BAB 24

144K 11.7K 791
                                    

Logan menatap Agatha dari ujung kepala hingga ujung kaki, bohong jika Logan mengatakan bahwa dirinya tidak tergoda melihat Agatha

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Logan menatap Agatha dari ujung kepala hingga ujung kaki, bohong jika Logan mengatakan bahwa dirinya tidak tergoda melihat Agatha.

Namun Logan sadar diri, ia tahu betapa buasnya dirinya apalagi jika dipancing seperti ini oleh Agatha. Logan takut hal yang tidak diinginkan justru terjadi.

Logan takut ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

“Kau yakin tidak menginginkannya?” tanya Agatha lagi, dan Logan masih memberinya jawaban dengan gelengan kepala.

“Ku kira kau akan suka hal seperti ini.”

Logan menghela nafas, ia tidak bilang dirinya tidak suka. Mustahil dirinya tidak suka, kalaupun Logan tidak menyukainya tidak mungkin Edgar sampai mengirim seragam itu kepada Logan.

Hanya saja Logan tidak percaya diri, Logan tidak percaya dengan dirinya sendiri bahwa ia bisa mengendalikan dirinya. Logan takut pada akhirnya Agatha akan terluka hanya karena nafsunya yang menggebu-gebu.

Agatha bisa melihat keraguan di mata Logan, Agatha tahu seberapa besar Logan menginginkannya namun Agatha juga takjub sekaligus kesal dengan penolakan Logan.

“Aku percaya padamu Logan, aku yakin kau tidak akan lepas kendali.”

Logan menggelengkan kepalanya, Agatha tidak mengerti. Ini tidak semudah yang Agatha pikirkan. Masalahnya Logan sudah mendambakan Agatha sejak lama, bahkan ia kerap memimpikan Agatha dengan seragamnya dan sekarang Agatha berada di hadapannya dengan tampilan yang paling ingin Logan lihat. Sudah pasti Logan akan lepas kendali nantinya.

“Bukannya aku tidak menyukainya Agatha, tapi lebih baik kita melakukan hal seperti ini nanti setelah kau mela—”

Belum sempat Logan melanjutkan perkataannya Agatha sudah lebih dulu mengecup bibirnya, dengan tanpa bersalah Agatha tersenyum kepada Logan.

“Kita lihat saja apa kau masih bisa menolak setelah ini.” Agatha mengalungkan tangannya di leher Logan, kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Logan.

Awalnya Logan diam membatu, tidak membalas ciuman Agatha sama sekali. Namun pada akhirnya Logan kalah, ia tidak mampu menahan tiap sentuhan hangat dan basah dari bibir Agatha.

Agatha tersenyum disela-sela ciuman mereka ketika merasakan Logan mulai membalas ciumannya. Lidah keduanya bertaut saling membelai satu sama lain.

Tentu saja kesempatan itu tidak Agatha sia-siakan, tangan Agatha merambat turun ke dada Logan. Membelai dada bidang Logan yang terlapisi kemeja itu.

Baru saja Agatha ingin membuka kancing kemeja Logan, tiba-tiba saja pintu rumah terbuka. Logan dan Agatha terkejut dan menyudahi kegiatan mereka. Menoleh bersamaan kearah sumber suara.

Alangkah terkejutnya Logan dan Agatha saat melihat Nathanael berdiri di depan pintu dengan keadaan berantakan.

“Nathanael?” Agatha turun dari pangkuan Logan, awalnya Agatha kesal karena kegiatannya dengan Logan terganggu namun setelah melihat keadaan Nathanael yang memprihatinkan kekesalan Agatha seolah lenyap tergantikan oleh perasaan bingung.

Devilish Choice [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora