13

424 54 21
                                    

ragha1512
Ke ruang osis sekarang!

Naya hanya menghela nafas setelah membaca isi pesan itu, pagi pagi begini ia sudah menerima pesan perintah dari ketoa menyebalkan itu. Kenapa harus seperti ini nasib nya apa kesalahan Naya sampai harus berurusan dengan pria dingin dan batu seperti Raga.

Sudahlah dari pada nanti ia kena marah sebaiknya Naya cepat datang. Lalu gadis itu pun berlari secepat mungkin di koridor melewati kelas kelas yang sepi karna ini masih terlalu pagi sehingga para murid belum datang, namun berbeda dengan Naya karna ia sudah menjadi pengurus osis mulai sekarang oleh karena itu mau tidak mau Naya harus masuk begitu pagi dan pulang terlambat. Semua ini memang berat untuk ia jalani karna sebelum nya Naya tidak pernah seperti ini.

"Pagi..." sapa Naya setelah sampai di ruang osis. Di sana sudah ada Raga dan Roy duduk di sofa.

"Pagi Naya," sapa Roy balik sambil tersenyum ramah.

Kemudian Naya ikut duduk di salah satu sofa kosong yang ada di sana sambil memperhatikan kertas kertas yang tersimpan rapih di atas meja. Perasaan nya sudah tidak enak, apa mungkin ini semua tugas tugas yang harus ia kerjakan? Sebanyak ini? Tidak terimakasih!

"Ini semua persiapan untuk acara minggu depan, kita adain bazar seperti tahun tahun sebelumnya," ujar Raga sambil memberikan beberapa lembar kertas pada Naya yang langsung di terimanya. "Lo persiapin semua yang ada disana, mulai dari susunan acara, properti sampai tema nya, lo cuma punya waktu tiga hari."

Naya hanya melongo setelah mendengar kan penjelasan Raga barusan sambil membaca semua isi kertas kertas yang ada di tanganya sekarang. Ini semua begitu banyak, tuga tugas ini apakah hanya dirinya yang akan melakukanya? Mustahil! Tidak mungkin Naya akan menyelesaikan semua ini dalam waktu tiga hari. Apa Raga sedang bercanda?! Ini tidak lucu sama sekali.

"Gue? Sendirian? Tiga hari?"

Raga hanya mengangguk.

"Ahahahaha... Lo bercanda mana bisa gue siapin ini semua sendirian dalam tiga hari."

"Terus bisa lo apa?"

Naya terdiam setelah mendengar kata kata itu. Ia kemudian hanya tertawa, entah apa yang lucu tapi ini lah caranya untuk menahan emosi.

"Gue keberatan, ini gak adil," protes Naya sambil menyilangkan kedua tanganya di atas perut.

"Apa lagi keahlian lo selain mengeluh?" ujar Raga lagi untuk yang kesekian kalinya mampu membuat Naya tidak bisa berkata kata. Fiks dia adalah orang ter savage yang pernah Naya kenal dalam hidupnya.

"Oke, tapi kenapa harus GUE?!" ujar Naya sambil meninggikan suaranya di akhir kalimat.

"Lo asisten gue," jawab Raga santai.

Jawabanya barusan sontak membuat Roy, Naya dan Jean yang baru saja datang bergabung langsung menatap Raga dengan ekspresi yang kebingungan.

"Maksud lo apa Ga?" tanya Roy.

"Asisten pribadi gue," lanjut Raga dengan penuh penekanan.

"Lo yakin orang kayak dia bisa ngurus semua itu?" celetuk Jean sambil menatap sinis pada Naya.

"Kalo Raga udah ngasih tugas ini ke gue, berarti dia percaya sama kemampuan gue," jawab Naya percaya diri. Mereka berdua pun langsung menatap tajam seakan listrik keluar dari mata kedua nya Roy yang melihat pemandangan ini hanya bergidik ngeri.

~~~

"Oke lo bisa Nay, gue pasti bisa!" teriak Naya menyemangati diri nya sendiri.

Sekarang pada jam istirahat Naya memutuskan tetap di kelas untuk mulai mengerjakan tugas tugas nya. Ia menulis di note book miliknya mulai dari susunan acara, awalnya Naya kebingungan karna tidak tahu harus membuatnya seperti apa lalu ia pun memutuskan untuk mencari cari di internet contoh contoh susunan acara untuk kegiatan sekolah dan akhirnya ia menemukanya dan langsung menulis semua ke dalam note book nya.

Susunan acara sudah selesai, lalu Naya kembali melanjutkan tugas nya walau ia tidak yakin apa yang yang ia tulis ini benar tapi setidak nya ia sudah berusaha. Karna ini adalah pertama kalinya ia mengurus hal hal tentang kegiatan sekolah Naya menjadi sangat kesusahan.

"Nih, makan dulu aku beliin roti," ujar Lizzie sambil meletakan dua bungkus roti rasa coklat dan youghurt di atas meja Naya.

"Thanks, lo emang pengertian banget deh," jawab Naya sambil membuka bungkus roti yang tadi di berikan Lizzie dan langsung melahapnya.

Di tengah tengah aktifitasnya makan, Naya tak sengaja mendapati Raga dan Roy berjalan bersama melewati kelasnya. Lizzie yang sadar akan hal itu langsung mengikuti arah pandang Naya.

"Ketos sekolah kita ganteng banget yah, beruntung banget deh aku bisa satu sekolah sama Raga," ujar Lizzie histeris.

"ganteng tapi gak ada akhlak, kepala batu lagi," gumam Naya sambil terus menatap kesal ke arah jendela sampai Raga dan Roy tak terlihat lagi.

"lo lagi ngerjain apa sih? sibuk amat."

"Gue lagi siapin acara buat minggu depan," jawab Naya sambil mulut nya masih sibuk mengunyah roti.

"Oh bazar."

"Gue harus cepet selsain semua nya, waktu gue cuman tiga hari."

"Mepet banget sih, padahal acaranya masih seminggu lagi."

"Bodo, Raga sialan," umpat Naya tak bisa menahan kekesalanya setiap mendengar nama pria itu apalagi melihat wajahnya yang tampan upss, maksudnya menyebalkan.

"Btw pulang nanti kita jalan jalan kuy, ada restoran sea food yang baru buka gue pengen kesana mumpung ada promo loh," ajak Lizzie bersemangat.

"Sorry gue gak bisa, alergi sea food soalnya."

"Lo alergi sea food ternyata?" tanya Lizzie tak terkejut sekaligus tak percaya. Ia juga sedikit sedih karna tidak bisa makan sea food bersama Naya.

~~~

Jay

SOSIOPAT BOYWhere stories live. Discover now