•°Macaroon 25 || 雨°•

133 13 0
                                    

Warn! OOC, typo, shounen-ai, shin-shoukoku, bxb, School AU
雨 [Ame] : hujan

Pair : Akutagawa x Atsushi
Welcome~ selamat menikmati kemanisan yang kami sajikan. Kami harap anda tidak memiliki diabetes yah^^

•°☆°•

Rintik hujan mulai membasahi area sekitar. Seorang pemuda terlihat berlari menerobos hujan dan meneduh di depan sebuah konbini.

Pemuda itu mengibaskan pakaiannya yang sedikit basah dan menatap sekitar. Orang-orang berlalu lalang dengan payung dan beberapa juga berlari kehujanan seperti dirinya.

Ia menatap genangan air yang terinjak-injak. Pemuda itu mundur beberapa langkah, menjauh dari genangan di dekat konbini.

Ia memegang surai kelabunya yang basah dan sedikit mengibaskannya.

"Kalau ingin mengeringkan rambut, gunakan hairdryer di rumah. Jangan membuat cipratan air dari rambutmu itu mengenai orang." Sebuah suara menegur membuat pemuda itu menoleh.

Seorang pemuda raven yang amat ia kenal tengah berdiri di belakangnya. "Akutagawa?"

"Jinko? Kukira siapa, pantas saja bodoh."

Pemuda yang dipanggil Jinko itu kesal dan mengembungkan pipinya. "Namaku Atsushi, bukannya Jinko. Dan aku tidak bodoh!" seru Atsushi.

"Kalau kau tidak bodoh, kenapa bisa sampai kehujanan setelah ramalan cuaca di televisi bilang kalau akan hujan?" tanya Akutagawa sinis.

"Ya aku hanya lupa!"

"Dasar pelupa."

Atsushi memalingkan wajah dan tidak mau mendengar apapun yang akan dikatakan pemuda raven sialan itu. Ia fokus mengeringkan tubuhnya sendiri dan mengibaskan bajunya.

Sepertinya Akutagawa sudah pulang karena tidak ada balasan apapun darinya dan Atsushi bersyukur. Ia tidak mau repot-repot menoleh dan memastikan orang itu sudha pergi.

Tapi ia keliru. Tubuh dinginnya tiba-tiba diselimuti jaket hitam. Atsushi sedikit tersentak dan menoleh ke belakang. Akutagawa melepas jaket di tubuhnya dan memberikannya pada Atsushi.

"Jika bajunya basah kau bisa kedinginan dan sakit. Pakai saja jaketku."

"Huh? Kau sendiri?"

"Aku ada payung. Mau pulang bersama?"

.

.

.

Surai kelabunya basah dan hujan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Atsushi menghela napas lelah. Setumpuk skripsi di dekapannya hampir hancur kalau saja ia tak membawanya dengan tas.

Ia sudah menelpon seseorang dan kini tengah menunggu orang itu. Ayolah, ia kedinginan dan bisa mati beku di depan toko kosong ini.

Baru ingin mengutuk, Atsushi merasakan hangat. Sebuah jaket hitam menutupi tubuhnya, ia menoleh.

"Maaf aku terlambat."

Atsushi tersenyum lembut. "Tak apa, Ryu."

•°☆°•

10032021353

【Sweet Macaroon】┊BSD Gakuen AU ✓  ˎˊ˗Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin