NP :: [28]

11.6K 1.5K 141
                                    

Di bagian 28, semuanya flashback tentang gimana Haechan bisa ngumpulin bukti yang dia kasih ke Seungkwan, ini ngejelasin kejadian di bagian 19.

......

"Males kaga sih? Gue mau balik anjing, ngapa jadi nyasar ke rumah lu?"

Haechan mendesis kesal, melempar botol kosong bekas air mineral tepat mengenai kepala Jaemin.

"Bacot bener. Gua butuh bantuan lu berdua nih." Jaemin auto mendekat saat Haechan memajukan tubuhnya, bersiap memberitahu Jeno dan Jaemin bagaimana rencananya.

"Apa?" Tanya duo J bersamaan. Bukannya menjawab, Haechan malah menjauhkan tubuhnya, kemudian mengambil sebuah ponsel dan kamera dari atas nakas.

Ia menunjukkan dua benda itu di depan wajah Jeno Jaemin. "Tau kan ini apa?"

"Tau." Jawab duo J kompak.

Haechan mengangguk, "Pinter, gue bakal pasang ini di deket meja dapur. Nah elu berdua diem aja disini, kalau Somi macem - macemin gue, lo berdua tetep diem ya?" Jelas Haechan panjang sembari mengangkat kameranya, sedangkan ponsel tersebut ia taruh di meja.

Jaemin mendelik, menoyor kepala temannya sedikit keras, "Kiliu Simi micim micimin gii diim iji yi. Modus lo bangke, bisa banget!"

"Bukan pura - pura lagi namanya kalau kek gini, gue ambil beneran Renjun-nya nanti nanges." Sahut Jeno kesal.

Haechan mendengus, kenapa teman - temannya ini selalu berpikiran negatif sih?!

"Diem dulu deh sialan. Lo berdua emang tau macem - macemnya Somi kek apa?" Tanya Haechan kesal.

Jaemin mengangguk, "Bikin lo enak abis itu dimatiin biar gada yang bisa milikin lo."

Tak!

Pulpen diatas meja berhasil mendarat di dahi mulus milik Jaemin berkat bantuan Haechan. "Ga baik buka aib diri sendiri Jaem." Ujar Haechan.

Jaemin mendesis kesal, ia sedikit melirik Jeno yang menatapnya dan Haechan bingung.

Sebelum Jeno melontarkan pertanyaan, Jaemin sudah mengalihkan pembicaraan dengan mengajak Haechan untuk memasang kamera sebelum Somi datang.

Jeno sendiri bingung dengan tingkah Jaemin dengan ekspresi pemuda itu yang tegang.

"Gue ga di ajak?"

"Lo diem aja disini makan nastar noh. Biar gue sama Haechan yang atur kamera."

"Kenapa?"

Jaemin berdecak, menekan bahu Jeno agar duduk si sofa, ia kemudian mengambil satu toples berisi nastar dan ditaruh di paha Jeno.

"Makan aja yaa." Perintah Jaemin dengan senyum manis. Setelahnya pemuda Na itu menarik tangan Haechan agar segera keluar ruangan meninggalkan Jeno.

......

"Tolol."

"Anjing. Kok tiba - tiba ngatain?"

Jaemin menoyor kepala atasan sekaligus sahabatnya itu dengan kesal, "Lo bilang kek begitu di depan Jeno."

Haechan mengernyit, tidak paham dengan perkataan temannya itu. "Bilang apa?" Tanyanya.

"Buka aib sendiri."

"Lah? Kan bener-"

"Iya! Emang gue yang bunuh Felix, tapi itu udah setahun yang lalu. Jangan gitu dong! Nanti Jeno takut sama gue gimana?!" Jaemin jadi kesel sendiri sama Haechan, muka polos Haechan itu yang bikin Jaemin mau mukul.

Nikah Paksa | Hyuckren ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora