after re-hi O3 ❀ pilu membiru

825 117 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yesterday

Shinobu: Giyuu

Shinobu: Mitsuri tunangan bentar lagi, lo dateng?

Shinobu: Ini undangannya

Shinobu sent photo


Shinobu masih menunggu chat dari Giyuu, tapi hasilnya nihil. Pukul 12 malam lebih 50 menit, hari sudah berganti dan dibaca pun tidak. Sibuk? Mungkin. Bisa saja Giyuu sudah Koas duluan, atau sedang persiapan wisuda. Mungkin juga Giyuu sedang tidur. Toh, di Australia ini masih pagi buta.

Sial, mereka sekarang memang sejauh ini ya. Shinobu kembali teringat semuanya dan membuat cewek itu semakin frustasi mengharapkan balasan dari Giyuu. Karena baginya, hanya ini kesempatan menanyai kabar Giyuu.

Ting!

Satu chat masuk. Shinobu langsung mengangkat ponselnya.


01.00 AM

Bunda Tsuyuri: Teteh

Bunda Tsuyuri: Masih bangun?


Raut wajah Shinobu seketika berubah. Walau sedikit kecewa, Shinobu akhirnya turun ke lantai bawah menghampiri ibunya.

Mereka dulu memang sempat punya hubungan yang tidak baik. Tapi itu sudah berlalu sangat lama. Shinobu mulai dewasa, Bunda Tsuyuri juga memutuskan untuk berdamai. Toh, perang dingin dalam satu rumah hanya akan menyulitkan diri sendiri.

"Bunda ngapain di dapur?" katanya menghampiri Bunda Tsuyuri.

"Oh, Teteh masih bangun?" Bunda menoleh, "obatnya Bunda abis, Teh. Ini yang di laci juga udah abis." jawab Bunda membuka laci dapur.

"Bilang atuh, Bunda. Bentar ya, aku ambil jaket dulu." 

Shinobu berbalik dan naik kembali ke kamar. Ia mengambil satu jaket acak, kemudian tertegun sesaat mendapati hoodie berwarna biru. 

Bukan, bukan punya Giyuu. Bunda Tsuyuri yang membelikannya untuk Shinobu tahun lalu. Tapi memang sengaja tidak Shinobu bawa ke Surabaya karena jaket itu mengingatkannya pada Giyuu. Selalu.

Sial, kenapa teringat lagi?

"Tunggu bentar ya. Aku cari apotek 24 jam dulu," pamit Shinobu segera mengakhiri lamunan. Ia mengambil kunci mobil di meja, Bunda hanya membalas dengan anggukan.

Shinobu pun membawa mobilnya meninggalkan komplek. Walau sudah lama di Surabaya, Shinobu masih sedikit ingat jalan di sini. Tak sampai setengah kilometer, Shinobu sampai di apotek. 

Shinobu kembali lewat jalur memutar. Melewati pertigaan, melewati Taman Wisteria, melewati rumah keluarga Tomioka.


Re-Hi | Giyushino✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang