Part 4

202 20 4
                                    

Sudah hampir 2 jam hujan belum kunjung reda, membuat Afgan, Rossa dan Rizky masih terjebak di dalam mobil.

"Yah om, ujannya ga berenti om, gimana dong om." Ujar Rizky sedih. Afgan berfikir. Dan dia mendapat kan ide. Afgan langsung melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

"Yah kita pulang ya om?." Ujar Rizky sedih.

"Kan besok besok lagi bisa sayang, sekarang kan hujan, bintang sama bulannya juga ga ada." Ujar Rossa. Rizky hanya menunduk sedih. Afgan hanya tersenyum kecil.

Sampailah mereka di sebuah villa. Rossa heran dan bingung kenapa Afgan membawanya ke sebuah villa.

"Kita mau apa kesini?." Ujar Rossa.

"Kita turun dulu nanti di dalam akan aku jelaskan." Ujar Afgan menyiapkan satu buah payung. Lalu dia turun dan membukakan pintu Rossa.

"Payung nya cuman ada satu, jadi satu bertiga, ayo." Ujar Afgan. Rossa pun turun dengan dipayungi Afgan lalu mereka menghampiri Rizky dan Rizky keluar dari mobil.

"Yah ga muat om." Ujar Rizky. Akhirnya Afgan memutuskan untuk tidak menggunakan payung.

"Nih kalian yg pake, aku ga usah." Ujar Afgan, memberikan payungnya ke Rossa. "Eh." Ujar Rossa yg terkejut.

"Trus kamu?." Tanya Rossa.

"Gampang aku lari aja." Ujar Afgan. "Yaudah sana, aku nyusul aku ambil handphone ku dulu." Ujar Afgan. Rossa mengangguk. Rossa dan Rizky pun menuju villa meninggalkan Afgan. Afgan kembali masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di villa. "Ibu pintunya diketuk aja." Ujar Rizky. "Nanti ya ki tungguin om Afgan dulu." Ujar Rossa. Rizky mengangguk. Namun tiba tiba ada wanita paruh baya yg keluar. Dan tersenyum ramah.

"Eh, non ocha ya?." Ujar wanita itu. Rossa yg heran hanya mengangguk.

"Ayuk non masuk, sudah bibi siapkan teh hangat." Ujar wanita itu. Membuat Rossa semakin bingung.

"Ayuk non, dingin diluar." Ujar wanita. Rossa pun menurutinya. Rossa dan Rizky masuk ke dalam villa itu.

"Duduk non. Diminum teh nya." Ujar wanita itu. Rossa duduk dan Rizky langsung meminum teh nya.

"Huh hangat." Ujar Rizky. Rossa tersenyum dan mengusap kepala Rizky.

"Oh iya bibi kenal saya darimana?." Ujar Rossa.

"Non kan penyanyi terkenal itu, bibi fans banget sama non, bibi seneng banget waktu den Afgan bilang non mau ke sini." Ujar wanita itu. Rossa tersenyum.

"Nama bibi siapa?." Ujar Rossa.

"Surti non." Ujar wanita itu. Rossa tersenyum.

"Ini villa nya Afgan ya Bi?." Ujar Rossa. Bi Surti mengangguk.

"Iya non, ini salah satunya, den Afgan punya banyak non villa disini." Ujar bi Surti.

"Oh iya non, baru non sama nak Rizky doang yg den Afgan ajak kesini." Ujar bis Surti. Rossa menaikkan kedua alisnya.

"Maksudnya bi?." Ujar Rossa.

"Iya non, jadi tuh biasanya cuman den Afgan yg kesini, dan den Afgan ga pernah bawa siapa siapa kesini, bahkan keluarganya, jadi non sama nak Rizky orang pertama yg dibawa den Afgan kesini." Ujar bi Surti.

"Wah orang pertama, asik." Ujar Rizky.

"Memang se privat itu ya Bu villa ini." Ujar Rossa.

"Menurut bibi sih gitu, soalnya cuman disini den Afgan melampiaskan segalanya suka dan duka dia, bahkan keluarganya pun ga tau ini villa den Afgan. Bibi ga boleh bilang ke siapa siapa kalo villa ini punya den Afgan. Bibi juga ga ngerti kenapa." Ujar bi Surti.

Cinta Tanpa SyaratWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu