Ini tentang kita yang berakhir tanpa pernah memulai, tentang kita yang harus saling melupa tanpa pernah ada ikatan, tentang kita yang harus saling melepas tanpa pernah ada genggaman.
............
Ragas Absya Mahendra the king of SMA LASKAR dan ketua...
"Capek gak ngejarnya?" tanyaku disela-sela ia bercerita.
"Capek sih"
"Kenapa gak berhenti?"
"Gak bisa Gas"
"Kok gitu?"
"Ciee banyak tanya kayak dora,"ucapnya.
"Hmm"
"Karena gue yakin suatu hari nanti lu akan jadi milik gue hehhehe," ucap dia dengan penuh keyakinan hingga rasa bersalah itu muncul lagi.
"Gas lu harus yakin gue bakal ngejar lu sampai dapat, seperti anak kecil yang mengejar kupu-kupu gak peduli setinggi dan sejauh apa kupu-kupu itu terbang"
"Jangan terlalu berharap sama manusia," jawabku.
"Iyaa, tapi gue bakal minta ke Tuhan agar kita bersama"
"Lu paham kan Stela"
"Eh, hmm iyaa Gas," jawabnya senyuman diwajahnya itu pudar.
"Tapi lu juga harus inget kalau Tuhan berkehendak apapun bisa terjadi"
"Hmmm"
Sesampainya di mall kita menuju bioskop dan membeli dua tiket film pilihan Stela.
"Gas gue mau popcorn,"ucapnya dengan puppy eyesnya.
"Tunggu gue beliin," jawabku berdiri dari tempat duduk.
"Wah, makasih pangeran Ragas"
"Mbak popcorn caramel 2"
"Baik kak mohon ditunggu"
"Hmm"
"Ini kak popcorn caramelnya"
Setelah membayar aku pergi menuju Stela.
"Nih!" ucapku menyodorkan popcorn.
"Thanks"
"Ya"
"Nah film nya udah dimulai," ucap Stela lalu fokus ke layar bioskop. Hanya keheningan diantara kita, aku yang terkadang sesekali mencuri pandang wajah cewek disamping ku sangat tenang dan menikmati filmnya.
"Cantik juga kalau dilihat dari deket," batinku.
"Apaan sih ngelantur anjir," batinku lagi lalu berusaha fokus ke layar bioskop sebelum Stela mencidukku.
Hari pun mulai gelap, filmnya sudah berakhir aku dan Stela keluar dari bioskop berjalan menuju parkiran mengambil motor. Banyak sekali yang memuji kita seperti pasangan yang serasi yang terkadang hanya dibalas senyuman oleh Stela.