06 - Love Letter

185K 27.7K 10.3K
                                    

Sepulang sekolah, Zea kedatangan tamu yang sebenarnya tidak ingin ia persilakan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah, Zea kedatangan tamu yang sebenarnya tidak ingin ia persilakan masuk. Zea tidak munafik bahwa ia tidak terlalu suka akan kedatangan Zamira ke rumahnya. Namun jika ia mengusir, itu akan digunakan Zamira sebagai senjata untuk mengadu ke orang tuanya. Ditambah, Zamira akan menambah-nambahi cerita saat mengadu yang ujung-ujungnya akan membuat Zea dimarahi.

Tujuan Zamira hanya dua jika berkunjung ke rumahnya. Pertama, jika di rumah Zamira sepi dan ia butuh teman, atau kedua, jika Zamira ingin pamer sesuatu hal kepada Zea mengenai hidupnya yang sempurna itu.

Di dalam kamar, Zea memainkan ponselnya seraya mendengarkan ocehan Zamira. Posisi Zea di atas ranjang telungkup, dan di sampingnya Zamira terlentang menatap langit-langit kamar.

"Tahu nggak, Zea? Aku itu males banget dibangga-banggain sama guru. Temen-temen aku pada iri. Aku takut aja gitu mereka malah berbuat yang enggak-enggak sama aku gara-gara iri aku terlalu sempurna di mata guru."

"Ya harusnya kamu seneng guru-guru banggain kamu. Aku boro-boro dibanggain guru. Digibahin iya, gara-gara nilai aku turun terus." Ujar Zea tak mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya. Zea sedang men-scroll laman media sosial instagram. Bosan sekali mendengar ocehan sepupunya. Zea sampai lupa bagaimana caranya iri karena Zamira terlalu sering pamer.

Saat asik menyukai beberapa postingan, sebuah notifikasi pesan whatsapp masuk. Dari Alvarez.

Kak Alvarez 🐖💨
Gila sih! Gue ganteng banget!

Kak Alvarez 🐖💨Gila sih! Gue ganteng banget!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zea melongo. Kesambet apa Alvarez sampai mengiriminya foto. Apalagi saat membaca pesan yang jelas-jelas memuji diri sendiri.

Zamira dan Alvarez adalah dua manusia yang menjadi beban di hidup Zea. Mereka juga sama, sama-sama narsis berlebihan. Seperti punya penyakit mental narsistik. Dan hari ini keduanya juga kompak mengganggu Zea dengan pamer kelebihan masing-masing.

"Fokus banget sih, Zea? Ada apa?" tanya Zamira mengintip layar ponsel Zea.

Zamira membulatkan matanya setelah mendapati foto Alvarez. Spontan, Zamira merampas ponsel Zea untuk lebih jelas memperhatikan foto Alvarez. "Ganteng banget!" puji Zamira.

ALVAREZ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang