersihkan kamar Jaehyuk, Doyoung melihat secarik kertas di lantai.

"Ck kak Jae nih jorok banget!" Doyoung memungut kertas itu menggulungnya dan membuangnya ke tong sampah.

Matanya tertuju pada sebuah buku berwarna biru di meja belajar Jaehyuk. Karena penasaran dia mengambil buku itu.

Sesampainya di rumah dia buka bukunya lalu membaca isinya.

Gue gak tahu harus apa. Sejujurnya sakit banget melihat dia sama orang lain tapi mau gimana lagi kalau orang itu bikin dia bahagia. Gue percaya cinta gak harus memiliki tapi gue gak sangka rasanya sesakit ini. Gue harap dia selalu bahagia. Kebahagiaan dia adalah hal penting dalam hidup gue. Gue selalu mencintai dia sampai kapanpun.

Kim Doyoung gue mencintai lo selamanya.

Flash back off

Jaehyuk diem mendengar cerita Doyoung.

"Aku baca semuanya kak! Bahkan kakak ke Belanda itu emang sengaja kan menjauh dari aku?" Jaehyuk cuma diem saat Doyoung mengguncangkan badannya dan menangis kenceng.

"Kakak tuh pengecut tahu gak!" Doyoung kakinya lemes lututnya menabrak tanah.

"Iya. Kakak emang pengecut! Pecundang! Harusnya kakak rebut kamu dari Haruto bukan membiarkan kamu di sakiti sama dia" Jaehyuk berjongkok menghapus air mata Doyoung.

"Maaf" ucapnya memeluk Doyoung dalam keadaan menangis sesegukan.

Jaehyuk berdiri karena Doyoung menepis pelukan yang ia berikan.

"Perasaan kakak ke aku masih sama gak?" Jaehyuk menghentikan langkahnya mendengar seruan Doyoung.

"Sampai kapanpun kakak sayang sama kamu" Jaehyuk memunggungi Doyoung.

"Buat aku berdebar kalau lagi sama kakak" Jaehyuk berbalik melangkahkan kakinya menghampiri Doyoung.

"Maksud kamu apa?" Jaehyuk gak peka banget.

"Kakak harus bisa bikin aku lupain Haruto" Doyoung tersenyum dengan jejak air mata di pipinya.

Jaehyuk tersenyum bahagia meski dia belum tentu membuat Doyoung mencintainya balik.

Jaehyuk memeluk si manis "kakak akan berusaha! Pasti!"

Doyoung mengangguk membalas pelukan Jaehyuk.



















Aduhh idenya gaje deh huwwaa. Tiba tiba imajinasi gak karuan syekali

Mian mian mian :(

Vote komen pliiiss :)

For YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora