Mulai Peduli?

1K 140 3
                                    

Ruangan yang luas. Banyak sekali buku yang tersusun rapi. Koleksinya lengkap mulai dari nonfiksi sampai fiksi. Tempat ini adalah perpustakaan pribadi milik keluarga Pranada.
Seorang pria tengah fokus menulis sesuatu. Wajahnya serius sekali sampai nyamuk hinggap pun tak terasa. Sudah sekitar 2 jam ia duduk di sini. Remukkan kertas berserakan di lantai. Pertanda kalau ia kesulitan mencari ide.

Sekitar 2,5 jam akhirnya pekerjaannya selesai. Ia meregangkan ototnya, kemudian mengambil ponsel yang di letakan di meja. Terdapat banyak sekali notifikasi dari aplikasi hijau.

“Apa nih kok ramai banget?” gumamnya sambil mengecek benda pipih berlogo apel.

THE LION 🦁

Adi
Bang gawat bang!
(16.00)
Pathan
Kenapa di?
(16.05)
Adi
Itu bang genk Metano ngajak tawuran besok
(16.07)
Mas Varel
Serius di?
(16.30)
Adi
Serius bang
Bara
Malam ini kita susun strategi. Gimana bos setuju gak? @leonardopranada
(16.45)
Gio
Kita tunggu Leo jawab
(17.00)

Jam 8. Di warung pak Budi
(18.00)

Leo mematikan ponselnya. Ia bergegas keluar perpustakaan, lalu pergi ke mushola dekat rumahnya. Sekitar 20 menit pria itu sudah kembali ke rumahnya. Ia menekan piano milik papanya. Mencari nada yang pas untuk lagunya.

Sudah 1 jam ia mencari nada, tapi tidak pas dengan puisinya. Tepat sekali adzan isya berkumandang. Langsung saja ia bangkit dan mengambil wudhu. Untuk sholat isya di laksanakan di rumah. Biar cepat katanya.

Selesai sholat lelaki itu membereskan sajadah dan di taruh di lemari khusus. Ia mengambil jaket berlogo singa api dan menyambar kunci motornya. Oh ya, motor ninja Leo sudah di kembalikan sejak 2 hari yang lalu. Papanya tak tega melihat anak kesayangannya harus nebeng Athan dan pulang naik ojol.

“PA, AKU KELUAR YA,” pamitnya sambil berteriak.

“IYA. JANGAN MALAM-MALAM PULANGNYA,” sahut Agung yang berada di dapur.

Leo memakai helm dan bergerak memundurkan motornya. Motor mulai melaju keluar komplek. Kecepatan motor yang di atas rata-rata membuatnya sampai dalam waktu 15 menit.

Lelaki itu memarkirkan motor dan melepas helm. Ia berjalan ke arah anak Rangers yang sedang bercengkerama. Leo ikut bergabung dan memesan makanan.

“Udah lama?” ucap Leo basa basi.

“Gak sih bos. Cuman 30 menit aja,” sahut Dio.

“30 menit mah lama ogeb.” Athan menoyor kepala Dio.

“Yang lain sudah pada kumpul?” tanya Leo kepada Ari.

“Tinggal bang Gio yang belum.”

“Ck kebiasaan. Pasti belajar dulu tuh anak.”

Panjang umur kau Gio. Ia datang saat yang lain sedang membicarakannya. Cowok itu tersenyum ke arah teman-temannya.

“Karena sudah lengkap mari kita bahas masalah ini,” ucap Leo memulai rapat.

“Baik. Adi coba kamu ceritakan kronologi si Reyga tiba-tiba nantangin,” titahnya.

Adi mulai bercerita. Menyampaikan bagaimana ia bertemu Reyga, lalu mengajak tawuran. Katanya sih dia belum terima akibat kekalahannya pada malam itu. Reyga juga mengancam akan membuat orang yang Leo sayangi sengsara.

Rahang Leo mengeras. Tangannya mengepal hebat mendengar penjelasan Adi. Ia tak rela jika Sagitarius, papa, mamanya terseret masalah. Eh kenapa ada Sagitarius ya?. Jangan-jangan Leo suka nih.

Sagitarius Vs Leo  (Udah Tamat)Where stories live. Discover now