* R

531 72 11
                                    

Seperti biasa Jihoon udah stay pagi pagi di rumah Junkyu.

"Kak Jihoon maaf ya aku jadi nyuruh kakak tiap hari jagain kak Junkyu" kata Doyoung.

"Sans ae lah Doy. Gue seneng malah" kata Jihoon membuat perasaan Doyoung lega.

"Kak aku berangkat dulu ya!" Pamit Doyoung dan Jihoon iyain.

"Tunggu!!!" Teriak Junghwan gak di gubris Doyoung sama sekali.

Setelah Doyoung pergi, Jihoon masuk ke kamar Junkyu bawa sarapan.

"Pagi sayang, nih makan dulu ya" kata Jihoon.

Junkyu tersenyum bahagia melihat orang yang di cintainya.

Jihoon telaten banget nyuapin Junkyu bahkan menemani sampai tertidur.

Di ruang tamu kini Jihoon berada karena Junkyu udah tidur.

"Gimana gue ngomongnya ya?" Monolog Jihoon.

"Mau ngomong apa?" Jihoon noleh ke arah suara.

"Sialan lo jamet! Ngagetin aja!" Jihoon natap malas ke arah Jaehyuk.

"Mau curhat kakak? Sini sama dedek" kata Jaehyuk.

"Najis anying!" Jihoon geplak kepala Jaehyuk.

"Jangan kasar nanti Junkyu denger" Jaehyuk menaikan satu alisnya.

Jihoon menghela nafas lelah sesekali memijat pelipisnya.

"Kenapa sih lo? Mijat mijat jidat segala kek bagus aja!" Jaehyuk gak tahu sih Jihoon lagi pusing.

"Bukan urusan lo!" Jihoon bangkit dari duduknya lalu perginke dapur udah waktunya masak buat makan siang pacarnya.

Jaehyuk cuma mendecih lalu menyalakan tv. Emang ya kediaman Junkyu itu seperti rumah sendiri bagi Jaehyuk apa emang tuh anak culamitan doyan ngadem di rumah orang.















"Haru" Jeongwoo menghampiri Haruto yang tengah duduk melamun.

"Hmm" sahut Haruto menatap Jeongwoo sekilas lalu fokus lagi ke depan.

"Aku udah ngomong sama Doyoung" kata Jeongwoo membuat atensi Haruto menatapnya serius.

"Gimana kata Doyoung? Apa dia faham kenapa kita deket?" Haruto gak sabar pengen denger ucapan Doyoung yang di sampaikan ke Jeongwoo.

Tiba tina Jeongwoo malah nangis membuat Haruto iba dan memeluk Jeongwoo.

"Tenang dulu nanti baru cerita" Haruto menepuk nepuk punggung Jeongwoo pelan.

Jeongwoo mengusap air matanya setelah Haruto tak memeluknya lagi.

"Doyoung marah sama aku. Dia bilang benci sama aku" Jeongwoo terisak.

"Doyoung ngomong gitu?" Haruto terkejut karena yang Haruto tahu Doyoung anaknya lembut kayanya gak mungkin dia sampai membenci temannya sendiri.

Haruto diem dia sadar dia yang salah coba saja dia jujur soal penyakit Jeongwoo mungkin Doyoung gak akan membenci Jeongwoo.

"Kamu gak usah ambil pusing. Kamu fokus aja sama pengobatan kamu ya" saran Haruto.

Jeongwoo mengangguk pelan.

"Ish dasar jahat! Tiap hari Jeongwoo pasti nangis kaya gitu karena dia!" Monolog Doyoung dari jauh menatap Jeongwoo dan Haruto tengah duduh berdua tentunya Doyoung cuma menyimpulkan apa yang dia lihat tanpa denger percakapan mereka.














Doyoung lagi nunggu Jaehyuk depan gerbang sekolahnya tiba tiba Haruto lewat bareng Jeongwoo pandangan mereka bertemu. Doyoung natap sekilas ke arah Jeongwoo lalu natap sinis ke Haruto.

"Maaf" bisik Haruto mencondongkan sedikit kepalanya ke arah wajah Doyoung bahkan Jeongwoo gak menyadari tindakan Haruto tersebut.

Doyoung cuma diem tanpa ekspresi.

Tak lama Jaehyuk datang "cie di bisikin apa tuh sama mantan" goda Jaehyuk.

"Apaan sih!" Doyoung ketus langsung masuk ke dalam mobil Jaehyuk.

Jaehyuk hanya terkekeh pelan lalu masuk ke kursi kemudi.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap kepergian mobil Jaehyuk.

"Doy aku tahu aku salah tapi apa kesalahan aku gak bisa di maafin?" Bathin Haruto menatap mobil Jaehyuk makin menjauh.

"Haru kamu lihat apa?" Suara Jeongwoo membuyarkan lamunan Haruto.

"Ah enggak kok. Yuk pulang!" Ajak Haruto menggandeng tangan Jeongwoo.

Jeongwoo tersenyum membalas tautan tangan Haruto.

"Aku tahu kamu lihatin Doyoung" bathin Jeongwoo.












"Kak Jaehyuk" Doyoung menatap Jaehyuk yang sedang fokus nyetir.

"Iya" sahut Jaehyuk melirik Doyoung sekilas lalu fokus lagi ke depan.

"Hubungan kita tuh apa sih?" Mampus lo Jae si Doyoung minta kepastian.

Jaehyuk langsung memberhentikan laju mobilnya.

Jaehyuk menatap Doyoung "kamu minta kepastian?"

Doyoung ngangguk mantap.

Jaehyuk tersenyum mengusap pipi Doyoung.

"Apa kamu udah lupa sama Haruto?" Pertanyaan yang tepat meurut Jaehyuk karena Jaehyuk gak mau hanya menjadi pelarian.

Doyoung menatap kedua bola mata Jaehyuk kemudian menarik tengkuk Jaehyuk dengan kedua tangannya.

Mata Jaehyuk membulat ketika Doyoung mengecup bibirnya bahkan perlahan melumatnya.

Jaehyuk mendorong pelan bahu Doyoung agar melepas ciumannya tapi Doyoung malah makin narik tengkuknya ya udahlah Jaehyuk nikmatin membalas ciuman Doyoung.

"Jadi pacar aku mulai hari ini" kata Jaehyuk setelah tautan bibirnya terlepas.

Doyoung tersenyum "ayo pulang kak aku mau ngenalin kakak ke kak Junkyu"

"Kan udah kenal" Jaehyuk terkekeh seraya menjalankan kembali laju mobilnya.

"Ini kan beda. Di kenalin sebagai pacar aku" Doyoung sumringah banget kayanya.

Jaehyuk cuma iyain aja dah asal si bebep bahagia.






























Yo yang ngarep Doyoung Jaehyuk sweet silahkan baper hehe

For YouМесто, где живут истории. Откройте их для себя