13. Sasa Ngidam

76.7K 7.5K 223
                                    


Happy Reading
Tandai Typo


Di halte yang tak jauh dari sekolah terlihat remaja perempuan, dia tengah menunggu seseorang. Bisa dipastikan karena sejak tadi kepalanya menengok ke kanan dan kiri. Karena yang ditunggu tak kunjung datang, dia pun memilih untuk mencari angkot.

Ketika kakinya melangkah tiba-tiba ada suara klakson mobil.

Tin!tin!tin!

Dia menoleh ke mobil hitam dibelakang nya. Seseorang keluar dari dalam mobil itu.

"Mau kemana?" Tanya Kean.

"Pulang." Jawab Tesa polos.

"Gak nunggu gue?"

"Kirain kamu udah pulang duluan."

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, cowok itu langsung menggandeng tangan Tesa dan menyeretnya pelan ke mobil.

"Masuk." Perempuan itu menurut saja. Kemudian setelah itu Kean juga masuk dan memasang saat belt, ia menoleh ke samping.

"Kenapa Lo ga telfon gue?"

"Aku kan gak punya nomor kamu."

Cowok itu menghela nafas sebentar. Lalu menyalakan mesin mobilnya dan mobil itu mulai membelah jalanan.

Beberapa saat dalam perjalanan, tak ada percakapan sekali pun. Hingga pada saat mereka melewati sebuah bazar makanan, mata Tesa terlihat berbinar. Menyadari hal itu, tanpa pikir panjang Kean membelokkan mobilnya kearah sana.

Tesa bingung, kenapa mobilnya menuju ke sini. "Kita ngga pulang, Kean?

"Lo pingin ke sini kan?"

Dalam hatinya dia bersorak mau tapi melihat wajah lelah cowok itu membuatnya mengurungkan keinginannya. Lalu ia menunduk. "Kalau kamu capek kita pulang aja ngga apa-apa kok."

"Kata siapa?"

"Itu wajah kamu keliatan kalo lagi capek."

Kean langsung turun dari mobil dan Tesa mendongak. Terdengar suara disampingnya dia pun menoleh. Dan Ternyata Kean membukakan pintu untuknya. Hatinya bersemu mendapat perlakuan seperti itu. Sudah beberapa kali cowok itu bersikap manis kepadanya. Tesa pun menerima uluran tangan Kean.

Mereka mulai memasuki bazar itu. Di sana banyak sekali yang berjualan makanan dan minuman. Tiba-tiba matanya terpaku pada satu penjual telur gulung diujung sana. Entah kenapa dia sangat menginginkan itu, apa mungkin Tesa ngidam?

Kean mengikuti arah pandangan perempuan disampingnya ini. "Lo mau sesuatu?"

"Em, boleh beli itu?" Tunjuknya ke arah penjual telur gulung tadi.

Tanpa ba-bi-bu ia langsung membawa Tesa ke stand pedagang tersebut.

"Pak beli dua puluh ribu." Ujar Kean.

"Tunggu sebentar mas, silahkan duduk dulu." Ucap pedangnya.

Beberapa menit kemudian telur gulung itu sudah berada ditangan Tesa. Dia pun langsung memakannya dengan lahap. Tanpa diketahui oleh Teaa, sang empu menarik sudut bibirnya keatas. Melihat istrinya makan sangat lahap seperti itu membuatnya ikut senang.

Tunggu, istrinya? Ia tak mengira jika takdirnya akan seperti ini. Menikah diumur nya yang masih muda.

"Kamu mau?"

"Nggak." Jawabnya.

"Yakin?"

Kean mengangguk, kemudian tangannya terulur untuk membersihkan saus yang berada di sudut bibir perempuan itu.

My Cool Husband [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang