16. Flashback Malam Itu

65.5K 7K 81
                                    


Happy Reading
Tandai Typo

Hari Jumat ini kelas sebelas IPS jadwalnya olahraga. Karena tugasnya bukan lari Tesa pun tetap ikut. Mereka diberi tugas untuk mempelajari gerak dasar voli. Setelah pemanasan mereka mulai mengoperkan bolanya dengan urut. Hingga tiba di giliran Tesa dan Deswita. Awalnya masih aman-aman saja, tapi menit berikutnya tidak.

Mungkin karena Tesa tidak fokus, bola yang dilemparkan oleh Deswita mengenai perutnya.

Bukk!

"Aww!" Rintih Tesa.

Deswita pun langsung menghampiri sahabatnya itu. "Tesa! Lo gak papa kan?" Tanya gadis itu panik. Ia menggeleng dengan posisi membungkuk sambil memegangi perutnya.

Bruk!

Kini tubuh mungil itu jatuh tidak sadarkan diri. Deswita langsung meminta bantuan anak cowok untuk membawa Tesa ke UKS.

°°°°°°

Bu Risna selaku petugas kesehatan baru saja selesai memeriksa kondisi Tesa. Dibelakang, Deswita nampak begitu cemas sekaligus merasa bersalah. Ini salahnya.

"Bu, Tesa kenapa?" Tanya gadis itu.

Raut Bu Risna seperti kebingungan. "Apa temanmu sudah menikah?"

"Maksudnya?" Tanyanya tak paham.

"Dia hamil." Ujar Bu Risna.

Detik itu juga Deswita syok, nafasnya tercekat. "H-hamil?"

Bu Risna pun mengangguk. Karena tau jika Tesa sudah sadar, beliau lalu pamit. "Saya tinggal sebentar, kalian bisa bicarakan masalah ini. Nanti saya kesini lagi." Gadis itu pun mempersilahkan.

Lalu ia menoleh ke Tesa, dia juga melihat kearahnya. "L-lo?"

Tesa tau apa yang akan diucapkan oleh sahabatnya. Jadi ia potong terlebih dahulu. "Kamu tau?"

"Siapa yang ngelakuin itu, Sa?" Tanya Deswita ragu. Diapun duduk di kursi yang berada di samping ranjang UKS.

Tesa lalu memalingkan wajahnya. Tak terasa air matanya menetes. Mengingat kejadian itu membuat hatinya terasa sakit kembali.

"Kalo belum mau cerita, gak apa-apa kok." Ujar gadis itu. Dia tau jika sahabatnya mengalami masalah yang berat.

Tesa pun bangun dari tidurnya kemudian duduk. "Zeo."

Deswita terkejut mendengar nama itu. "Z-zeo orangnya?" Tesa mengangguk.


✿✿✿


Flashback onn,

Sedikit penjelasan, Zeo dan Tesa itu bukan sepasang kekasih, melainkan teman dekat. Namun diam-diam Zeo menyimpan rasa suka ke Tesa.

Kejadian ini terjadi ketika malam dimana Zeo sehabis dari merayakan kemenangannya balap motor. Dan di malam itu Tesa juga baru pulang dari rumah Deswita karena ia diajak ke pesta ulang tahun sepupu sahabatnya itu. Ia mendapat telfon dan orang itu menyuruhnya untuk membawa Zeo pulang. Dilihatnya jam di ponselnya menunjukkan angka 22.00, misal ia ke sana pasti nanti pulangnya kemalaman, tapi kalo tidak kesana ia juga kasihan. Tanpa pikir panjang setelah ojeknya datang Tesa langsung menuju ke lokasi yang dikirim tadi. Sampailah ia di sebuah rumah yang tak terlalu besar. Tanpa rasa takut ia langsung masuk, karena katanya jika sudah sampai langsung masuk saja dan Zeo berada didalam kamar.

Keadaan Zeo sudah setengah sadar cowok itu juga meracau tak jelas. Tesa langsung membantunya berdiri.

"Hei cantik." Racau cowok itu. Tesa tidak mempedulikannya. Sebenarnya ia sangat takut, karena saat ini Zeo sedang mabuk. Ketika mau melangkah cowok itu dengan gerakan tiba-tiba mendorong tubuh Tesa ke ranjang dan cowok itu menyeringai. Ia semakin ketakutan ketika Zeo membuka kaosnya dan kini bertelanjang dada.

"Kamu mau ngapain, Ze." Ujar Tesa dengan suara bergetar takut saat Zeo berjalan menghampirinya. Tesa mencoba untuk melarikan diri, namun tangannya berhasil dicekal oleh Zeo. Cowok itu menarik Tesa lalu menindih tubuhnya. Dan kejadian yang tak diinginkan pun terjadi, mahkota yang selama tujuh belas tahun ini ia jaga hilang. Wajah Tesa sudah basah dengan air mata.

Flashback off.

"Maaf ya, andai malam itu lo nginep di rumah gue pasti nggak akan kayak gini." Ujar Deswita merasa bersalah.

"Kamu nggak perlu minta maaf." Tesa tersenyum seolah-olah tak terjadi apa-apa. Deswita yang melihat itu hatinya ikut teriris, dia tau jika senyum itu hanya untuk menutupi keadaannya sekarang.

"Bu Risna udah tau. Cepat atau lambat kepala sekolah juga pasti tau, nanti kalo lo di DO gimana?"

Tesa menghela nafasnya. Ia juga sudah memikirkan hal itu, dengan berat hati ia akan menerima konsekuensinya. Dan mengubur masa depan yang telah ia impikan. "Mau gimana lagi, misal aku nggak di DO, lama-lama perut aku semakin besar. Pasti ujung-ujungnya aku juga nggak bisa lanjut." Jawab Tesa.

"Terus lo gimana? Siapa yang tanggung jawab." Deswita bertanya lagi. Apakah sahabatnya itu harus menanggung semuanya sendiri.

"Gue." Jawab seseorang di ambang pintu.

•••

TBC

Haloo ges:"

My Cool Husband [REVISI]Where stories live. Discover now