NP : [13]

15.4K 2.4K 100
                                    

Drrt drrt drrt

Renjun mengernyit melihat nomor tak di kenal meneleponnya. Inginnya sih tidak di angkat, tapi kalau penting gimana? Tapi kalau iseng doang gimana? Kalau ternyata itu temen sekolahnya gimana?

Terlalu lama berpikir membuat panggilan tersebut terputus. Renjun menghela nafas, ia kembali melempar ponselnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil sekotak ice cream.

Drrt drrt drrt

Dengan cepat renjun berlari dari dapur untuk mengangkat panggilan tersebut, masa bodo kalau itu hanya orang iseng, kebetulan dia juga lagi gabut, siapa tau bisa jadi teman ngobrol.

"Halo."

"Kenapa lama?"

Renjun mengernyit, lama apanya? Ini kan dia udah berusaha secepat mungkin ngangkat teleponnya sampai tidak jadi mengambil ice creamnya. Lagian dia siapa segala protes? meh.

"Siapa ini?"

"Doyoung, Kim Doyoung."

Renjun gugup, tidak tau kenapa setiap berhadapan atau berhubungan dengan hyung satunya itu membuat dirinya merinding. 

"I-iya hyung?"

"Santai aja. Di rumah Haechan kan? Gue kesana."

Tut

Doyoung mematikan panggilan ini sepihak. Renjun panik, sejak awal dirinya di adopsi, Doyoung tidak pernah suka berinteraksi dengannya. Bahkan waktu Renjun di bully, Doyoung hanya diam dan seolah - olah tidak mengenal dirinya. Padahal yang membully Renjun adalah teman dari Doyoung.

Sekarang ia harus apa? Renjun menggigit ibu jarinya bingung. Panggil Jisung? Ah bahkan apartemen yang ditinggali Jisung jaraknya lebih jauh dari apartemen Doyoung. Sudah jelas Doyoung yang akan sampai duluan.

Jeno? Bisa sih, tapi Jeno saja takut dengan hyung satunya itu.

Oh Lucas! Eh tidak, tidak. Lucas hanya bisa memperkeruh suasana, yang ada nanti Doyoung makin emosi.

Renjun mendudukkan dirinya di sofa, memikirkan apa yang kira - kira akan Doyoung obrolkan dengannya. Ini kedua kalinya Doyoung menghampirinya tanpa di minta. 

Ting nong

Renjun menoleh dengan cepat, tidak mungkin itu Doyoung kan? Jarak rumah Doyoung dari rumahnya cukup jauh. Ini belum ada 20 menit masa iya bisa sampai?

Bel kembali terdengar, dengan cemas ia berjalan menuju pintu depan dan membukanya. 

Yang pertama ia lihat adalah dada bidang seseorang dengan kemeja hitamnya. 

Perlahan mendongak, dirinya terkejut sekaligus heran saat mendapati Doyoung yang sedang menatapnya tapi bukan lagi dengan ekspresi dinginnya seperti terakhir kali mereka bertemu, sekarang hyung nya itu menatap dirinya dengan senyum yang hangat.

Tidak. Renjun tidak akan percaya begitu saja dengan Doyoung.

Renjun membalas senyuman Doyoung dengan senyum yang canggung, ia mempersilahkan lelaki itu untuk masuk.

"Hyung... mau minum apa?" Doyoung tertawa pelan mendengar tawaran Renjun, membuat Renjun bingung kenapa hyungnya ini tiba - tiba tertawa?

"Air putih aja. Gue tau lo cuma punya itu." Renjun mengangguk, ia dengan cepat berlari ke dapur untuk menyiapkan air secepat mungkin.

Sedangkan Doyoung bangkit dari duduknya dan melihat - lihat sekitar, tidak ada foto pernikahan Renjun dan Haechan. Doyoung datang kok ke pernikahan mereka. Kan dia temennya Haechan.

Nikah Paksa | Hyuckren ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora