Bagian 44 : Ilham yang Ngenes

32.3K 2.7K 110
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar. Oke?

***

Ara semakin khawatir dengan Adam yang tidak kunjung pulang. Kakinya tanpa sadar melangkah berputar-putar mengelilingi rumah. Perasaan takut membuncah begitu saja.

Apakah benar Adam pergi bersama Monika?

Seandainya saja Ara bisa bertanya pada readers cerita ini, pasti ia tidak akan secemas ini.

"Bang Adam kemana sih?" lirihnya.

Ketika mendengar suara pintu dibuka. Ara langsung saja berlari menghampiri dan melihat ada Adam membawa satu kantung kresek warna putih.

"Bang...." lirih Ara dan berhamburan ke pelukan Adam.

"Bang, abang kemana aja? Maafin Ara. Ara tadi—"

Krucuk-krucuk

Ucapan Ara berhenti saat tiba-tiba perutnya bersuara.

"Sttt, udah, ayo makan dulu," ucap Adam dan menarik lembut tangan Ara ke meja makan. Ara hanya duduk dan Adam pergi mengambil piring.

"Ini, kamu makan dulu," suruh Adam. Nasi padang dengan lauk rendang tersuguh di hadapannya.

"Wah, nasi padang?"

Adam mengangguk. "Kamu tadi ketiduran di lantai. Maaf ya jadi nggak makan malem buatan kamu."

Ara menunduk. "Ara yang minta maaf. Bukannya ngurusin masak buat suami yang lagi kerja malah bikin pusing. Ara ngaku cemburu. Aku nggak suka lihat Monika deketin Abang."

Adam tersenyum dan mengelus rambut Ara. "Percaya sama Abang, Ra. Selingkuh itu kalau Monika deketin Abang dan Abang nerima Monika. Selingkuh itu dilakukan dua orang. Kalau dia yang deketin Abang dan Abang milihnya kamu, Monika emangnya bisa apa? Ibaratnya dia terus berdiri di depan rumah kita, kalau Abang nggak bukain pintu buat dia? Gimana dia bisa masuk?" ucapnya sambil tersenyum.

"Bobol lewat jendela?" jawab Ara polos.

"Nggak gitu cara mainnya, Maemunah," ucap Adam terkekeh dan mencubit pipi Ara.

Ssdangkan Ara hanya nyengir kuda. "Abang tadi pergi cari nasi ladang?"

"Iya. Sebenarnya mau beli bakso depan gang. Tapi buru-buru tutup, katanya anaknya pulang."

"Terus dapet nasi padang dimana? Perasaan di sekitar sini nggak ada yang jualan nasi padang?" tanya Ara.

"Abang jalan-jalan sambil berburu kuliner dong. Ada di perempatan deket Indoagustus," ucap Adam dengan bangga.

"Hah?! Itu kan jauh kalau jalan, Bang!"

"Soalnya pada tutup, kayaknya gara-gara malem jum'at. Tapi nggak apa-apa. Dapet haega murah loh di sana. 10 ribu udah dapet nasi padang lauk rendang, sayurannya juga banyak. Kapan-kapan Abang ajakin ke sana deh."

Ara tersenyum. "Seneng banget deh punya suami perhatian kayak gini. Tahu aja kalau Ara lagi laper."

Adam yang mendengar ucapan Ara entah kenapa tersenyum malu.

Tertanda Dosenmu (Complete ✓)Where stories live. Discover now