BAB 5

11.4K 1.1K 93
                                    

Baca aja, bila berkenan silahkan beri vote dan komentar agar saya lebih bersemangat buat ngetik cerita ini. Namun, saya tidak memaksa para pembaca untuk memvote. Cukup hanya dibaca saja saya sudah senang. Saya ucapkan terimakasih untuk yang sudah membaca cerita ini. Tanpa kalian cerita ini tidaklah berguna. Bila ada kesalahan dalam kepenulisan (typo) tolong beri tahu saya agar bisa segera diperbaiki.

Bila ada kata-kata dan tindakan yang tidak pantas untuk ditiru tolong buang dan bila ada kata-kata dan tindakan yang baik tolong masukan dalam fikiran kalian. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, nama tokoh, latar tempat, suasana dan waktu adalah imajinasi penulis.

Jangan lupa masukan ke Reading list kalian dan bantu promosikan cerita ini pada teman-teman kalian.

Dan untuk plagiator TOLONG JAUH-JAUH DARI LAPAK SAYA!

Kata 'lo-gue' akan sering digunakan dan kata 'aku-kamu atau kau-saya dan saya-anda' digunakan saat berkata serius atau sebagai formalitas dengan yang lebih tua. Jadi, itu tergantung situasi yang tercipta dalam alur cerita.

So, selamat membaca!

❤❤❤❤❤❤

Reyka duduk di sofa ruang tamu nya. Di hadapannya kedua orang tuanya bagaikan orang yang tidak saling mengenal bahkan kehadirannya saja dianggap kasat mata. Mereka lebih sibuk dengan berkas-berkas yang menumpuk.

Cowok itu memijit pangkal hidungnya. Dia bingung melihat keadaan keluarganya yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Kasih sayang tidak pernah dia dapatkan dari orang tuanya. Maka, sejak Dera memberinya perhatian dan kasih sayang Rey menjadi haus dan ketergantungan dengan kasih sayang dari Dera.

Dia mencintai Dera saat pertama kali Dera memberinya kasih sayang dalam bentuk perhatian. Rey jatuh sangat dalam, dia hanya berputar di orbit yang sama terus-menerus dan menjadikan Dera sebagai mataharinya-pusat orbit berputar.

Rey hanya ingin Dera dan hanya Dera bukan orang lain. Walaupun orang lain memberinya perhatian dia tidak akan berpindah dari pusat orbitnya. Dia akan terus memutari matahari. Dia akan terus berusaha untuk selalu berada dekat dengan Dera dan mendapatkan perhatian dari cewek itu.

Sebelum Rey bertemu Keira, dia sudah bertemu dengan Dera. Walaupun sekuat tenaga Keira berjuang untuk mendapatkan hati Rey dengan memberi kasih sayang dan perhatian yang tulus itu semua percuma, karena Rey sudah terjebak dan haus akan kasih sayang dari Dera dan tetap akan Dera.

Apa aku harus menjadi berkas itu agar mendapat perhatian dari ayah dan bunda? Itulah pemikiran Rey sebelumnya.

Aku sudah mendapatkan perhatian dari Dera dan aku akan terus membuatnya memberikanku kasih sayang dan perhatian. Ini pemikiran Rey yang sekarang.

"Yah-bun, teman-teman Rey akan datang ke rumah," ujarnya.

"Ya, terserah kamu," jawab keduanya acuh.

Rey menganggukan kepalanya dan tersenyum senang lalu memasuki kamarnya. Dia tidak perlu memberi tahu ayah dan bundanya juga tidak apa-apa karena mereka tidak akan perduli.

Dua puluh lima menit berlalu. Bel rumah Rey berbunyi, dengan semangat Rey menuju pintu dan membukanya. Terlihatlah wajah-wajah sahabat-sahabatnya dan ditambah dua orang perempuan, Dera dan Keira.

The Perfect AntagonistWhere stories live. Discover now