26. Berusaha Mendapatkan Maaf

1.3K 194 337
                                    

♠♠♠
"Aku ingin kita seperti ikatan hidrogen.
Yang gaya tarik antar molekulnya sangat kuat.
Sehingga, kita akan sulit untuk terputuskan."
♠♠♠

Sebuah mobil Honda Civic Type R berwarna Championship White berhenti di parkiran samping cafe bernuansa hitam putih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah mobil Honda Civic Type R berwarna Championship White berhenti di parkiran samping cafe bernuansa hitam putih. Cafe ini telah menjadi tempat favoritnya sejak pertama kali tempat ini dibuka. Tak lupa dia menyisir rambutnya ke belakang setelah keluar dari mobilnya.

Diero mulai memasuki tempat itu sambil memandangi sekeliling cafe yang tidak terlalu ramai.

Seketika matanya berbinar saat dia melihat sosok gadis yang masih mengenakan seragam sekolahnya menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Sudut bibirnya sedikit terangkat seraya menghampiri gadis itu.

"Dooorrr!"

Gadis itu sangat terkejut dengan kehadirannya. Mata yang membulat sempurna sembari memegang dadanya.

"Kaget ya?" tanya Diero sambil tertawa.

Sungguh pemborosan. Padahal, sudah jelas jika gadis itu pasti sangat terkejut atas tindakannya barusan.

Chiara mendengus jengkel pada laki-laki itu. "Lo tuh kayak dedemit tau gak? Suka nongol tiba-tiba,"

Diero memasukkan kedua tangannya pada saku depan celana sambil mencondongkan tubuhnya. Mata itu menatap Chiara dengan ekspresi jahil.

"Gue ini pangeran, bukan dedemit," sanggah Diero dengan begitu percaya diri.

Chiara berdecak sebal. "Pangeran apaan? Pangeran dugong? Lo gak cocok jadi pangeran apapun," balasnya tidak mau kalah.

Diero semakin mencondongkan tubuhnya membuat Chiara sedikit mundur.

"Lo ngapain sih?" desis Chiara.

Diero tersenyum simpul. "Gue itu bukannya pangeran di hati lo ya?"

Chiara mengerutkan dahinya, bingung sekaligus kesal. Ia menaruh telunjuknya pada dahi laki-laki itu, dengan kasar Chiara mendorongnya agar jarak mereka menjadi jauh membuat Diero menjadi terhuyung ke belakang.

"Gila! Jauh-jauh lo dari gue!" kata Chiara merasa ngeri.

Diero terus mencegah Chiara ketika gadis itu ingin pergi dari sana.

"Mau lo tuh apa sih? Gak jelas! Kadang lo ngerecokin gue, kadang ngintilin si Alien. Lo gabut ya?"

Chiara merasa aneh sekaligus penasaran dengan sikap Diero yang seringkali berubah-ubah. Sebenarnya, apa tujuan Diero mendekatinya?

Charmolypi [COMPLETED]Where stories live. Discover now