11.1. Kerugian Alaina

3.2K 277 19
                                    

HAPPY READING ❤️

***

Dengan senyum lebar, Alaina menghampiri Mikhaela. Tentu saja ia harus membuat adik Noah itu senang dan tidak marah lagi. Ya, dia sudah mendengar semua cerita dari pegawainya.

"Mikha,"

Mikhaela menoleh, ia tersenyum sinis melihat Alaina yang tersenyum manis padanya.

"Kinerja pegawaimu sungguh buruk! Kau tahu? Karena kecerobohannya baju mahalku sobek dengan lebar!" seru Mikhaela seraya menunjuk bagian bajunya yang telah rusak.

"Maafkan pegawaiku, mari aku bawa kau melihat baju disekeliling. Kau boleh mengambil apapun yang kau mau," ucap Alaina. Dia masih mempertahankan senyum manisnya.

Mikhaela tersenyum miring. "Apapun? Dan terserahku jumlahnya berapa?"

Alaina tampak terdiam sejenak, lalu mengangguk. "Ya, semuanya terserah padamu."

Mikhaela tersenyum puas. Ia menarik tangan Sean. "Aku akan memilih bersama kakakku."

Alaina mendengus pelan usai kepergian Mikhaela dan Sean, ia mengerang kesal lalu menatap pegawainya yang ceroboh itu. "Kau dipecat!"

Pegawai wanita itu menundukkan kepalanya, gurat kecewa terpantri jelas di wajahnya. "Maafkan saya, Nona."

Alaina tak menanggapi, ia berlalu menyusul Mikhaela. Langkahnya terhenti ketika melihat lantai satu butiknya tiba-tiba ramai oleh gadis-gadis muda.

"Pilihlah yang kalian mau, masing-masing harus membawa dua! Okayy?" seru Mikhaela dengan gembira.

Kedua mata Alaina terbelalak kaget mendengar seruan Mikhaela yang seenak jidat. Apa gadis itu berniat membuatnya bangkrut?! Gadis-gadis yang meramaikan butiknya ini bukannya sedikit!

Alaina berjalan mendekati Mikhaela. "Mikhaela, apa maksudmu?" tanyanya hati-hati.

Mikhaela mengangkat bahu acuh tak acuh. "Aku hanya membelanjakan teman-temanku. Kau bilang terserahku kan? Anggap saja semua baju yang dipilih temanku, itu adalah hal yang kuinginkan. Mudah bukan?"

"Tapi, kenapa harus dua?"

"Jadi ... boleh lebih?!" pekik Mikhaela senang.

Alaina kelabakan, menggeleng dengan cepat. "Tidak, dua saja cukup."

"Ah, kau pelit sekali." Mikhaela mendengus. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika orang-orang mengetahui pelayanan butik ini mengecewakan. Kau tidak mau bukan, butik ini jadi buruk pandangannya?"

Alaina menangkap maksud ancaman dari suara Mikhaela pun mengernyit. "Kau berencana memeras ku ya?"

'Iya!' batin Mikhaela bersorak.

"Tentu saja tidak? Untuk apa aku memerasmu? Aku sudah kaya, lebih kaya darimu."

Alaina menarik napasnya, lebih baik ia mengalah pada Mikhaela. Alaina tak ingin masalah semakin runyam terlebih jika masalahnya nanti terbawa hingga pada keluarganya. "Baiklah terserahmu."

"Omong-omong kau belum minta maaf padaku," celetuk Mikhaela dengan suara agak keras.

Alaina melirik sekitarnya, teman-teman Mikhaela mulai memusatkan perhatiannya pada mereka. "Bukankah di ruang khusus tadi aku sudah minta maaf?" tanya Alaina dengan suara pelan.

"Aku tidak terlalu mendengarkannya. Ulangi lagi!"

Alaina menyabarkan dirinya berkali-kali, tingkah Mikhaela sungguh mengundang emosinya.

With You [Sequel Ex Husband]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang