Pertemuan

1 1 0
                                    

"Iya? Hahaha gimana dia? Ganteng gak?"

Setelah melepas emosinya kini angel dengan santai berdiri dibalkon sambil berbicara dengan kori ditelfon.

"No. Gayanya itu loh...gak banget!"

Angel terkekeh. Dia tidak menyangka kori sahabatnya ini sudah mulai menjalani kencan buta dengan pria asing.

"Tapi lo gapapa-kan?"

"Enggak kok gue baik-baik aja ini. Soalnya gue jalan ke cafe"

Angel melihat mobil papahnya masuk ke pekarangan rumah. Seketika raut wajahnya berubah menjadi datar.

"Begitu ya.." gumam angel

"Iyap! Jangan lupa besok kerjain PR Fisika lo ye, gue mau liat"

Angel mengangguk dengan raut wajah yang datar. Dia melihat papahnya keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah.

"Oke" ucap angel singkat lalu mematikan telfonnya.

Angel tidak turun. Dia tetap berada dibalkon. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dipintu, bukannya membuka angel tetap diam membisu.

"Kenapa? Tidak cukupkah kalian yang super sibuk itu menelantarkan anaknya? Lantas kenapa sekarang kalian ingin memberikan anaknya pada orang lain?"

"Sebegitu gak berharganya angel ya?" Gumamnya.

Suara ketukan pintu diluar kini mulai mereda dan terdengar suara papahnya diluar sana.

"Angel, sayang...Papah mau bicara"

"Bibi, angel tidur?" Terdengar papahnya sekarang berbicara dengan asisten rumah tangganya.

Tok tok tok.

"Non angel? Ini udah sore-loh non"

Angel tetap diam menatap hamparan rumput ditaman pekarangan rumahnya. Dia sudah tahu pasti papahnya akan membicarakan masalah perjodohan.

Sekarang bukan waktu yang pas untuk membahasnya. Karena...

"Iya pak, sepertinya non angel masih tidur" ucap Bi lily.

"Hah...begitu ya? Kalau nanti angel sudah bangun panggil saya ya bi, Saya dikamar" ucap papahnya.

Angel memejamkan matanya dan seketika air mata lolos meluncur ke pipinya. Suara isakan pun lepas dari bibirnya.

"Kenapa?" Ucapnya lirih.

***

Malam harinya.
Angel keluar dari kamar ketika ibunya sudah pulang.

Baru saja angel menginjak satu tangga hendak turun kebawah. papahnya dengan santai mengelus rambutnya.

"Ada apa pah?" Tanya angel menatap papahnya.

"Ayo kita turun. Mamah masak malam ini" angel mengangguk lalu tersenyum.

"Woah, pasti enak makanan mommy. Udah lama nih gak makan masakan mommy" angel berlari turun kebawah.

Papahnya yang melihat itu pun tersenyum. Anaknya masih saja seperti anak kecil. Menggemaskan.

"Moms~ masak apa moms?" Angel melongo memperhatikan semua masakan yang ibunya buat.

"Banyak banget? Segitu gak akan masuk semua ke perut angel moms!" angel mengerucutkan bibirnya sambil mengelus perutnya.

Semua masakan ibunya sangat enak. Tidak mungkin juga akan habis jika hanya bertiga, Lalu buat siapa semua ini?

Dita, ibunya itu tersenyum. Ia melepas celemek lalu duduk di kursinya.

"Ini buat tamu kita nanti sayang" ucapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Future Husband Is GeekyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang