38. Gelisah

1K 146 67
                                    

🦂🦂🦂

"Hubungan kita memang sudah dimaksudkan untuk terjadi. Sesuatu yang telah ditulis di bintang dan ditarik ke dalam takdir kita."

🦂🦂🦂

Erlan menatap lurus ke arah dua insan yang tengah saling memandang setelah keluar dari sebuah taksi berwarna biru muda itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Erlan menatap lurus ke arah dua insan yang tengah saling memandang setelah keluar dari sebuah taksi berwarna biru muda itu. Dia berdiri dengan raut wajah yang terlihat gelisah, seolah-olah melihat kedekatan mereka sangatlah mengganggu pikirannya dan telah mengguncang hatinya.

Setelah mendengar kabar dari Irena bahwa Chiara sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Buru-buru dia bergegas pergi ke rumah gadis itu, namun realita yang ada ternyata tidak seindah ekspektasinya. Cowok itu malah mendapatkan pemandangan tidak menyenangkan yang terpampang jelas di depannya.

Laki-laki itu meremas kuat sebuket bunga daisy putih yang menggantung di sebelah kakinya dengan sorot mata yang tajam. Dia merasa tidak rela melihat kekasihnya itu harus pergi bersama pria yang begitu dibencinya, Diero. Akibat sebuah fitnah yang dilontarkan oleh Diero membuat dirinya menjadi ditentang mentah-mentah oleh keluarga Chiara.

Hati Erlan terasa terbakar ketika melihat Chiara mengalungkan tangannya ke leher Diero. Lalu, Diero menuntun gadis itu untuk masuk ke rumahnya.

Kakinya hendak melangkah untuk menghampiri mereka, akan tetapi kemunculan Mama Chiara membuat cowok itu mengurungkan niatnya dan langsung melempar sebuket bunga itu hingga masuk ke tempat pembuangan sampah yang berada di sebelahnya.

Dadanya bergemuruh kesal, dia berniat untuk kembali mendatangi rumah gadisnya lagi, masih ada hari esok, pikirnya.

Lantas, kedua kaki itu berputar ke belakang dan melangkah untuk menaiki motor ninja yang terparkir beberapa meter darinya. Kemudian, Erlan meninggalkan komplek perumahan Chiara. Motor besar itu melesat dengan kecepatan tinggi akibat si pengemudi yang tidak mampu lagi untuk menahan amarahnya.

🐍🐍🐍

Chiara mengusap-usap tengkuk lehernya dengan gelisah sembari mengetuk-ngetukkan sebuah pulpen pada buku tulis yang terbuka di atas meja belajarnya.

Selama beberapa kali, terdengar helaan napas gusar dari gadis itu. Sedari tadi, ia tidak bisa fokus mengerjakan tugas-tugas sekolahnya yang sudah menumpuk akibat dirinya tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Pikirannya terus berkecamuk memikirkan tentang sosok Erlan.

Chiara berusaha menepis pikiran-pikiran negatif tentang kekasihnya itu. Kepalanya sedikit mendongak untuk menghirup oksigen dalam-dalam. Dadanya kembali sesak setiap kali mengingat video yang diperlihatkan oleh Diero. Rekaman itu terputar dikepalanya dengan jelas dan menghantui pikirannya secara terus menerus.

Lantas, ia mengetuk layar ponselnya sebanyak dua kali yang berada di samping buku tulis itu agar menyala. Kemudian, jarinya menekan ikon album foto, gadis itu mengusap layar ponselnya dari atas hingga ke bawah. Jarinya berhenti bergerak saat netranya menangkap sebuah foto yang menampilkan dirinya sedang bersama Erlan, foto berdua yang dimana mereka saling melempar tatapan dalam-dalam dengan senyum bahagia terpancar sangat jelas dari kedua wajah mereka.

Charmolypi [COMPLETED]Where stories live. Discover now