5

212 80 56
                                    

~Terkadang kita hanya bisa mencintai tanpa bisa memiliki~

Stela yang sejak tadi cemas dan menunggu Ragas diMarkas Disastro pun menghela nafas lega saat satu persatu motor anggota disastro datang. Mereka semua turun dari motor dan masuk untuk mengobati luka mereka.

Dan tanpa sengaja mata Stela bertemu dengan bola mata hazel brown milik Ragas, akhirnya dengan cepat Ragas mengalihkan pandangannya, dan berjalan mengambil P3K.

"Sini gue bantuin," ucap Stela lembut.

"Gk ush"

"Udah sini kapas lo gue bantuin, nurut sekali aja bisa gak sih," dengan pelan dan hati hati Stela mengobati luka Ragas.

"Ck, pelan pelan"

"Udah pelan nih, mangkannya kalau udah tau sakit gak usah tawuran"

"Lo ikhlas gak sih!!" bentak Ragas dan menyingkirkan tangan Stela dengan kasar. wajar Ragas masih emosi.

Semua yang ada disana hanya bisa diam dan kaget terutama Stela sekarang dia menunduk.

"Mending pergi gue gak butuh bantuan lo!!"

"Gas udah tahan emosi lo," sahut Brian.

"Lo salah sasaran Gas," ucap Cris dan Nevan kompak,mereka tau betul jika Ragas sedang terbawa emosi.

"Gu-gue ikhlas kok, gue cuman takut lo kenapa napa, gue peduli ke lo,gue sayang lo," jelas Stela dan tanpa sadar buliran bening yang sejak tadi dia tahan jatuh membasahi pipinya.

Stela menarik nafas panjang dan menyerka air matanya "Lo kenapa sih, kenapa gue selalu salah dimata lo, kenapa lo gak pernah sedikit aja ngehargain perjuangan gue?!!"

"Itu karna lo terlalu berharap ke gue"

"Buka mata lo Stel lihat kenyataan kalau gue gak ada rasa apa apa sama lo!" ucap Ragas dengan nada meninggi dan membuat Stela semakin terisak.

"Lo tega Gas, lo jahat lo jahat ,gue dari dulu berjuang mati matian dan gak pernah lo hargai, kalau lo gak punya rasa apa apa setidaknya hargai gue jangan nyakitin lagi dengan omongan lo!!" Stela lalu memilih pergi.

maaf- maafin gue Stela

"ARRGHH!!! bodoh bego banget gue, gue harus gimana!!"frustasi Raga.

Nevan, Cris, Marva ,dan Brian hanya bisa diam dan saling pandang mereka tau alasan Ragas bersikap seperti itu,dia punya alasan tersendiri.

RAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang