Part 21

290 16 8
                                    

Note : bayangin sendiri penampilan Afgan dan Rossa. Di part kali ini. Yuk berkhayal sama sama😂.

Hari demi hari Afgan dan Rossa lalui dengan kebahagiaan. Mereka sibuk mengurus pernikahan mereka.

"Gan ih gaunnya warna abu abu aja." Ujar Rossa. Menunjuk gaun pengantin.

"Yg hitam putih aja Cha." Ujar Afgan.

"Aku mau nya yg ini titik. Kalo kamu ga mau ya udah kita ga us-" Afgan meletakkan telunjuknya di bibir Rossa. Membuat Rossa tak melanjutkan kalimatnya.

"Jangan ngomong yg aneh aneh, omongan doa." Ujar Afgan. Rossa cemberut.

"Abisnya kamu ngeselin." Ujar Rossa. Afgan menghela nafasnya. Dia mengelus kepala Rossa. Dan tersenyum.

"Maaf sayang." Ujar Afgan. Dia harus pasrah. Karena ocha nya itu pasti akan tetap kekeh pada pendiriannya.

"Jadi?." Rossa menatap Afgan. Afgan menghela nafasnya.

"Gimana kalo gini aja. Kita akad pakai putih putih aja. Nah pas resepsi nya pakai abu abu. Gimana?." Ujar Afgan.

"Tadi kamu bilang hitam putih kenapa ganti?." Tanya Rossa. Afgan menghela nafasnya.

"Hehehe, maaf sayang, menurut aku lebih bagus putih putih sih. Lebih sakral." Ujar Afgan.

"Yaudah, putih akad. Abu abu resepsi." Ujar Rossa. Afgan tersenyum. Afgan tetap diam di hadapan Rossa.

"Yaudah sana bilanglah ke Ivan." Ujar Rossa.

"Ga mau." Ujar Afgan.

"Kenapa? Mau ganti lagi hah?." Ujar Rossa yg sudah siap untuk marah.

"Engga bukan itu. Aku ga mau bilang ke Ivan, sebelum kamu senyum dulu." Ujar Afgan tersenyum.

"Ayo tuan putri ku yg cantik dan manis, calon istri ku, ayo senyum. Senyum kamu itu membuat hariku menjadi sangat indah setiap saat." Ujar Afgan. Rossa tetap tidak tersenyum.

"Yakin masih ga mau senyum?." Tanya Afgan. Mendekat kan wajahnya ke wajah Rossa.

Afgan menjauhi wajahnya. "Okeh kalo ga mau senyum." Ujar Afgan. Ia pergi meninggalkan Rossa. Rossa tak menatap kepergian Afgan. Afgan terkekeh.

Afgan melangkah, menghampiri salah satu pekerja di butik itu.

"Hai." Ujar Afgan manis. Dengan senyum. Membuat karyawan yg merasa di panggil menengok. Rossa yg merasa Afgan menyapa seseorang menengok ke arah Afgan.

"emmm... Kamu nanti siang masih kerja apa istirahat?." Tanya Afgan.

"Jam 1 istirahat mas." Ujar karyawan tersebut.

"Oh oke. Nama kamu siapa?." Tanya Afgan. Rossa memicingkan mata nya. Ia cemburu. Afgan sangat manis kepada karyawan itu. Rossa tak pernah melihat Afgan semanis itu kepada orang selain diirnya.

"Ih agan apa apaan sih. Mau nikah malah genit banget sama cewe lain." Ujar Rossa yg kesal. Afgan melihat Rossa sekilas. Ia yg menyadari Rossa kesal, dia melanjutkan aksinya.

"Karin." Ujar karyawan itu yg bernama Karin. Afgan tersenyum.

"Oh oke Karin, kamu mau ga makan siang bareng saya?." Tanya Afgan. Rossa yg melihatnya semakin kesal.

"Ish pake ngajak makan siang bareng. Udah tau kesini sama siapa malah ngajak siapa." Kesal Rossa. Ia menghampiri Afgan.

"Agan." Ujar Rossa dengan nada keras. Afgan menengok dengan memasang wajah polos.

"Apa?." Tanya Afgan.

"Kamu ya." Rossa langsung menarik Afgan membawanya. Afgan tersenyum. Namun ia memberhentikan Rossa. Dan menengok ke arah Karin.

Cinta Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang