BAB 11

201K 14.2K 1.4K
                                    

Agatha duduk di sofa terdiam, sudah belasan kali handphonenya terus saja berdering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha duduk di sofa terdiam, sudah belasan kali handphonenya terus saja berdering. Agatha terus saja mengabaikan panggilan dari Ezekiel.

"Kalau kau tidak ingin bicara dengan kakak mu, aku bisa mewakili mu bicara dengannya." Logan menawarkan diri untuk menjawab telepon dari Ezekiel lantaran Ezekiel tak kenal lelah, terus menghubungi Agatha meski sudah diabaikan berkali-kali.

Bahkan sudah ada puluhan pesan masuk dari Ezekiel yang berisikan pertanyaan dimana Agatha sekarang dan juga berisi perintah agar Agatha mengangkat panggilan teleponnya ataupun pulang karena Ezekiel sudah menunggu di rumah.

Agatha menggelengkan kepalanya menolak tawaran Logan, jika yang mengangkat panggilan dari Ezekiel orang lain terlebih lagi orang itu laki-laki. Agatha yakin amarah Ezekiel akan semakin parah.

"Kau mengabaikan panggilannya tidak akan membuat amarah Kakak mu mereda, dia justru akan semakin marah dan mengkhawatirkan mu. Adik perempuannya menghilang tanpa kabar, sudah pasti ia akan marah."

Logan mengusap tangan Agatha, berusaha membuat Agatha tenang dengan sentuhan lembutnya.

"Kalau kau tidak mau bicara aku yang akan bicara, kakak mu mungkin akan marah tapi dia tidak akan selamanya marah, jika kau jelaskan dia pasti akan mengerti. Lagi pula, aku sudah berjanji bukan akan melindungi mu. Apa perkataan ku tidak bisa kau percayai?"

Agatha terdiam sejenak memandang wajah Logan, berpikir tindakan apa yang harus ia lakukan. Agatha menggelengkan kepalanya sekali lagi.

"Tidak, biarkan aku yang menjawab teleponnya. Aku bersalah jadi seharusnya aku siap menerima resikonya. Aku tidak boleh menjadi pengecut dan menjadikan mu sebagai tameng."

Bertepatan dengan jawaban Agatha untuk Logan itu, handphone Agatha kembali berdering. Ada panggilan masuk yang kesekian kalinya dari Ezekiel.

Agatha menghela nafas berat sebelum ia menggeser tombol hijau dilayar handphonenya itu. Bersiap mendengar suara keras Ezekiel memarahinya.

Awalnya Agatha kira Ezekiel akan berteriak dan memarahi Agatha karena tidak pulang ke rumah dan mengabaikan panggilannya.

Alih-alih berteriak marah, yang Agatha dengar justru suara berat Ezekiel yang sarat akan kekhawatiran.

"Kau dimana? Kenapa tidak pulang? Kau baik-baik saja?"

Agatha menjadi merasa bersalah karena telah membuat kakak laki-lakinya itu mengkhawatirkan dirinya.

"Maafkan aku Kak, maaf karena tidak pulang. Dan juga maaf sudah mengabaikan panggilan Kakak."

"Kau baik-baik saja? Kau dimana sekarang ini?" Ezekiel mengulang pertanyaannya, yang paling ingin Ezekiel ketahui adalah keadaan Agatha.

"Iya, aku baik-baik saja. Maaf sudah membuat mu khawatir, Maaf aku juga belum bisa memberitahu Kakak dimana aku sekarang"

Agatha takut jika ia memberitahu dimana ia sekarang maka Ezekiel akan segera datang kemari menjemputnya.

Devilish Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang