7 · Please, Stop

99.2K 13K 1.7K
                                    

I’m everything you can’t control

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

I’m everything you can’t control.

Andreas. A

♚♚♚

VOTE DAN SPAM KOMENTAR

𝒽ℯ𝓎 𝓈𝒽𝒶𝓌𝓉𝓎

Suatu kesialan bisa bertemu dengan Andreas, dan Dara akan menyesali itu seumur hidup mulai sekarang.

“Gak usah dipegangin! Gue bukan anak kecil, gue bisa jalan sendiri!” seru Dara penuh kekesalan.

“Jangan berisik,” peringat Andreas datar. Dia melepas cekalannya di tangan Dara, dan kembali berjalan melewati lapangan utama menuju area parkir.

Dengan penuh keterpaksaan, Dara mengikuti Andreas. Kondisi sekolah sudah sepi, tidak akan ada yang terganggu dengan teriakan kesal Dara barusan.

Andreas itu selalu bertindak sesuka hati seolah dia adalah penguasa, seperti kali ini saat cowok itu memaksa Dara ikut bersamanya. Padahal Dara benar-benar berharap cowok itu lenyap dari muka bumi supaya mereka tidak perlu bertemu lagi.

“Pindah ke depan,” perintah Andreas.

“Gak.” Dara melipat tangan di dada, membantah Andreas, dan tetap keras kepala untuk duduk di kursi belakang mobil cowok itu.

Dara melengos ketika Andreas menetapnya tajam lewat kaca, cewek itu masih memasang ekspresi ketus sebagai bentuk ketidaknyamanan. Dara lupa bahwa Andreas suka bertindak spontan, cowok itu tidak memberi aba-aba ketika mengeluarkan Dara dari kursi belakang; dengan cara menggendong cewek itu. Dara meneriaki Andreas, tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika dia sudah duduk di samping kemudi.

Sial. Andreas selalu berhasil memaksa Dara. Andreas itu seperti suara di kepala Dara yang terus memberitahunya untuk melakukan hal-hal buruk, dan sialannya cewek itu tanpa sadar sangat mudah terpengaruh.

Entah kenapa Dara jadi menatap Andreas di sepanjang perjalanan, dengan alis menjorok dan bibir bawah maju. Andreas melirik singkat, lalu mendengkus geli, dan rasanya Dara bisa memerah karena itu.

“Apa yang lo lakuin?” tanya Dara setelah keluar dari mobil Andreas. Dara mengikuti Andreas, memasuki restoran Jepang.

“Gue butuh temen makan,” jawab Andreas datar.

“Gue gak pernah setuju buat jadi temen makan lo!” Dara berseru tidak terima, meski langkah kaki jenjangnya mengikuti langkah Andreas.

“Gue juga gak minta persetujuan lo, Dara.”

Diam-diam Dara menggerutu sambil duduk di depan Andreas, wajah cewek itu semakin tertekuk walaupun Dara Shefania adalah cewek yang sangat menyukai makan-makan. Lagi pula, kenapa Andreas tidak mengajak pacarnya saja alih-alih menyeret Dara?

A-String [OPEN PO]Where stories live. Discover now